Liputan6.com, Jakarta Partai Golkar telah menugaskan Jusuf Hamka untuk maju di Pilkada Jakarta 2024. Meski demikian, yang bersangkutan masih belum terlihat elektabilitasnya di sejumlah hasil survei.
Pengamat politik R Wijaya Dg Mapasomba mengatakan, salah satu yang bisa diandalkan adalah popularitas dari Jusuf Hamka yang dimiliki selama ini.
"JH (Jusuf Hamka) adalah pemain baru. Artinya kalaupun elektabilitasnya rendah di bawah Anies tidak masalah. Tapi popularitas JH di masyarakat sudah tidak bisa diragukan lagi karena dikenal kegiatan sosialnya membantu masyarakat," kata dia, Senin (29/7/2024).
Advertisement
Menurut Wijaya wajar jika Anies elektabilitasnya tinggi. Salah satu alasannya karena yang bersangkutan petahana.
"Menurut saya itu hal yang wajar karena Anies merupakan mantan Gubernur apalagi pernah jadi capres," ungkap dia.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ridwan Kamil membeberkan sejumlah skenario partainya untuk persiapan Pilkada 2024.
"(Putusan akhir buat Pilkada) Tanggal 8-16-22. Kalau Golkar itu ada tiga jendela, jendela tanggal 8, jendela tanggal 16, jendela tanggal 22," kata dia di Jakarta, Rabu 24 Juli 2024.
"Berarti kalau enggak ada dinamika tanggal 8 Agustus, kalau masih ada dinamika 16. Kalau masih ada dinamika lagi tanggal 22, karena pendaftaran kan tanggal 27-28," sambungnya.
Mantan Gubernur Jawa Barat ini memprediksi sosok di Pilkada Jakarta dan Jabar bakal ditentukan di menit terakhir. Bahkan, dia pun memberi sinyal seumpama bukan dirinya yang maju di Jakarta, maka ada sosok Jusuf Hamka.
"Ya tentu kan nama saya kan masih disebut, ada Pak Jusuf Hamka kalau dari Golkar sempat juga. Kalau feeling saya sih Jakarta, Jabar itu last minute," ungkap dia.
Dinilai Bisa Bawa Jakarta Lebih Baik
Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Dave Laksono menyakini Jusuf Hamka mampu mengatasi berbagai persoalan yang ada di Jakarta.
"Saya kira dengan modal berbagai prestasinya yang bisa mendobrak berbagai permasalahan, dengan modal itu pasti bisa mengatasi persoalan Jakarta," kata Dave, Senin (15/7/2024).
Menurut dia, pengabdian pria yang akrab dipanggil Babah Alun itu dalam menyelesaikan berbagai persoalan masayrakat sudah menjadi modal utama untuk memimpin Jakarta yang kompleks.Â
Dave menuturkan, berbagai persoalan masayrakat yang diberikan Jusuf Hamka mulai dari memberikan pendidikan gratis hingga membuat program makan gratis bagi masyarakat yang kurang mampu.Â
"Beliau ini sudah berhasil mendobrak sejumlah permasalahan sehingga mempercepat pembangunan jalan tol contohnya, lalu ada juga memberikan dukungan pendidikan, beliau orang baik,"Â jelasnya.
"Kemudian kesehatan atau pun membagikan makan siang gratis kepada masyarakat setempat, ini menjadi salah satu kekuatan utama yang bisa kita harapkan untuk memimpin Jakarta," sambung Dave.Â
Advertisement
PAN Buka Kemungkinan Usung Jusuf Hamka sampai Ahok
Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto menyebut, pihaknya membuka komunikasi dengan Basuki Thajaja Purnama atau Ahok dan Jusuf Hamka untuk Pilkada Jakarta 2024.
Menurutnya, dinamika pencalonan gubernur di Jakarta masih dinamis.
"Mungkin kita tidak dengan Anies, ada calon lain, ya kita juga siap. Makanya saya sudah minta kepada Mas Eko (Patrio), Ketua DPW (PAN Jakarta) untuk melakukan komunikasi dengan banyak pihak, ya dengan Pak Anies dengan Pak Jusuf Hamka, dengan Ahok, dan lain sebagainya. Jadi semua masih mungkin di DKI," kata Yandri di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (26/7/2024).
Dia mengatakan, partainya tetap mengupayakan Zita Anjani di Pilkada Jakarta 2024. Bahkan, PAN siap mendukung Anies Baswedan jika cawagubnya adalah Zita Anjani.
"Kalau sekarang Pak Anies yang sudah dideklarasikan oleh Nasdem, ya, Nasdem PAN berkoalisi, ya bisa sama Zita Anjani. Dan itu langsung kita sepakati kalau mau. Tapi kalau ada dinamika, ada mungkin kontraksi nanti pembicaraan, ya kita juga siap," ucap Yandri.
Lebih lanjut, untuk di Pilkada Jawa Barat, PAN tetap mendorong Ridwan Kamil. Kemudian mengambil kader PAN Bima Arya Sugiarto sebagai pendampingnya.
"Jawa Barat itu kita PAN sudah minta kalau bisa Pak RK di Jawa Barat saja ambil pasangannya di Bima Arya. Ya, jadi kalau itu terjadi, ya, saya kira untuk Jawa Barat bisa menggunakan kontestasi Pilgub Jawa Barat sangat kuat antara RK dan di Bima Arya," pungkasnya.