Liputan6.com, Jakarta - PKB terbuka dengan opsi mengusung Mantan Kapolda Jawa Tengah (Jateng) Ahmad Luthfi sebagai bakal calon gubernur di pemilihan kepala daerah atau Pilkada Jateng 2024. Adapun Ahmad Luthfi telah diusung Partai Gerindra.
"Dalam politik memang kemungkinan-kemungkinan selalu terbuka dengan opsi-opsi yang tentu harus di bicarakan secara bersama-sama," kata Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Selasa 13 Agustus 2024.
Baca Juga
Jazilul mengatakan, partainya sejauh ini masih mendorong nama Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB Jawa Tengah Yusuf Chudlori atau Gus Yusuf untuk maju sebagai kandidat bakal calon gubernur Jawa Tengah.
Advertisement
"Tetap untuk Jawa Tengah Gus Yusuf tetap kita dorong untuk maju gubernur di Jawa Tengah," ucapnya.
Meski begitu, Jazilul mengaku bahwa PKB tidak mempersoalkan partai politik lain memunculkan nama-nama tertentu untuk Pilkada Jawa Tengah. Termasuk Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang dikabarkan berpeluang menduetkan Ahmad Luthfi dengan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep.
"Tidak ada masalah (Ahmad Luthfi duet dengan Kaesang Pangarep)," ujarnya.
PKB, kata dia bakal melihat dinamika yang berkembang lebih lanjut jelang pendaftaran bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur.
PKB, ujarnya tetap membuka komunikasi dengan partai politik lain terkait koalisi untuk Pilkada Jawa Tengah. Terlebih Gus Yusuf, juga dimandatkan PKB untuk turut berkoordinasi dengan parpol lain untuk Pilkada Jawa Tengah.
"Sampai terbentuknya atau diputuskannya siapa calon gubernur atau wakil gubernur. Atau setidaknya sampe DPP haqul yakin bahwa Gus Yusuf tidak bisa maju," kata dia.
Kaesang Segera Beri Rekomendasi Dukung Ahmad Luthfi di Pilkada Jateng: Jakarta Masih Istikharah
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep memastikan, partainya akan memberikan rekomendasi dukungan di Pilkada Jawa Tengah kepada Ahmad Lutfhi.
Menurut dia, rekomendasi itu akan disampaikan secara resmi dalam waktu dekat.
"Seperti yang saya bilang sebelumnya Jawa Tengah ini rekomendasi dari PSI akan segera kami berikan kepada Bapak Ahmad Luthfi," kata Kaesang di Kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat, Selasa (6/8/2024).
Saat ditanya soal Pilkada Jakarta, Kaesang mengaku masih menimbang-nimbang. Namun jika dirinya mendapat kepercayaan dan mandat rakyat, dia menegaskan siap maju meski lawannya adalah Anies Baswedan atau pun Ridwan Kamil sekali pun.
"DKI (Jakarta) kita sambil masih menunggu, saya sendiri seperti yang Gus Imin bilang, masih istikharah tapi ketika ada permintaan dari masyarakat khususnya DKI saya siap untuk melawan Pak Anies Baswedan, saya pun juga siap untuk melawan Pak Ridwan Kamil," tegas Kaesang.
Sebelumnya diberitakan, saat dikonfirmasi terpisah, Sekjen PSI Raja Juli Antoni enggan menjelaskan lebih detil pernyataan Kaesang soal melawan Anies dan Ridwan Kamil di Jakarta. Namun sebagai bagian dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), partainya siap ikut komando.
"Ya tunggu dulu perkembangannya. Sekali lagi ditegaskan sikap PSI secara umum akan mengikuti garis dari KIM," kata Raja Juli seperti dikutip Selasa (6/8/2024).
Raja Juli memastikan, sampai hari ini belum ada keputusan definitif dari PSI soal kemana arah dari sang ketua umum di Pilkada 2024. Namun dia berharap, apa pun hasil finalnya adalah sebuah kesepakatan bersama antara PSI dan KIM.
"Apapun keputusannya, mudah-mudahan diputuskan secara kolektif. Kalaupun ada beda-beda, ya di sana sini, ya itu bagian dari demokrasi. Tapi pada intinya, Mas Kaesang nanti mau di Jakarta, Jateng, kita minta itu merupakan keputusan bersama dari KIM," Raja Juli menandasi.
Advertisement
Ridwan Kamil Terbuka Lawan Kotak Kosong
Pengamat Politik dari lembaga survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) Hendri Satrio atau Hensat menilai, Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus di Pemilihan Kepala Daerah 2024 (Pilkada 2024) bakal memunculkan banyak calon tunggal melawan kotak kosong.
Ada pun KIM merupakan gabungan partai politik atau parpol yang mendukung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di pemilihan presiden atau Pilpres 2024.
Menurut Hensat, PDI Perjuangan (PDIP) akan menjadi satu-satunya partai politik (parpol) yang tidak bergabung dalam KIM Plus.
"Ya ada KIM Plus ini bisa bikin banyak Pilkada jadi lawan kotak kosong. Jadi kemunculan kotak kosong ini calon-calon tunggal karena KIM plus kekuatannya kan semuanya itu (parpol) kecuali PDIP," kata Hensat kepada Liputan6.com, Senin (5/8/2024).
Menurut dia, KIM Plus berpotensi menjadi penguasa di gelaran Pilkada serentak 2024. Sebab, kata Hensat, calon kepala daerah yang diusung KIM Plus hanya melawan kotak kosong.
"Bahkan PKS juga masuk sana (KIM Plus), jadi semua partai di Senayan, masuk Senayan 8 partai itu kecuali PDI Perjuangan jadi 7 partai itu udah di KIM Plus. Ya dampaknya mereka akan menguasai Pilkada," ucap dia.
Hensat memandang, KIM Plus dengan kotak kosongnya menunjukkan bahwa Indonesia berada pada era demokrasi siasat. Demokrasi, kata dia, kemungkinan tak berjalan dengan sehat.
"Ya kotak kosong di mana-mana, ini kan era demokrasi siasat, bisa jadi nanti demokrasinya sesat, bisa jadi nanti demokrasinya jahat," jelas Hensat.
Â