Sukses

Tata Permukiman Padat di Jakarta, Rano Karno Janji Tak Akan Gusur Warga

Rano berjanji, jika dia bersama Pramono Anung diberi mandat rakyat menjadi gubernur dan wakil gubernur Jakarta, maka gaya permukiman padat penduduk bakal disudahi, demi kualitas hidup yang lebih baik.

Liputan6.com, Jakarta - Bakal calon wakil gubernur Jakarta, Rano Karno alias Si Doel mengakui jumlah penduduk di Jakarta sangat padat. Rano Karno menyayangkan padatnya penduduk tidak diikuti oleh penataan permukiman yang tepat.

Imbasnya, bencana kebakaran kerap kali terjadi, seperti di permukiman padat penduduk kawasan Manggarai, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.

“Kemarin kita lihat Manggarai kebakaran bagaimana? seribu rumah kena. Pemandam enggak bisa masuk. Air enggak ada. Kenapa? Jalanan kecil, sempit. Hidup enggak sehat,” kata Rano saat dijumpai awak media di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, Minggu (1/9/2024).

Rano berjanji, jika dia bersama Pramono Anung diberi mandat rakyat menjadi gubernur dan wakil gubernur Jakarta, maka gaya permukiman padat penduduk bakal disudahi, demi kualitas hidup yang lebih baik.

Dia pun mengambil contoh Singapura. Menurut dia, Jakarta yang luasnya hampir setara dengan negara tetangga tersebut bisa menyontoh penataan kotanya.

“Singapura membangun kota itu luar biasa. Mereka sama dengan kita dulu rumahnya tapak bawah semua. Tapi begitu populasi naik, keputusan pemerintah, naikkan building (bangunan) ke atas semua. Mau tidak mau harus begitu,” ucap politikus senior PDIP ini.

Rano menyatakan, dengan mengubah konsep tata pembangunan maka akan ada pengorbanan. Meski begitu, dia berjanji, pengorbanan yang dijalankan kelak akan berbuah manis.

“Satu saat kalau saya jadi wakil gubernur dengan Mas Pram, pasti pembangunan memerlukan pengorbanan. Tapi pengorbanan harus dibayar untuk kepentingan masyarakat, bukan kepentingan kita,” kata pemeran Doel dalam serial lawan 'Si Doel Anak Sekolahan' ini.

 

2 dari 2 halaman

Penataan Sesuai Tempat Kerja

Saat disinggung apakah pengorbanan yang dilakukan akan menggunakan konsep penggusuran terhadap warga yang tinggal di permukiman padat, Rano menjelaskan bahwa akan ada penataan yang baik disesuaikan dengan tempat kerja masing-masing warga.

“Bukan gusur. Kita juga lihat dong. Jakarta ini kan 5 wilayah. Pusat, Selatan, Timur, (Barat dan Utara). Kan kita tahu nih, industri ada di mana, ini ada di mana. Misal industri di situ, perumahan karyawan itu harus ada dekat di situ. Jangan dijauhin lagi. Ya maaf nih, kita kerja di Cakung, tinggal di Bekasi. Habis di ongkos,” ungkap dia.

Maka dari itu, Rano memastikan konsep pembangunan kota Jakarta tidak akan membuat warganya sengsara. Tapi penataan adalah hal wajib dilakukan demi kebaikan.

“Memang masyarakat kita belum familiar tinggal di rumah susun. Jujur saya enggak mau janji. Tapi yang pasti, gue enggak mau nyusahin orang Jakarta. Bukan orang Betawi aja. Mau enggak mau begitu. Kalau enggak, kekejar,” dia menandasi.