Sukses

Kaesang-Jusuf Hamka Dinilai Paket Ideal untuk Pilkada Jakarta

Litbang Kompas merilis survei terbaru terkait Pilkada Jakarta 2024, 0ada Selasa 16 Juli 2024. Dari hasil tersebut, elektabilitas Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep ada di angka 1 persen bila mencalonkan diri sebagai calon gubernur Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta Litbang Kompas merilis survei terbaru terkait Pilkada Jakarta 2024, 0ada Selasa 16 Juli 2024. Dari hasil tersebut, elektabilitas Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep ada di angka 1 persen bila mencalonkan diri sebagai calon gubernur Jakarta.

Dari survei tersebut masih ada 41,8 persen responden sisanya mempertimbangkan akan memilih Kaesang jika dicalonkan , walaupun 33,8 persen responden tak memilihnya, kemudian yang belum memberikan jawaban atau menjawab tidak tahu sebanyak 14,8 persen, dan hanya 9,8 persen yang pasti memilih putra presiden Joko Widodo atau Jokowi itu di Pilkada Jakarta 2024.

 

Meski demikian, pengamat politik R Wijaya Dg Mapasomba masih melihat ada peluang bagi Kaesang di Pilkada Jakarta, di mana masih ada responden mempertimbangkan memilih.

"Artinya ini banyak masyarakat Jakarta (masih) berharap Mas Kaesang menjadi Gubernur Jakarta," kata dia, Rabu (17/7/2024).

Dirinya menduga, hal ini belum pasti karena memang nama Kaesang belum resmi menjadi calon gubernur. Namun, Wijaya melihat Jakarta bisa dipimpin oleh sosok muda.

"Jakarta inikan kota metropolitan, kota yang serba cepat, jadi memang harus dipimpin oleh jiwa-jiwa muda," kata dia.

Untuk mendampingi Kaesang, dia pun melihat soal wacana diduetkan oleh sosok Jusuf Hamka bisa dibilang langkah yang baik. Bahkan, bisa ideal.

"Ini paket pasangan figur yang pas, karena Jusuf Hamka merupakan pengusaha yang sukses sudah dikenal banyak orang, di sisi lain Kaesang anak Presiden dalam konteks politik ini sangat bisa," jelas Wijaya.

Karena itu, wajar dirinya memandang Kaesang cocok untuk bertarung di Pilkada Jakarta. "Kalau ditanya lebih pas di Jawa Tengah atau Jakarta, kalau menurut saya lebih cocok di Jakarta," kata dia.

2 dari 3 halaman

Survei Litbang Kompas: Anies 29,8%, Kaesang hanya 1%

Litbang Kompas mempublikasi temuan anyarnya, terkait pemilihan gubernur Jakarta 2024. Hasilnya, nama petahana Anies Baswedan masih berada di urutan paling atas dengan raiahan elektabilitas 29,8 persen.

"Survei elektabilitas calon gubernur rujukan publik Jakarta, Anies Baswedan 29,8%. Urutan kedua Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok 20%," tulis Litbang Kompas seperti dikutip Selasa (16/7/2024).

Diketahui ada nama-nama lain yang dirujuk oleh publik Jakarta untuk menjadi gubernur. Namun nama-nama tersebut angkanya terpaut jauh dari Anies maupun Ahok yang sudah berada dua digit.

Mereka adalah mantan gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan raihan 8,5% dan Menteri BUMN Erick Thohir dengan capaian 2,3%. Sisanya ada sejumlah nama yang elektabilitasnya masih di angka 1% seperti Menteri Sosial Tri Rismaharini, Pj Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono, Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep, mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa dan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang meraih 1,3%.

Meski demikian, pada survei ini masih ada 30% responden yang mengaku tidak tahu atau memilih untuk tidak menjawab saat disodorkan nama-nama tersebut.

 

3 dari 3 halaman

Potensi Keterpilihan dan Penolakan

Survei Litbang Kompas menambahkan, responden juga turut ditanya soal potensi keterpilihan dan penolakan pada sosok-sosok yang disebutkan namanya tersebut. Hasilnya, 39% mengaku pasti memilih Anies Baswedan, kemudian 34,5% meyakini pasti akan memilih Ahok.

Selanjutnya, 24% responden juga mengaku akan memilih Ridwan Kamil. Lalu, terkait Erick Thohir, hanya 16% responden yang mengaku pasti akan memilih ketua umum PSSI tersebut.

Sementara itu, keyakinan responden pasti akan memilih Sri Mulyani berada di angka 10,3%, jumlah itu lebih tinggi sedikit dari Kaesang yang hanya mendapatkan keyakinan pasti dari responden sebesar 9,8%.

Namun ketika disandingkan dengan Andika Perkasa, angka keyakinan responden memilih Kaesang lebih tinggi. Andika hanya mendapatkan 7,8%, Sri Mulyani 6,5% dan Heru Budi 2,8%.