Sukses

Jawaban Ketum Golkar Airlangga Hartarto soal Wacana Ridwan Kamil Maju Pilkada Jakarta 2024

Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Airlangga Hartarto merespons pertanyaan awak media terkait wacana majunya Ridwan Kamil (RK) ke Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Jakarta 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Airlangga Hartarto merespons pertanyaan awak media terkait wacana majunya Ridwan Kamil (RK) ke Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Jakarta 2024.

Wacana tersebut muncul usai Partai Golkar resmi mendukung Dedi Mulyadi untuk maju menjadi Calon Gubernur di Pilkada Jawa Barat 2024 (Pilkada Jabar 2024).

"Pilkada DKI on the way," singkat Ketum Golkar Airlangga Hartarto saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (5/8/2024).

Saat dipastikan apakah Golkar melepas peluang kemenangan di Jawa Barat dan mementingkan Jakarta, Airlangga menegaskan asumsi itu tidak tepat.

"Tidak balik kanan (dari Jawa Barat)," ucap Airlangga.

Sayangnya, Airlangga enggan menjelaskan lebih detil mengapa memberikan rekomendasi dukungan kepada Dedi Mulyadi dan bukan Ridwan Kamil (RK).

Padahal menurut survei publik, RK bisa dengan menang dengan mudah jika dibandingkan harus mencalonkan Dedi Mulyadi.

Namun keputusan seluruh rekomendasi kepala daerah dari partainya akan disampaikan sebelum deadline Pilkada 2024 dimulai.

"Sebelum tanggal 27 (Agustus), terima kasih," Airlangga menutup.

Sebelumnya, Partai Golkar yang meminang Dedi Mulyadi untuk maju menjadi Calon Gubernur di Pilkada Jawa Barat 2024.

Hal tersebut dipastikan usai pertemuan Dedi dengan utusan Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto yakni Singgih Januratmoko dan sejumlah petinggi Golkar Jabar di Kota Bandung, Jumat malam 2 Agustus 2024.

"Kita tadi sudah berdiskusi banyak, intinya bahwa kita mendukung Pak Dedi Mulyadi untuk menjadi calon gubernur di Jawa Barat," ujar Singgih yang juga Anggota DPR RI itu.

Sementara itu, Dedi berterima kasih pada jajaran pengurus Partai Golkar terutama Ketum Airlangga Hartarto atas pinangan tersebut.

"Saya mengucapkan terima kasih ya buat Mas Singgih dan jajaran pengurus DPP Partai Golkar khususnya buat ketua umum DPP Partai Golkar Pak Airlangga Hartarto bahwa utusannya sudah datang ke Jawa Barat untuk ngajak ngomong serius masalah tunangan di Provinsi Jawa Barat," ucap Dedi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Dasco Gerindra: KIM Plus Sudah Satu Nama Ridwan Kamil Maju Pilkada Jakarta 2024

Sebelumnya, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyatakan, seluruh partai politik (parpol) di Koalisi Indonesia Maju atau KIM Plus sudah sepakat untuk mengusung Ridwan Kamil (RK) di Pemilihan Kepala Daerah Jakarta 2024 (Pilkada Jakarta 2024).

"Insya Allah di KIM Plus sudah muncul satu nama, yaitu Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta," ujar Dasco di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (5/8/2024).

Sementara untuk Bakal Calon Wakil Gubernur (Bakal Cawagub) RK, Dasco menyatakan akan diumumkan dalam waktu dua hari ke depan.

"Untuk wakilnya sehari-dua hari kita akan sampaikan ke media," kata dia.

Menurut Dasco, dalam waktu dekat pengumuman tidak hanya nama cawagub melainkan juga nama-nama parpol yang akan masuk ke KIM Plus.

"Sehari dua hari ini kita sampaikan Plusnya siapa," ucap dia.

Dasco juga memastikan parpol yang akan bergabung ke KIM di Pilkada Jakarta lebih dari satu partai.

"Plusnya lebih dari satu," pungkas Dasco.

 

3 dari 3 halaman

Penggunaan Nama KIM Plus

Sebelumnya, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, anggota partai dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) akan bertambah menjadi KIM Plus. Namun, yang bersangkutan tak mengungkapkannya.

Justru, komposisi KIM Plus baru diketahui dari pernyataan Ketua Dewan Pembina Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Golkar Idrus Marham.

"Ya jadi ada ketika itu adalah sekali lagi ada NasDem, ada PKB dan khusus untuk pilkada akhir-akhir ini juga berkembang ada dari PKS," kata dia, kepada wartawan, di Jakarta, Kamis 1 Agustus 2024.

Idrus Marham mengungkap, nama KIM Plus digunakan karena NasDem, PKB, dan PKS belum resmi bergabung dalam koalisi pendukung Prabowo-Gibran. Sehingga masih ditambah embel-embel 'plus'.

"Nah ini kan sudah modal. Lalu ditambah lagi misalkan ya kemungkinan NasDem, kemudian ada PKB, kemudian ada kemungkinan PKS. Nah ini kan sebenarnya masih menggunakan ya KIM plus karena memang belum resmi," ujarnya.

"Kalau sudah resmi bergabung dengan Koalisi tentu bukan lagi Koalisi plus tetapi ini sudah satu kesatuan," sambung dia.

Lebih lanjut, Idrus pun mengamini pernyataan Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad bahwa KIM Plus akan terjadi kerjasama di Pilkada Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.

"Ya kenapa kita menggunakan KIM Plus ya? Kemungkinan kata Mas Dasco di DKI Jakarta, kemudian kemungkinan di Jawa Barat, kemungkinan di Jawa Tengah dan tentu di kabupaten-kabupaten lain ada hal-hal seperti itu," jelas Idrus.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.