Liputan6.com, Jakarta - Tokoh Muda Tolitoli, Asis Ismail mengungkapkan harapannya agar program-program yang sukses dijalankan calon Gubernur Anwar Hafid di Morowali dapat diadopsi di seluruh Sulawesi Tengah. Hal ini karena program Anwar Hafid yang berhasil di laksanakan di Morowali.
“Kami percaya program Bapak Anwar Hafid yang dijalankan di Morowali bisa juga dijalankan di Sulawesi Tengah,” ucap Asis, Selasa (13/8/2024).
Baca Juga
Kembali ke tahun 2007, Anwar Hafid sukses mengangkat harkat dan martabat rakyat Morowali. Dengan kebijakan yang berani, Anwar Hafid menggratiskan seluruh biaya pendidikan dan kesehatan.
Advertisement
Hasilnya, sejumlah indeks strategis di Morowali naik drastis. Badan Pusat Statistik (BPS) Sulteng mencatat, indeks pembangunan manusia (IPM) Morowali meningkat dari 69,33 persen pada 2007, menjadi 71,14 persen pada 2018. Sejalan dengan itu, laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Morowali, juga tumbuh kearah positif, ekonomi Morowali naik dari 11,09 persen pada 2008, meningkat menjadi 13,8 persen pada 2018.
Tidak cuma itu, Angka harapan hidup di Morowali, sebagaimana dihimpun oleh BPS Sulteng, meningkat dari 65,22 tahun di 2007, menjadi 68,22 pada 2018. Asis mengatakan, Anwar Hafid adalah pemimpin yang dibutuhkan untuk Sulteng di masa depan.
“Memang kita butuhkan sosok pemimpin berani seperti Pak Anwar Hafid, beliau berani membuat dobrakan dan inovasi baru,” tegas Asis.
Dalam rangka pencalonannya sebagai Gubernur, Anwar Hafid bersama calon Wakil Gubernur Reny Lamadjido menggagas program yang sama ketika ia menjabat sebagai Bupati Morowali. Program itu dikenal dengan nama Berani Cerdas dan Berani Sehat.
Anwar Hafid Gratiskan Biaya Pendidikan
Serupa di Morowali, Anwar Hafid menggratiskan seluruh biaya pendidikan dan kesehatan seluruh warga Sulteng. Lebih detil lagi, Berani Cerdas memuat insiatif NAMBASO (Anak Miskin Bisa Sekolah) sebagai langkah menuju kesetaraan intelektual.
Di sisi lain, Berani Sehat akan fokus menciptakan layanan kesehatan gratis hanya dengan modal KTP, termasuk BPJS gratis untuk pasien kelas III dan pembangunan rumah sakit berstandar internasional, program ini didukung oleh kemampuan Reny Lamadjido sebagai seseorang yang berlatar belakang pendidikan kedokteran.
Advertisement