Sukses

Hasil Survei: Elektabilitas Ted Yones Mokay Tertinggi Jelang Pilkada Kabupaten Jayapura 2024 Versi LKPI

Lembaga Kajian Pemilu Indonesja (LKPI) merilis hasil survei terkini di Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua untuk mengukur preferensi masyarakat setemat jelang Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga Kajian Pemilu Indonesja (LKPI) merilis hasil survei terkini di Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua untuk mengukur preferensi masyarakat setemat jelang Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada 2024.

Survei yang berlangsung pada periode 3-13 Agustus 2024 tersebut dilaksanakan untuk mengetahui peta suara dari bakal calon bupati paling sering disebut-sebut namanya di kalangan masyarakat Kabupaten Jayapura.

"Pada simulasi top of mind hasilnya nama Ted Yones Mokay mendapatkan dukungan publik tertinggi dengan elektabilitas tertinggi sebesar 27,4%. Kemudian Jan Jap Ormuseray 17,2%, Orgenes Kawai dengan elektabilitas 10,8%, Alpius Toam 7,3%, dan Jhon Manangsan Wally 5,3%," ujar Direktur Eksekutive LKPI Togu Lubis dalam keterangan tertulis, Jumat (16/8/2024).

Dia menjelaskan, nama-nama lain juga muncul dalam survei ini memiliki tingkat elektabilitas di bawah 5% diiantaranya Klemen Hamo 4,7%, Kristian Epa 4,4%, Jansen Monim 3,4%, dan Yanto Khomlay Eluay 3,1%.

Lalu, kata Togu, ada Giri Wijayantoro 2,4%, Gerson Ury 2,2%, Hana S Hikoyabi 2,1%, Triwarno Purnomo 2,1%, dan yang tidak memilih sebesar 7,6 %.

Menurut dia, LKPI juga melakukan simulasi 12 nama dengan pertanyaan tertutup yang disodorkan pada responden untuk dipilih sebagai Bupati Jayapura.

Hasil survei jelang Pilkada Kabupaten Jayapura 2024, kata Togu, menunjukkan nama Ted Yones Mokay sebagai bakal calon bupati Jayapura dengan elektabilitas tertinggi di angka 29,7%.

"Urutan selanjutnya Jan Jap Ormuseray 15,7%, Alpius Toam 7,4%, Hermes Felle 7,3%, Billy Suwae 6,2%, Jhon Wiklif Tegai 5,2%, Jhon Manangsan Wally 4,7%, Aleks Waisimon 2,9%, Benyamin Yerisetouw 2,3%, Orgenes Kaway 1,8%, Yoop Suebu 1,7%, Yoseph Simon Done 1,4%, dan yang tidak memilih 13,7%," papar dia.

 

2 dari 4 halaman

Hasil Survei Simulasi Lainnya

Kemudian Togu menjelaskan, dalam simulasi 4 nama bakal calon bupati Jayapura, kembali nama Ted Yones Mokay dipilih paling tinggi dengan dukungan 40,7%, Jan Jap Ormuseray 18,6%, Jhon Manangsan Wally 12,7%, Alpius Toam 9,9%, dan yang tidak memilih atau rahasia sebesar 18,1%.

"LKPI juga melakukan simulasi 3 nama bakal calon Bupati dengan pertanyaan tertutup kepada 1000 responden untuk memilih satu dari tiga nama sebagai bupati Jayapura. Hasilnya Ted Yones Mokay dipilih sebanyak 47,3 % dan Jhon Manangsan Wally 19,6 %, Jan Ormuseray 17,8 %, dan yang tidak memilih sebanyak 15,3 %," papar dia.

Lebih lanjut, sambung Togu, dalam simulasi head to head antara Ted Yones Mokay dengan Jan Jap Ormuseray, hasilnya Ted Yones Mokay dipilih sebanyak 59,2% dan Jan Jap Ormuseray 31,6%, sisanya yang tidak memilih sebesar 9,2%.

