Sukses

Berhasil Majukan Pesantren, Khofifah-Emil Dinilai Sinergikan Kemajuan Jatim dengan Kiai dan Santri

Bisri melihat, keikhlasan Khofifah tidak hanya di kalangan pesantren saja, melainkan juga ke seluruh rakyat Jatim. Ini menunjukkan kualitasnya sebagai seorang pemimpin yang memang siap mengabdikan dirinya untuk rakyat.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024 Khofifah Indar Parawansa dinilai sebagai pemimpin yang merakyat. Berkat kinerja dan kebijakan pro rakyat Khofifah dalam meningkatkan kualitas pendidikan terutama di pesantren.

Pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh, KH Muhammad Bisri mengatakan, kepemimpinan Khofifah selama lima tahun terakhir sangat terasa di masyarakat Jatim. Komitmennya dalam memajukan pendidikan di Jatim merupakan bukti nyata dari bagusnya kinerjanya dalam memimpin.

"Kalau saya nilai, kepemimpinan beliau (Khofifah) itu, beliau itu sangat perhatian ke rakyat," kata dia, Minggu (4/8/2024).

Bisri melihat, keikhlasan Khofifah tidak hanya di kalangan pesantren saja, melainkan juga ke seluruh rakyat Jatim. Ini menunjukkan kualitasnya sebagai seorang pemimpin yang memang siap mengabdikan dirinya untuk rakyat.

Memang dalam beberapa kesempatan Khofifah lebih serius dalam memajukan pesantren di Jatim. Menurut Bisri, itu disebabkan latar belakang Khofifah yang lahir dari rahim organisasi perempuan Muslim terbesar di Indonesia.

Ia menilai sebagai Ketua PP Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), sangat wajar jika Khofifah ingin sekolah-sekolah di Jatim ingin lebih maju lagi. Dalam hal ini, pesantren juga termasuk fokus Khofifah selama menjabat kemarin.

"Beliau adalah ketua Muslimat karena beliau pengen Jawa Timur itu punya karakter Islam ahli sunnah wal jama'ah NU yang kuat sehingga beliau memang ada konsentrasi ke sana," ucapnya.

 

2 dari 3 halaman

Dekat dengan Ulama

Hal serupa juga diungkapkan oleh salah satu Ulama Jatim asal Malang, Habib Abdullah bin Ali Ba'abud. Ketika ditanya soal peluang Khofifah untuk memenangkan kembali Pilgub Jatim, ia pun merestuinya.

"Insya Allah kalau seorang memimpin bagus (Khofifah), maka semua akan baik juga," ujarnya.

Menurutnya, pemimpin baik adalah yang paling dekat dengan ulama. Ketika ada pemimpin yang dekat dengan ulama, sudah sepatutnya mendapat dukungan rakyat.

Sebab, Habib Abdullah menegaskan untuk mencari sosok pemimpin yang dekat dengan ulama. Terlebih, dalam setiap tindakan dan keputusannya selalu melibatkan ulama, menurutnya adalah pemimpin yang baik.

"Ketika seorang pemimpin selalu mendekatkan diri dengan ulama dalam setiap sesuatu atau kebijakan itu adalah pemimpin yang baik," imbuhnya.

Pernyataan Habib Abdullah bin Ali Ba'abud tersebut memperkuat posisi Khofifah sebagai pemimpin yang dekat dengan ulama dan kiai. Statusnya sebagai Ketua PP Muslimat NU membuatnya banyak dikelilingin oleh para ulama dan kiai.

 

3 dari 3 halaman

Memajukan Kemakmuran Ponpes

Selain itu, di segi kebijakan juga Khofifah fokus terhadap kemajuan dan kamakmuran pondok pesantren di Jatim. Salah satu kebijakan yang paling mencolok adalah program Inisiatif, Kolaborasi, Inovasi Pesantren Sehat (IKI Pesat) Jatim.

Selama lima tahun sejak 2019 hingga 2023, program IKI Pesat telah menjangkau 1.419 pondok pesantren. Program ini menggalakkan aksi bergizi di sekolah-sekolah lingkungan pesantren di Jatim.

Tidak hanya itu, program tersebut juga memberikan strategi advokasi, kemitraan, dan pemberdayaan, dengan tujuan peningkatan kualitas kesehatan masyarakat di kawasan Ponpes. Hingga akhir tahun 2023 kemarin, program terseut telah berhasil diperluas menjadi pendampingan pesantren sehat di sebanyak 76 pesantren.

"Itu menunjukkan komitmen Khofifah dalam menciptakan kualitas pendidikan yang lebih baik terutama pada pesantren-pesantren di Jatim. Hal itu dilakukan Khofifah karena kehidupannya yang dikelilingin oleh para ulama dan kiai, sehingga cenderung lebih peka terhadap kebutuhan pesantren," ujar Habib Abdullah.