Sukses

Pengamat Nilai Potensi Perempuan Menang di Pilkada Jepara Besar

Pada Pemilihan Legislatif 2024 di Kabupaten Jepara, PPP meraih kursi tertinggi dengan 10 kursi.

Liputan6.com, Jakarta - Teka-teki koalisi dan sosok yang akan maju dalam Pemilihan Bupati (Pilbup) Jepara tahun 2024 sampai saat ini belum ada kepastian. Partai-partai politik terkesan saling menunggu.

Proses rekomendasi dari DPP masing-masing partai memang memerlukan waktu. Demikian pula dengan sosok yang menyatakan diri serius dan dapat diterima oleh beberapa partai politik pengusung di Pilkada 2024.

Pada Pemilihan Legislatif 2024 di Kabupaten Jepara, PPP meraih kursi tertinggi dengan 10 kursi, disusul PDIP dan Gerindra masing-masing 8 kursi, kemudian PKB dan Nasdem masing-masing 7 kursi. Sementara, Golkar meraih 4 kursi dan tiga partai lainnya yaitu PKS, PAN dan Demokrat masing-masing meraih 2 kursi.

Merujuk hal tersebut, PPP sebagai partai yang bisa mengusung pasangan sendiri sudah mengusulkan tiga nama yaitu Ketua DPC PPP Jepara Masykuri, Witiarso Utomo dan Jadug Trimulyo Ainul Amri. Selanjutnya dari PKB, muncul nama KH Nuruddin Amin atau akrab disapa Gus Nung. Sementara dari PDIP muncul nama Dian Kristiandi.

Hasil survei Pandawa Research terhadap elektablitas calon Bupati Jepara menemukan, Witiarso Utomo menempati urutan pertama dengan dukungan 19,6% dan tingkat pengenalan 47,4%. Disusul kemudian Dian Kristiandi dengan memperoleh dukungan sebesar 18,6% dengan tingkat pengenalan 68,3%. Gus Nung menempati posisi ketiga dengan dukungan sebesar 11,6% dan tingkat pengenalan 39,4%.

“Soal munculnya survei Pandawa Research itu tentu dapat dijadikan rujukan sementara bagi partai-partai politik untuk membangun konfigurasi koalisi di Pilbup Jepara 2024. Dari nama-nama yang muncul, bisa jadi nanti akan muncul tiga pasang calon,” kata pengamat politik, Prasetyo merespons hasil survei seperti dikutip Sabtu (13/7/2024).

Prasetyo berhitung, meski PPP dapat mengusung pasangan sendiri, ia menduga partai berlambang Ka’bah itu akan tetap mencari teman koalisi.

“Terutama untuk posisi calon wakil, mestinya harus merangkul satu atau dua partai lagi,” tutur dia.

Sementara bagi PKB, lanjut Prasetyo, dengan realitas hasil survei yang menempatkan Gus Nung di posisi ketiga, artinya harus ada kerja keras untuk mencari teman koalisi sekaligus meningkatkan elektabilitas kandidatnya.

“Jika realitasnya agak sulit menghadapi penantang dari PPP dan PDIP, sebaiknya menurut saya, PKB mesti memikirkan ulang kandidat yang akan diusung,” kata Prasetyo.

Prasetyo mengatakan, popularitas Gus Nung yang belum mencapai 50 persen berdasarkan survei Pandawa Research belum cukup menandingi calon lain. Artinya, kalau mau realistis, PKB bisa menjagokan Hindun Anisah, yang tiada lain juga kader PKB dan juga istri dari Gus Nung.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hindun Dinilai Mampu Mengubah Konstelasi Politik

Saat ini belum muncul sosok sebagai representasi perempuan yang jumlahnya mencapai lebih dari 457.639 pemilih. Kehadiran sosok perempuan di Pilbup Jepara dinilai dapat menambah gairah atau partisipasi pemilih.

Bagi masyarakat Jepara, sosok Ratu Kalinyamat menjadi sebuah keramat. Ratu Kalinyamat juga dikenal sebagai sosok perempuan yang memegang peranan penting dalam politik, pemerintahan, ekonomi, dan agama.

Prasetyo meyakini, dengan hadirnya sosok perempuan dalam Pilbup Jepara, masyarakat akan kembali mengingat bahwa perempuan tidak boleh diremehkan dalam berbagai bidang.

“Akan lebih mudah meraih persepsi masyarakat. Kampanyenya juga mudah dan dapat mengerek elektabilitas kandidat perempuan,” kata Prasetyo.

Apalagi, imbuh Prasetyo, Hindun juga dinilai telah memiliki basis dan jaringan yang kuat. Pada Pileg 2024 lalu, Hindun menjadi calon anggota legislatif (Caleg) DPR RI dengan raihan suara cukup signifikan.

“Modal sosial dan jaringan Nyai Hindun sudah tertata dan teruji. Jika PKB mau menang, alangkah baiknya bisa mempertimbangkan majunya sosok perempuan,” dia menandasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini