Sukses

Deddy Sitorus PDIP: Nama Pramono Anung Tak Tiba-tiba Muncul untuk Pilkada Jakarta

Ketua DPP PDI Perjuangan Deddy Sitorus angkat suara terkait alasan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memutuskan untuk mengusung Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024.

Liputan6.com, Jakarta Ketua DPP PDI Perjuangan Deddy Sitorus angkat suara terkait alasan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memutuskan untuk mengusung Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024.

Di mana sempat muncul nama Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang akan diusung oleh PDIP.

Deddy menyebut, nama Pramono Anung sudah muncul sejak dua bulan sebelum pendaftaran ke KPU Jakarta.

"Jadi nama Pak Pramono Anung ini kan tidak ujuk-ujuk muncul, dari dua bulan lalu sudah muncul. Sembari kita coba mengelaborasi potensi untuk katakanlah memasangkan juga Pak Anies Baswedan, maupun Pak Ahok," kata dia di kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu (28/8/2024).

Deddy menjelaskan, nama Pramono Anung juga dielaborasikan dengan Anies dan Ahok. Bahkan, Deddy mengakui ada penjajakan antara PDIP dengan Anies.

"Kita memahami bahwa Pak Anies ini kan juga menjadi satu bagian dari sejarah kita dalam pemilihan gubernur di DKI beberapa waktu lalu yang akhirnya menimbulkan polarisasi," ujar dia.

Namun, karena sejarah politik Anies di Pilkada Jakarta lalu menimbulkan polarisasi, akhirnya PDIP juga menghitung sosok Ahok jika didampingkan dengan Anies.

"Oleh karena itu kita mencoba melakukan pendalaman dengan Pak Ahok sampai hari Senin kemarin. Pendalaman untuk melihat bagaimana Pak Anies itu bisa mem-bridging antara kelompok, katakanlah kelompok tanda kutip Islam, dengan kelompok-kelompok lain, komunasionalis, dan seterusnya," jelas Deddy.

"Dan itu kami lakukan terus sampai pada siang hari, pada hari Senin kemarin, pada saat pengumuman para calon Kepala Daerah yang gelombang ketiga kemarin," sambungnya.

 

2 dari 3 halaman

Jalan Tengah

Kendati demikian, Deddy menyadari jika Anies dan Ahok dipersatukan memiliki pendukung yang sangat ekstrem. Sehingga, solusi yang diambil oleh PDIP sebagai jalan tengah yakni dengan mengusung Pramono Anung

"Tetapi kita menyadari kemudian bahwa dua kutub ini sangat ekstrim perbedaannya. Kelompok pendukung Pak Ahok, kelompok pendukung Pak Anies. Sehingga kemudian munculah alternatif itu kembali Pak Pramono Anung sebagai jalan tengah dari dua kutub ini," ungkap dia.

Meski PDIP akhirnya memutuskan memilih Pramono sebagai cagub Jakarta, Deddy menyebut hubungan dengan Anies masih berjalan dengan baik.

"Dan saya kira Pak Anies juga sudah bertelepon-teleponan komunikasi dengan Pak Pramono Anung, Pak Ahok juga sudah, Dan saya kira inilah nanti kekuatan yang bisa membantu kalau Tuhan mengizinkan takdirnya Pak Pram dan Pak Rano Karno itu kemudian dipilih menjadi pelayan masyarakat Jakarta sebagai gubernur dan wakil gubernur," imbuh dia.

3 dari 3 halaman

KPU Jakarta: Pemeriksaan Kesehatan Pramono-Rano 30 Agustus, RK-Suswono 31 Agustus

Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta segera melakukan verifikasi administrasi kepada dua pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta yang baru saja mendaftarkan diri pada Rabu (28/8/2024).

Dua paslon tersebut yakni, Pramono Anung-Rano Karno yang diusung PDIP dan Ridwan Kamil-Suswono yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.

"Setelah proses penerima pendaftaran ini kami akan langsung melakukan penelitian administrasi untuk berkas baik syarat pencalonan maupun syarat calon," ujar Kepala Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU DKI Jakarta Dody Wijaya, saat konferensi pers, di KPU DKI Jakarta, Rabu.

Tak hanya itu, pihaknya juga menyerahkan surat pengantar untuk pemeriksaan kesehatan untuk Pramono Anung-Rano Karno pada 30 Agustus 2024.

Kemudian, untuk pasangan calon Ridwan Kamil dan Suswono dijadwalkan melakukan pemeriksaan kesehatan di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat pada 31 Agustus 2024.

"Tadi juga sudah memberikan surat pengantar untuk pasangan calon melakukan pemeriksaan yang pertama untuk Bapak Pramono Anung dan Bapak Rano Karno akan dilakukan pemeriksaan kesehatan di RS Tarakan Pada hari Jumat tanggal 30 Agustus mulai pukul 07.00 sampai dengan selesai," ujar dia.

"Yang kedua untuk Bapak Ridwan Kamil dan Pak Suswono akan melakukan pemeriksaan kesehatan pada hari Sabtu tanggal 31 Agustus mulai pukul 07.00 WIB," sambungnya.

Dody menjelaskan, RSUD Tarakan sudah menyiapkan tim spesialis dan dokter ahli untuk memeriksa dua pasangan calon itu.

"Jadi dari RSUD Tarakan sudah menyiapkan tim dokter spesialis dan dokter ahli untuk melakukan pemeriksaan kesehatan jasmani, rohani dan bebas penyalahgunaan narkotika," imbuh Dody.

 

 

Reporter: Alma Fikhasari/Merdeka.com