Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep tak mau terburu-buru menyikapi Pilkada Jakarta 2024, meski mendapat dukungan dari partai Golkar.
Hal ini lantaran ada sosok mantan gubernur Jakarta Anies Baswedan yang surveinya tinggi dan diyakini bisa menang di Pilkada Jakarta 2024.
Baca Juga
"Jadi mengenai Jakarta, masih banyak waktu sebenarnya, masih 49 hari lagi. Dan kalau kita lihat di survei Pak Anies sekarang yang paling tinggi," kata Kaesang saat bertemu Airlangga di Markas Golkar, Jalan Anggrek Neli Jakarta Barat, Kamis (11/7/2024).
Advertisement
Di depan Airlangga, dia pun memberi sinyal bahwa kader Golkar yang juga mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bisa jadi penantang untuk Anies.
"Saya rasa Golkar (di Jakarta) juga punya jagoan, ada Pak Ridwan Kamil. Kalau Pak Ridwan Kamil sudah bosan di Jawa Barat, mungkin bisa mencari tantangan baru ya di Jakarta," titur Kaesang.
Namun, putra Presiden Joko Widodo atau Jokowi tetap membuka peluang untuk tawaran Partai Golkar di Jakarta. Ia meminta publik untuk bersabar karena politik bersifat dinamis.
"Ini kan politik sangat dinamis khususnya di Jakarta, jadi kita tunggu saja sampai nanti akhir pendaftaran di 29 Agustus," tandas Kaesang.
Ada Sosok Jusuf Hamka
Partai Golkar secara langsung menawarkan Jusuf Hamka alias Babah Alun sebagai calon wakil gubernur bagi Kaesang Pangarep jika ia maju dalam Pilkada Jakarta 2024. Kaesang akan menjadi calon gubernur sementara Babah Alun akan menjadi pendampingnya.
Sekjen Partai Golkar, Lodewijk Paulus, menjelaskan alasan mengapa nama Jusuf Hamka dipilih untuk Kaesang. Menurutnya, Partai Golkar tidak main-main dalam mengusulkan nama bos jalan tol ini kepada publik.
Lodewijk menganggap kombinasi antara Kaesang Pangarep dan Jusuf Hamka sebagai perpaduan antara anak muda dan orang yang berpengalaman.
Terlebih lagi, Babah Alun adalah sosok yang sangat paham tentang infrastruktur. "Ini anak muda, ada Babah Alun yang ahli dalam infrastruktur dan masalah-masalah di Jakarta seperti kemacetan. Beliau sudah memiliki konsep untuk mengatasi banjir, dia sudah tahu," ujar Lodewijk.
Â
Advertisement
Ciptakan Pusat Bisnis
Selain infrastruktur di Jakarta, Lodewijk yakin Babah Alun juga memahami bagaimana menciptakan Jakarta sebagai pusat bisnis ketika ibu kota dipindahkan ke Nusantara.
"Ini adalah langkah antisipatif ketika ibu kota negara berpindah. Artinya, Jakarta harus menjadi pusat bisnis. Maka, bagaimana membangun Jakarta agar menjadi pusat bisnis di Indonesia harus dipersiapkan," jelas Lodewijk.
Dengan demikian, Partai Golkar meyakini bahwa kombinasi Kaesang Pangarep dan Jusuf Hamka alias Babah Alun akan menjadi pasangan yang kuat untuk memimpin Jakarta dan mengatasi berbagai masalah yang ada.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence