Sukses

Soroti Masalah ISPA, Ridwan Kamil Janji Atasi Polusi Udara Jakarta

Ridwan Kamil mengatakan sebagian besar pasien rumah sakit banyak yang menderita ISPA, salah satu faktornya akibat kualitas udara yang kian memburuk.

Liputan6.com, Jakarta - Calon Gubernur Daerah Khusus Jakarta, Ridwan Kamil soroti masalah polusi udara yang menghantui warga Jakarta. Dia pun berjanji akan menyelesaikan persoalan polusi udara bila terpilih menjadi gubenur.

Hal itu disampaikan Ridwan Kamil saat bertandang ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan Jakarta, pada Sabtu, (31/8/2024). Ridwan Kamil menyampaikan, polusi udara harus diselesaikan.

Menurut informasi yang ia terima, sebagian besar pasien rumah sakit banyak yang menderita ISPA, salah satu faktornya akibat kualitas udara yang kian memburuk.

"Dan kita komit dalam nanti visi misi kesehatan juga perbaikan kesehatan apalagi polusi, kita mendengar ya seringkali RS penuh oleh ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut). Nah faktor polusi, jadi kita akan fokus untuk penyelesaian kesehatan udara seperti bagian dari prioritas nanti kalau terpilih," kata Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil bersama pasangannya Suswono mengikuti pemeriksaan kesehatan sebagai syarat mengikuti Pilkada Jakarta 2024. Dia hadir di RSUD Tarakan pada hari ini.

"Hari ini sesuai jadwal mengikuti tes kesehatan secara komperhensif dari ujung kepala sampai ujung kaki katanya. Berlangsung satu hari penuh tentunya dari kemarin," ujar dia.

Ridwan Kamil mengungkapkan, ini kali ketiga menjali pemeriksaan kesehatan ini kali ketiga. Dia pernah mengikuti saat menjadi calon Wali Kota dan calon Gubernur Jawa Barat. "Sekarang Gubernur Jakarta," ucap dia.

Ridwan memuji pelayanan RSUD Tarakan yang dinilai memiliki kualitasnya sangat baik apalagi untuk dalam menangani masalah jantung dan stroke. "Mudah-mudahan RS ini terus menjadi yang terbaik," tandas dia.

2 dari 3 halaman

Ridwan Kamil Sebut Jadi Pemimpin Tak Bisa Buat Senang Semua Orang

Bakal calon gubernur Daerah Khusus Jakarta, Ridwan Kamil menyakini, seorang pemimpin tak bisa memuaskan semua orang.

Hal itu disampaikan Ridwan Kamil saat menjadi Narasumber di Golkar Institute, Jakarta, Jumat (30/8/2024). Dia awalnya menyampaikan, pemimpin adalah pengambil keputusan. Makanya penting pemimpin punya penasihat.

"Seorang Ridwan Kamil punya penasihat 17 orang saat jadi Gubernur; penasihat agama dari Muhammadiyah dan NU, pakar politik, penasihat investasi," ucap dia.

"Jadi setiap saya ambil keputusan waktu jadi gubernur tanya ke forum. Setelah oke aman saya putusin," dia menambahkan.

Ridwan Kamil tak menepis setiap kebijakan yang diambil berpotensi menimbulkan polemik. Namun, kata Ridwan Kamil hal itu biasa karena menjadi resiko sebagai seorang pemimpin.

"Setelah ngambil putusan ketuk palu, mau badai menghantam, bully-an, dilalui aja. Karena pada dasarnya demokrasi ini memberikan hak orang untuk setuju atau tidak setuju terhadap sebuah keputusan," ucap dia.

Ridwan Kamil kemudian menceritakan, pengalamannya sewaktu menjadi Gubernur Jawa Barat. Tiap tahun, berhadapan ia dengan tuntutan kenaikan upah buruh.

"Tiap November saya memutuskan upah, saya tanya prof ekonomi 'berapa upah tahun ini ada indeks kemahalan, inflasi, tambah diskresi keberpihakan ke buruh. Tetap di demo, jadi kata buruh selalu kekecilan, kata pengusaha kegedean," ucap dia.

"Tahun lalu saya didemo buruh, digugat pengusaha pula," dia menambahkan.

Karena itu, baginya memuaskan semua orang ketika menjadi pemimpin amatlah susah.

"Makanya jadi pemimpin jangan pernah jatuh kepada teori saya harus bikin happy 100 orang semua orang itu mustahil. Kami ikuti nurani saja bahwa keputusan kami sudah paling-paling benar," ucap dia.

3 dari 3 halaman

Satu Program

Dalam kesempatan itu, Ridwan Kamil juga membeberkan satu program yang dibuat saat jadi Gubernur Jawa Barat. Namanya Jabar Quick Respon yang menurutnya sangat membantu persoalan warga Jawa Barat.

"Saya bikin Jabar Quick Respon karena saya tahu, masyarakat punya masalah kemanusiaan dalam keseharian; ngutang, bully, rumahnya longsor, rusak," ucap dia.

Dia mencatat, selama masa kepimpinan di Jawa Barat setidaknya 159 ribu persoalan warga Jabar diselesaikan dari urusan hutang-piutang sampai KDRT.

"Bayangin 159 ribu rakyat saya tolong quick respon urusan hutang, diurus ijasah, rumah dibenerin, KDRT diselesaikan," tandas dia.