"Lalu, simulasi head to head antara Ted Yones Mokay dengan Alpius Toam hasilnya Ted Yones Mokay dipilih sebanyak 61,9% dan Alpius Toam 27,8% tidak memilih 10,3%," ucap dia.

"Sementara dalam simulasi head to head antara Ted Yones Mokay dengan Jhon Manangsan Wally, hasilnya tingkat keterpilihan Ted Yones Mokay mencapai 64,7% dan Jhon Manangsan Wally 28,4% dan tidak memilih 6,9%," sambung Togu.

 

3 dari 4 halaman

Hasil Survei dengan Pertanyaan Tertutup

Menurut Togu, selain Bakal Calon Bupati Jayapura, LKPI juga melakukan simulasi nama-nama tokoh untuk Bakal Calon Wakil Bupati Jayapura dengan pertanyaan tertutup pada responden.

"Hasil survei menunjukan nama Supardi menempati urutan pertama dengan dipilih sebanyak 29,7%. Urutan selanjutnya adalah Isak Tonggroitouw sebesar 17,4%, di urutan ketiga adalah Daniel Mebri 12,4%," kata dia.

"Haji Sakaruddin 8,9%, Isak JH Tukayo 5,1%, Frans Kafiar 3,2%, Theodorus Yaung 3,1%, Korneles Yanuaring 2,9%, Mulyono 2,6%, dan sisanya yang tidak memilih sebesar 14,7%," sambung Togu.

Dia menjelaskan, survei ini didasarkan pada populasi DPT Kabupaten Jayapura pada Pemilu 2024 sebanyak 134.568 pemilih tetap yang telah memiliki hak pilih pada Pilkada 2024. Yaitu, kata Togu, mereka yang telah berumur 17 tahun keatas atau mereka menikah ketika survei ini dilakukan.

"Survei ini menggunakan jumlah sampel sebesar 1.000 orang responden dan menggunakan metode multistage random sampling. Dengan asumsi metode sample random sampling, ukuran sampel basis 1.000 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sekitar ± 3,09% pada tingkat kepercayaan sebesar 95%," terang Togu.

"Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Kendali kualitas terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check) dan dalam kendali kualitas ini tidak ditemukan kesalahan berarti," imbuhnya.

 

4 dari 4 halaman

Elektabilitas Sulit Tersaingi

Disisi lain, Togu mengungkapkan, hasil survei menemukan bahwa sebanyak 57,8% yang mengetahui akan adanya pilkada di Kabupaten Jayapura. Dan sebanyak 42,2 % tidak mengetahuinya.

Sementara itu, Pengamat Politik UIN Jakarta Rikal Dikri menilai, berdasarkan hasil survei LKPI menunjukkan, elektabilitas Ted Yones Mokay sulit tersaingi oleh kandidat lainya.

"Ini merupakan gambaran masyarakat Kabupaten Jayapura yang menginginkan Ted Yonea Mokay menjadi pemimpin nomor satu di Kabupaten Jayapura," ucap dia.

Namun, kata Rikal, mesin-mesin partai Politik pengusung dan Relawan Ted Yones juga harus tetap dijalankan secara optimal, untuk lebih meningkatkan Elektabilitas Ted Yones.

"Partai mana saja yang menjadi pendukung Ted Yones yang dianggap sebagai variabel penentu dalam memenangkan kontestasi," ujar dia.

Ini semua, lanjut Rikal, kembali kepada komitmen dan kerja keras kandidatnya saat Pilkada nanti sehingga survei ini bisa dijadikan sebagai rujukan dan referensi bagi parpol dalam menentukan calon bupati yang akan diusung.

"Soal bagaimana peluang kemenangan kembali kepada kerja-kerja politik kandidat. Namun, hasil survei ini masih bisa berubah karena beragam faktor seperti visi misi, pemberian uang, ajakan orang tua, kepala suku di Jayapura, pimpinan gereja, atau calon tersebut tidak dapat tiket partai politik," tandas Rikal.