Sukses

Jauhi Kampanye Hitam, Pakar Dorong Pendidikan Politik di Papua Tengah

Kampanye hitam adalah praktik yang tidak baik dalam demokrasi, karena sering kali memanipulasi informasi dan memperdalam perpecahan di masyarakat.

Liputan6.com, Jakarta - Dinamika politik di tanah Papua semakin intens menjelang pendaftaran calon kepala daerah di Pilkada 2024. Belum ada keputusan definitif, sehingga banyak partai bermanuver bongkar pasang kandidat demi memastikan calon yang diusung memberikan tiket kemenangan.

"Konfigurasi politik di Papua Tengah terus bergeser dan masih mungkin menghadirkan kejutan di menit-menit terakhir," ujar analis politik dari Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo kepada media, seperti dikutip, Selasa (20/8/2024).

Karyono mencatat, dalam bursa calon di Pemilihan Gubernur Papua Tengah, pasangan Willem Wandik dan Natalis Tabuni yang sebelumnya diprediksi akan maju bersama kini tampaknya akan berpisah jalan. Sebelumnya, ada dukungan Partai NasDem kepada mereka.

Namun kini, muncul rekomendasi terbaru untuk Natalis Tabuni sebagai bakal calon gubernur, berpasangan dengan Titus Natkime.

Sementara itu, Willem Wandik dilaporkan akan maju bersama Aloysius Giyai, seorang dokter yang juga menjabat sebagai Direktur RSUD Jayapura dan dikenal memiliki reputasi yang baik di mata masyarakat Papua.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Langkah Strategis

Menanggapi hal itu, Karyono mengatakan keputusan Wandik yang sudah mendapat KTA Gerindra untuk menggandeng Aloysius dinilai sebagai langkah strategis yang berpotensi mendulang banyak suara.

“Sejumlah survei awal menunjukkan pasangan Wandik-Aloysius sebagai kandidat terkuat dengan elektabilitas yang jauh mengungguli pesaing lainnya, seperti Meky Nawipa dan John Wempi Wetipo,” tutur Karyono.

Namun tingginya elektabilitas Wandik bukan tanpa tantangan. Karyono mengungkap, ada upaya kampanye hitam dari lawan-lawan politiknya soal menghembuskan isu korupsi terkait dana bansos dan pengadaan pesawat.

"Isu tersebut tidak pernah ditindaklanjuti oleh aparat penegak hukum ke tahap penyidikan, yang menunjukkan bahwa tidak ada hambatan hukum bagi Wandik untuk maju Pilgub," jelas Karyono.

3 dari 3 halaman

Kampanye Hitam Tidak Baik

Karyono menegaskan, kampanye hitam adalah praktik yang tidak baik dalam demokrasi, karena sering kali memanipulasi informasi dan memperdalam perpecahan di masyarakat.

"Kampanye hitam sering mengalihkan perhatian publik dari isu-isu penting dan program-program relevan, mengubah fokus dari diskusi visi-misi menjadi serangan pribadi yang tidak konstruktif," beber dia.

Dia mendorong, para kontestan Pilkada untuk memberikan pendidikan politik sehat kepada masyarakat Papua Tengah dengan menonjolkan kampanye berbasis prestasi dan rekam jejak.

Dia juga menyarankan agar para kandidat memanfaatkan isu positif yang dapat menarik pemilih, seperti program pembangunan ekonomi, infrastruktur, kualitas pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup, pengelolaan sumber daya alam, dan tata kelola pemerintahan.

"Tetapi rakyat kini juga semakin cerdas dan paham arah politik dari setiap isu yang diangkat, sehingga mereka akan tetap memilih sesuai dengan hati nurani mereka. Lihat saja bagaimana derasnya isu negatif yang dialamatkan ke Prabowo-Gibran dalam Pilpres kemarin, tapi rakyat tetap memilihnya," Karyono menandasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini