Sukses

Idrus Marham Akui KIM Masih Ada Gesekan soal Calon Gubernur di Pilkada

Ketua Dewan Pembina Bappilu Partai Golkar Idrus Marham mengungkapkan, perdebatan di internal Koalisi Indonesia Maju (KIM) dalam menentukan calon gubernur di Pilkada merupakan hal yang wajar.

Liputan6.com, Jakarta Ketua Dewan Pembina Bappilu Partai Golkar Idrus Marham mengungkapkan, perdebatan di internal Koalisi Indonesia Maju (KIM) dalam menentukan calon gubernur di Pilkada merupakan hal yang wajar.

Bahkan, dia menyebut, perdebatan itu sudah dikehendaki oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

"Sekali lagi semua proses ini memang kita dorong bahwa di KIM ada perdebatan konseptual. Dalam bahasa politik praktis ada gesekan-gesekan, dan inilah yang harus kita kehendaki dan ini juga dikehendaki oleh Pak Prabowo," kata Idrus saat konferensi pers di kawasan Matraman, Jakarta, Kamis (25/7).

Menurut Idrus, Prabowo menganggap perdebatan antar partai KIM sebagai upaya menghidupkan demokratisasi di koalisi.

Prabowo dinilai ingin proses penentuan calon kepala daerah di KIM mengedepankan demokrasi yang subtansial.

"Apa itu? Perdebatan konseptual. Di situ ada nilai, di situ ada kualitas, karena kita jamin bahwa hanya pemimpin yang berkualitaslah yang mampu melahirkan produktivitas dan produktivitas itu akan memberikan kesempatan kepada rakyat," jelasnya.

 

2 dari 2 halaman

Tiga Konsep

Idrus mengatakan, KIM diikat oleh tiga konsep. Yaitu konsep berkelanjutan, konsep Indonesia maju dan konsep Indonesia emas.

"Nah kalau kita memerhatikan tiga konsep itu maka sebenarnya, jangkauan cita-cita Koalisi Indonesia Maju yang kemudian disebut sebagai koalisi permanen itu, itu sedang merancang satu desain politik terhadap strategi-strategi ke depan, bagaimana koalisi ini memiliki umur panjang, ya paling tidak mengantarkan Indonesia menuju Indonesia emas," ujar Idrus.

Diketahui, KIM masih berdebat terkait pencalonan gubernur di tiga daerah, yaitu Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah. Bahkan, di Banten, pilihan gubernur Golkar dan Gerindra berbeda. Gerindra mengusung Andra Soni- Dimyati Natakusumah, sementara Golkar mencalonkan Airin Rachmi Diany.