Sukses

Tunggu Finalisasi Nama Cagub-Cawagub, PDIP Akan Adakan Pelatihan Tim Kampanye

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, pengumuman pasangan cagub dan cawagub dari akan diumumkan dalam waktu yang tepat.

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan, pengumuman pasangan cagub dan cawagub dari akan diumumkan dalam waktu yang tepat.

Saat ini, kata Hasto, PDIP tengah fokus memprioritaskan untuk calon kepala daerah di tingkat kabupaten/kota. Hal itu disampaikan Hasto saat ditanya terkait PDIP yang belum mengumumkan cagub dan cawagub untuk Pilkada 2024.

"Nanti akan diumumkan pada momentum yang tepat, PDI Perjuangan sekarang memprioritaskan terlebih dahulu di tingkat kabupaten/kota sambil kami mempersiapkan seluruh infrastruktur," kata Hasto dalam keterangannya, Minggu (4/8/2024).

Hasto menyebutkan kegiatan partai dalam mempersiapkan infrastruktur untuk pilkada, salah satunya, dengan menggelar Rapat Koordinasi Nasional untuk Badan Saksi Pemilu Nasional (BSPN PDIP) dalam waktu dekat.

Kemudian, lanjut Hasto, akan ada pelatihan untuk Tim Kampanye pada gelombang ke-4 pada 9 Agustus 2024.

"Sehingga proses pergerakan untuk kemenangan berdasarkan kekuatan gotong royong partai yang menyatu dengan rakyat itu dipersiapkan sambil menunggu finalisasi, khususnya calon-calon gubernur dan wakil gubernur," jelas Hasto Kristiyanto.

 

2 dari 3 halaman

PDIP Pastikan Pilgub Jakarta, Sumut, dan Jatim Takkan Ada Kotak Kosong

Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto memastikan, Pemilihan Gubernur (Pilgub) di Jakarta tidak akan melawan kotak kosong.

Sebab, partai berlambang banteng moncong putih saat ini terus berkomunikasi dengan partai politik lainnya untuk membangun kerja sama politik.

Hal itu disampaikan Hasto terkait Golkar dan Gerindra yang mendukung Deddy Mulyadi di Jawa Barat dan muncul kembali wacana Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus di Jakarta.

"PDI Perjuangan terus membangun komunikasi politik dengan partai-partai sehingga nantinya di Jakarta tidak akan ada kotak kosong,” kata Hasto di Halaman Masjid At Taufiq, depan Sekolah Partai DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Sabtu (3/8) malam.

Hasto pun mengingatkan, suara rakyat harus dicerminkan di dalam kontestasi yang sehat.

Apalagi, Jakarta disebutnya memiliki peran yang penting dan strategis sebagai simbol peradaban di Indonesia.

"Kesemrawutan Jakarta juga mencerminkan bagaimana semrawutnya persoalan-persoalan di bidang hukum misalnya, maka Jakarta harus menyajikan suatu kontestasi kepemimpinan yang baik," ujar dia.

3 dari 3 halaman

Peringati 28 Tahun Peristiwa Kudatuli, PDIP Gelar Pertunjukan Wayang dengan Lakon Sumatri Ngenger

Memperingati 28 tahun peristiwa Kudatuli, DPP PDI Perjuangan (PDIP) menggelar acara wayangan dengan lakon ‘Sumatri Ngenger’ pada Sabtu (3/8/2024) malam.

Berlokasi di Halaman Masjid At Taufiq, depan Sekolah Partai DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, pertunjukan wayang ini dihadiri oleh ratusan masyarakat sekitar. Bertindak sebagai dalang dalam pertunjukan wayang ini yakni Ki Warseno Slank.

Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto tampak hadir langsung dalam acara tersebut. Turut mendampaingi, diantaranya Ketua DPP PDIP Rano Karno, Ketua DPP PDIP Nusyirwan Soejono, Wakil Bendahara Umum PDIP Yuke Yurike.

Hadir pula senior Partai, Emir Moeis serta Dubes Republik Indonesia untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi.

Ketua Umum DPP PDIP Prof Dr. (H.C) Megawati Soekarnoputri pun menyaksikan pertunjukan wayang melalui daring.

Ratusan masyarakat sekitar Lenteng Agung pun juga begitu antusias ingin menyaksikan gelaran wayangan tersebut. Mulai dari bapak, ibu dan anak-anak tampak antusias memenuhi bangku pengunjung. Acara dibuka dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya.

Dalam sambutan pembuka, Hasto menyampaikan salam dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri kepada seluruh masyarakat yang hadir dalam acara wayangan tersebut.

Dia juga mengingatkan, peristiwa Kudatuli dapat dipahami untuk terus menggelorakan suatu semangat juang bagaimana keyakinan dalam politik, yang diajarkan oleh Bung Karno, serta dukungan kekuatan arus bawah, akhirnya bisa menghadapi pemerintahan yang otoriter Orde Baru.

"(Kudatuli) menjadi tonggak yang sangat penting bagi reformasi di Republik ini,” kata Hasto.

Politisi asal Yogyakarta ini mengungkapkan, bahwa peringatan 27 Juli ini rangkaiannya sangat lengkap.