Sukses

PKS Jakarta Gelar Konsolidasi Menyambut Pilkada 2024

PKS telah mengusung Sohibul Iman untuk maju di Pilkada Jakarta 2024 sebagai bakal calon wakil gubernur (bacawagub) untuk mendampingi Anies Baswedan.

Liputan6.com, Jakarta - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jakarta menggelar konsolidasi. Kegiatan ini membahas soal Pilkada 2024.

"Iya ini adalah konsolidasi. Sebetulnya konsolidasi ini di pas-pasin lah ya gitu. Jadi mereka ini DPW DKI sejak kemarin selesai Pileg itu belum sempat mengumpulkan struktur ke bawah itu ya begitu ya Pak Khairudin ya," kata Wakil Ketua Dewan Majelis Syuro PKS, Sohibul Iman di lokasi, Hotel Santika, Jakarta Utara, Minggu (21/7).

Selain itu, agenda yang digelarnya ini juga sekaligus untuk membicarakan soal Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024 yang akan digelar secara serentak pada November 2024.

Apalagi, PKS telah mengusungnya untuk maju di pesta demokrasi tersebut sebagai bakal calon wakil gubernur (bacawagub) untuk mendampingi Anies Rasyid Baswedan.

"Nah sekarang waktunya untuk ngumpulin, kebetulan ada momentum mau Pilgub kan, dan di mana kita mencalonkan AMAN (Anies-Sohibul), nah ini sekalian," kata dia.

Ia menegaskan, konsolidasi ini dilakukan juga sekaligus untuk menyambut Pilkada 2024.

"Jadi konsolidasi setelah berjuang di pileg sekaligus konsolidasi untuk menyambut pilkada," pungkas Sohibul.

2 dari 3 halaman

PKS Tegaskan Duet Anies-Sohibul Tidak Bisa Diubah

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah resmi mengusung nama Sohibul Iman untuk menjadi calon wakil gubernur (cawagub) di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024.

Sohibul Iman dipasangkan dengan Anies Rasyid Bahwa yang akan maju menjadi calon gubernur (cagub) pada November 2024 mendatang.

Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid (HNW), mengatakan duet Anies-Sohibul sudah dikomunikasikan dengan Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh.

"Pak Syaikhu kan sudah mencoba berkomunikasi, tapi karena Cak Imin baru pulang dari haji, mungkin beberapa hari ke depan akan ada komunikasi," kata Hidayat Nur Wahid, Rabu (3/7/2024).

"Tapi itu sudah dikomunikasikan dengan Pak Surya Paloh dan beliau memberikan sinyal yang sangat positif," sambungnya.

Dengan adanya sinyal positif yang diberikan oleh Surya Paloh, membuat PKS langsung mengumumkan duet Anies-Sohibul ke publik.

"Sinyal positif, beliau mengatakan bahwa silakan anda umumkan sekarang, Pak Anies itu kita yang membesarkan waktu pilpres. Sekarang untuk pilgub tentu ya tinggal dilanjutkan," ujar Hidayat Nur Wahid.

Sehingga, dengan sudah mendapatkan sinyal positif tersebut juga partai yang dipimpin Ahmad Syaikhu tersebut memastikan tidak akan mengubah nama yang akan diusung untuk mendampingi Anies maju di Pilkada Jakarta 2024.

"Ya (fixed), di PKS tidak bisa diubah lagi," tegas HNW.

3 dari 3 halaman

PPP: PKS Mengunci Duetkan Anies-Sohibul, Buat Partai Lain Kurang Tertarik Koalisi

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengingatkan Partai Keadilan Sejaktera (PKS) masih kurang kursi untuk mengusung duet Anies Baswedan-Sohibul Iman. Untuk itu, PPP mengingatkan bahwa PKS masih membutuhkan teman koalisi sehingga jangan mengunci posisi wakil gubernur dengan menyodorkan Sohibul Iman.

"Kita belum memutuskan itu ya. Pertanyaannya kemudian PKS cukup kursi tidak? Kalau tidak cukup kursi, saran saya kepada semua partai politik kalau tidak cukup kursi jangan ngunci calon supaya mendapatkan teman koalisi," kata Ketua DPP PPP Achmad Baidowi alias Awiek di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (3/7/2024).

"Kurang berapa PKS? Masih empat. Kalaupun ditambah PPP masih kurang tiga gitu loh," tambahnya.

Menurutnya, dengan mengunci duet pasangan Anies Baswedan-Sohibul Iman justru membuat partai politik lain kurang tertarik untuk berkoalisi.

"Bukan terkesan (mengunci) ya emang ngunci gitu kan yang membuat partai lain kurang tertarik untuk bergabung. Kecuali ada partai yang memiliki kecukupan kursi memberangkatkan kadernya sendiri silahkan gitu loh," ujarnya.

"Tapi kalau masih membutuhkan koalisi dengan partai lain ya jangan kunci calon gitu kan, kan masih bisa dibicarakan dengan yang lain," sambungnya.

Awik juga mengingatkan bahwa Anies dan Sohibul Iman berada di ceruk yang sama. "Satu rumpun itu kan, satu ceruk. Politik itu kita maunya menang gitu loh. Jadi memang harus dipertimbangkan baik kultural politiknya, struktur politiknya, demografinya itu kan harus terwakili semua. Ya kalau dari satu kelompok satu ceruk masih banyak ceruk yang lain," jelasnya.

Sehingga jangan sampai niat memenangkan kontestasi Pilkada Jakarta buyar hanya gara-gara tidak mendapatkan teman koalisi.

"Itu yang selalu kami hati-hati di PPP, kok kebetulan PPP 1 kursi. Satu kursinya itu kan tidak mencukupkan bangunan koalisi yang lain dan juga tidak mengurangi bangunan koalisi yang lain gitu loh," pungkasnya.

 

 

 

Reporter: Nur Habibie

Sumber: Merdeka.com