Sejahterakan Petani, Anwar Hafid Buat Gebrakan Harga Hasil Tani Anti Anjlok

Liputan6.com, Jakarta - Seringnya mendengar keluh kesah petani membuat calon Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Anwar Hafid memahami keinginan para petani. Terlebih, pemahaman ini diperkuat dengan pengalaman hidup Anwar Hafid yang pernah menjadi seorang petani.

Anwar Hafid menuturkan, ia sering sekali mendapati keluhan para petani selalu mendapatkan harga rendah ketika panen raya tiba. Solusinya, melalui peraturan Gubernur, Anwar Hafid akan membuat aturan soal harga terendah bagi hasil-hasil pertanian.

“Jadi yang pertama harus ada peraturan gubernur soal harga terendah, yang kedua ada undang-undang resi gudang untuk melindungi petani kita,” kata Anwar Hafid, Kamis (15/8/2024).

Hal lain yang dikatakan Anwar Hafid yakni soal penerapan Undang-Undang nomor 9 Tahun 2011 soal Resi Gudang. Peraturan inj merupakan mekanisme yang memungkinkan petani, nelayan, dan pengusaha kecil untuk menyimpan komoditas mereka di gudang yang terakreditasi.

Resi gudang ini bisa digunakan sebagai jaminan untuk mendapatkan pembiayaan dari lembaga keuangan seperti bank, sehingga para petani tidak perlu menjual produk mereka langsung saat harga sedang rendah. Mereka dapat menunggu hingga harga lebih menguntungkan dengan tetap memiliki akses dana tunai.

Cara ini tepat dilakukan untuk menunjang kehidupan petani yang berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulteng tahun 2023 jumlahnya cukup banyak. Jumlah Usaha Pertanian Perorangan (UTP) di Provinsi Sulawesi Tengah yakni sebanyak 457.492 unit.

Anwar Hafid mengatakan, langkah ini dilakukan pada sejumlah komoditas utama di Sulteng yakni cengkeh dan coklat. Perlu diketahui, apa yang dilakukan Anwar Hafid tidak menutup peluang bagi para petani dengan hasil bumi lainnya.