Sukses

Puluhan Ribu Rakyat Buol Antusias Dukung Anwar-Reny di Pilgub Sulteng

Menurutnya, seluruh warga tumpah ruah di acara tersebut, menunjukkan semangat mereka dalam mendukung kandidat yang mereka idolakan di Pilgub Sulteng.

Liputan6.com, Jakarta - Dari hari ke hari dukungan terhadap Pasangan calon Gubernur Anwar Hafid dan calon Wakil Gubernur Reny Lamadjido semakin bertambah tebal. Kali ini dukungan datang dari puluhan ribu masyarakat yang menghadiri acara deklarasi dan temu masyarakat di Kabupaten Buol.

Acara tersebut menjadi bukti nyata tingginya antusiasme rakyat Buol terhadap pasangan Anwar-Reny. Tokoh masyarakat Kampung Bugis, Kabupaten Buol, Abdul Haris menyatakan bahwa antusiasme warga dalam memberikan dukungan tidak pernah sebesar ini.

Menurutnya, seluruh warga tumpah ruah di acara tersebut, menunjukkan semangat mereka dalam mendukung kandidat yang mereka idolakan di Pilgub Sulteng.

“Antusias masyarakat memang luar biasa kepada Pak Anwar ini. Orang se Kabupaten Buol ada di sini,” ucap Haris dikutip Minggu (11/8/2024).

Acara deklarasi dan temu masyarakat ini berlangsung meriah dan penuh semangat. Kehadiran puluhan ribu warga ini menjadi sinyal kuat bahwa Anwar Hafid dan Reny Lamadjido merupakan pasangan yang mampu merepresentasikan aspirasi dan harapan masyarakat Buol. Dukungan yang semakin besar ini diharapkan dapat menjadi modal kuat bagi Anwar-Reny dalam menghadapi pemilihan gubernur yang akan datang.

Haris mengungkap sangat menyukai figur Anwar Hafid karena berkeinginan memiliki nasib yang sama dengan masyarakat di Morowali. Sebab ia melihat Morowali sejahtera berkat program-program pro rakyat yang digagas oleh Anwar Hafid.

 

2 dari 2 halaman

Berhasil tingkat IPM

“Kami sangat menginginkan Pak Anwar Hafid melakukan programnya seperti di Morowali,” tegas Haris.

Diketahui, kepemimpinan Anwar Hafid di Morowali berhasil meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM) Morowali. Badan Pusat Statistik (BPS) Sulteng mencatat, indeks pembangunan manusia di Morowali meningkat drastis dari dari 69,33 persen pada 2007, menjadi 71,14 persen pada 2018.