Sukses

Ahok Siap Melayani dan Pimpin Warga Jakarta Jika Diberi Kesempatan Maju di Pilkada 2024

Mantan Gubernur DKI Jakarta sekaligus Ketua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan diri siap apabila diberikan kesempatan oleh warga kembali memimpin dan maju di Pilkada 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Nama Mantan Gubernur DKI Jakarta sekaligus Ketua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tengah ramai menjadi perbincangan, ketika banyak suara yang mendukungnya untuk maju dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Jakarta 2024.

Menanggapi sejumlah dukungan tersebut, Ahok pun menyatakan diri siap apabila diberikan kesempatan oleh warga kembali memimpin dan menyelesaikan permasalahan yang dihadapi Jakarta.

"Warga Jakarta beri saya kesempatan untuk melayani warga Jakarta dan menyelesaikan pekerjaan Jakarta. Tentu saya siap," ujar Ahok saat dihubungi, Minggu (28/7/2024).

Namun demikian, kesiapan itu disampaikan sebagai sikap pribadinya. Sementara sebagai politikus yang merupakan keder PDI Perjuangan (PDIP). dirinya masih menunggu hasil kepurusan dari partai.

"Belum ada dari PDIP (untuk tugas di Pilkada Jakarta). (Sejauh ini) Partai sedang membangun kerjasama dengan partai lain," tegas Ahok.

Adapun dukungan untuk Ahok melenggang di Pemilihan Gubernur atau Pilgub Jakarta 2024, sempat diutarakan Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat. Djarot menilai Ahok merupakan salah satu calon potensial di Pilgub Jakarta 2024.

Namun, kata dia, PDIP masih belum mengambil keputusan perihal dukungan calon gubernur pada Pilkada 2024 di Jakarta.

"Pak Ahok berdasarkan hasil pemetaan dan hasil survei yang kita terima menjadi salah satu calon yang cukup ya sangat potensial kalau menurut saya untuk bisa diajukan," ujar Djarot di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Sabtu 27 Juli 2024.

Djarot mengakui PDIP masih ada kendala untuk mengajukan Ahok karena kekurangan kursi untuk mengusung cagub. Sehingga, diperlukan komunikasi dengan parpol lain untuk berkoalisi.

"Persoalannya adalah PDIP itu kan masih kurang kursinya. Kita tetap harus berkomunikasi dengan partai-partai yang lain," ucap Djarot.

Lebih lanjut, PDIP juga belum memutuskan untuk mendukung Anies Baswedan di Pilgub Jakarta. PDIP akan mendengar aspirasi dari akar rumput lebih dulu sebelum menentukan pilihan.

"Masih belum (diputuskan usung Anies), kita masih dalam proses untuk melihat dinamika dan bagaimana suara akar rumput," jelas Djarot.

 

2 dari 4 halaman

Gambaran Survei Terkini

Sementara dari rilis hasil survei terbaru Indikator Politik dengan tajuk 'Siapa Unggul di Jakarta? Rematch Anies vs Ahok dan Potensi Munculnya Kuda Hitam', telah menggambarkan potensi Ahok dalam Pilgub Jakarta.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, mengatakan Anies Baswedan unggul di semua simulasi mengalahkan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Ridwan Kamil.

Untuk simulasi tiga nama, Anies unggul dengan 43,8 persen. Kemudian posisi kedua Ahok 32,1 persen dan peringkat ketiga Ridwan Kamil 18,9 persen. Meskipun Anies berada di posisi pertama, namun keunggulannya tidak sampai 50 persen.

"Anies 43,8 persen, Ahok 32,1 persen dan Ridwan Kamil 18,9 persen. Tapi menarik keunggulan Anies tidak mencapai 50 persen," kata Burhanuddin, dalam paparannya secara virtual, Kamis 25 Juli 2024.

Kemudian dalam simulasi 16 nama, kembali Anies masih di peringkat pertama dengan kisaran diangka 41,9 persen. Disusul Ahok 27,9 persen kemudian Ridwan Kamil 17 persen.

Lalu, semi terbuka simulasi 40 nama juga mengerucut hanya kepada tiga nama yakni pertama Anies 41,7 persen disusul oleh Ahok 27,0 persen dan ketiga Ridwan Kamil 15,4 persen.

Dari hasil survei tersebut, Burhanuddin menilai kecil kemungkinan muncul 'kuda hitam' di luar nama Ahok dan Ridwan Kamil pada Pilkada Jakarta.

"Di luar tiga nama kemungkinan muncul kuda hitam di luar Ahok atau Ridwan Kamil sepertinya kecil waktunya makin dekat sementara tidak mudah menaikan elektabilitas di Jakarta," imbuh dia.

 

Reporter: Bachtiarudin Alam (Merdeka.com)

 

3 dari 4 halaman

Jelang Pilkada Jakarta, Anies Akui Sudah Berkomunikasi dengan PDIP

Sebelumnya, Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku terus menjalin komunikasi dengan sejumlah partai menjelang Pilkada Jakata 2024, tak terkecuali dengan partai di luar Koalisi Perubahan, yakni PDI Perjuangan.

Anies menyatakan sudah menjalin komunikasi intens dengan PDIP secara terus menerus.

"Kalau komunikasi jalan terus, komunikasi dengan semuanya," kata Anies di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Minggu (28/7/2024).

Menurut Anies, ia tidak akan berbicara Pilkada ataupun koalisi dengan PDIP sebelum semua prosesnya selesai.

"Sepanjang perjalanan selalu saya sampaikan prosesnya jalan dulu, baru umumkan, jangan diumumkan prosesnya belum tuntas,” pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani mengungkapkan, hingga kini pihaknya masih menimbang sejumlah tokoh politik untuk diusung maju di Pilkada Jakarta 2024.

Namun, Puan menyebut, PDIP tidak menutup kemungkinan akan mengusung Anies Baswedan sebagai calon gubernur Jakarta 2024. Bahkan, kata Puan, peluang Anies diusung PDIP cukup besar bahkan mencapai 50 persen.

"Mungkin saja. Bisa (50 persen), bisa di atas banget," ungkap Puan kepada wartawan di Hotel Fairmont, Jakarta, dikutip Jumat 26 Juli 2024.

 

4 dari 4 halaman

Komunikasi dengan Anies

Puan mengaku, sudah menjalin komunikasi secara informal dengan Anies Baswedan. Hanya saja, ia tak mau terburu-buru mengusung sosok tertentu untuk maju di Pilkada Jakarta 2024.

"Komunikasi informal pastinya sudah. Kan waktunya masih panjang sampai akhir agustus, masih banyak waktu untuk melihat perkembangan yang ada dan dinamika politik yang masih berkembang," kata Puan.

Sementara itu, Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyatakan, calon gubernur (Cagub) yang akan diusung partainya di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024 mulai mengerucut.

Hasto juga menyebut, partainya kini tengah intens berkomunikasi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk membahas Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024.

"Pilkada Jakarta sudah semakin mengerucut. Hari ini ada Mukernas PKB dan Harlah dari PKB, karena kami juga Pak Basarah ditugaskan oleh Bu Mega di situ sekaligus melakukan komunikasi politik dengan PKB," kata Hasto di Bogor, Selasa 23 Juli 2024.