Liputan6.com, Jakarta Partai Keadilan Sejahtera (PKS) secara tegas menyatakan, bakal menjalin komunikasi ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan mengkaji Ridwan Kamil (RK) sebagai calon yang diusung di Pilkada Jakarta 2024.
Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) M Kholid beralasan, manuver dilakukan karena sampai lewat tenggat waktu, Anies Baswedan yang notabenenya direkomendasikan menjadi calon gubernur Jakarta belum juga mampu menambah 4 kursi sebagai tiket melenggangnya Anies dan Sohibul Iman ke Pilgub Jakarta.
Baca Juga
"Sebenarnya, tenggat waktu 40 hari yakni sejak 25 Juni deklarasi pasangan AMAN adalah waktu yang seharusnya cukup bagi Mas Anies untuk sama-sama mengusahakan agar tiket ini berlayar," kata Kholid melalui siaran pers, Kamis (8/8/2024).
Advertisement
Kholid pun menyayangkan, karpet merah yang diberikan PKS ke Anies yakni 18 kursi belum mampu dimanfaatkan dengan baik. Padahal, Presiden PKS Ahmad Syaikhu diakui sudah ikut membantu dengan ikut turun gunung mencari sisa kursi dibutuhkan.
"Mas Anies sudah diberikan karpet merah dengan memperoleh 18 kursi PKS. Bahkan Presiden PKS Ahmad Syaikhu sampai turun gunung mencari mitra koalisi buat Mas Anies agar bisa memenuhi kekurangan kursi tersebut," tutur dia.
Namun Kholid mengaku PKS belum menyerah, saat ini partainya terus berikhtiar agar mendapat kemudahan.
"Kami terus berdoa agar semua ikhtiar dimudahkan," harap dia.
Punya Tenggat Waktu
Diketahui, PKS memiliki tenggat waktu hingga 4 Agustus 2024 untuk segera memantapkan Anies-Sohibul Iman (AMAN).
Faktanya, deadline tersebut sudah lewat, maka PKS menyatakan partainya akan membuka opsi lain. Utamanya, dengan menjalin komunikasi ke Koalisi Indonesia Maju (KIM).
"PKS mulai membuka komunikasi dengan semua pihak agar ada kepastian bahwa kami bisa ikut berkontestasi di Pilkada. Salah satu opsi komunikasi tersebut adalah juga membangun komunikasi politik dengan KIM,” tegas Kholid.
Kholid memahami, saat ini KIM sudah bulat ingin mengusung Ridwan Kamil (RK) sebagai bakal calon gubernur Jakarta. Maka dari itu, Kholid menyatakan PKS akan mempertimbangkan hal senada.
"RK sebagai calon definitif mereka saat ini. Opsi ini sedang dikaji dan dibahas oleh DPP PKS," dia menandasi.
Advertisement
Peluang Ridwan Kamil Berduet dengan Syaikhu Terbuka di Pilkada Jakarta 2024
Usai wacana mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menguat untuk maju di Pilkada Jakarta 2024, disebut wakilnya menggaet dari PKS, salah satu yang menonjol adalah berduet dengan Ahmad Syaikhu.
Ketua Dewan Pembina Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Golkar, Idrus Marham mengatakan, penetapan Ridwan Kamil tinggal menunggu waktu.
"Pilgub Jakarta kan sudah diumumkan. Kan (RK) sudah pasti, si Dedy sudah disetujui disana (Jabar), berarti kan RK disini (Jakarta). Tinggal (pengumuman), saya enggak tahu kapan tapi tinggal proyeksi pasangannya seperti apa itu masih dalam pembicaraan," kata Idrus saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Rabu (7/8/2024).
Meski begitu, dirinya tidak menampik soal Calon Wakil Gubernur yang akan mendampingi Ridwan Kamil dari PKS, bahkan bisa menggandeng Presiden PKS Ahmad Syaikhu.
"Tidak menutup kemungkinan dong, melihat dari sisi perolehan kursinya 18 (PKS), ya giu. Jadi saya kira sangat terbuka," tuturnya.
Sementara, Adi Prayitno menyampaikan bahwa dinamika politik di Jakarta saat ini masih sangat mungkin berubah. Termasuk perubahan sikap PKS.
"Justru kalau Ridwan Kamil tidak di Jakarta akan menjadi aneh. Karena seakan-akan setelah Ridwan Kamil tidak maju di Jawa Barat ya harus ke Jakarta, kalau tidak di Jakarta orang bertanya kenapa dengan Ridwan Kamil," jelas dia.
Adi menyebut, jika PKS bergabung dengan KIM Plus, maka pasangan Ridwan Kamil-Ahmad Syaikhu akan sangat kompetitif untuk bertarung dengan Anies Baswedan dan pasangannya.
"Akan sangat kompetitif melawan Anies Baswedan," kata dia.