Sukses

Perintah Prabowo ke Ridwan Kamil: Jakarta Butuh Teknokrat Usai Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Ridwan Kamil mengungkapkan, akan ada banyak gedung pemerintahan di Jakarta yang kosong usai ditinggalkan pejabat negara dan ASN ke Ibu Kota Nusantara.

Liputan6.com, Jakarta - Bakal calon gubernur Jakarta Ridwan Kamil atau RK mengulas permintaan dari Ketum Partai Gerindra sekaligus presiden terpilih RI Prabowo Subianto saat menunjuknya maju pada Pilkada Jakarta 2024. Menurutnya, Jakarta butuh sosok yang bisa menjaga dinamika ke depan usai tidak lagi menjadi ibu kota negara.

“Perintah dari partai, arahan dari Pak Prabowo, Jakarta butuh teknokrat yang bisa memikirkan apa pasca-tidak lagi jadi ibu kota. Kebetulan saya kurator IKN, jadi paham apa risiko dan konsekuensi dari perpindahan populasi ke IKN,” tutur RK di kawasan Jakarta Selatan, Minggu (1/9/2024).

Menurut RK, akan ada banyak gedung pemerintahan di Jakarta yang kosong usai ditinggalkan aparatur sipil negara (ASN) dan pejabat negara ke Ibu Kota Nusantara, baik yang ada di kawasan Jalan Medan Merdeka, dan lainnya.

“Jadi itu biar paham alasannya. Nah, jadi saya di manapun ditugaskan siap, termasuk Pak Suswono juga. Di luar nama-nama yang diperbincangkan lah gitu ya, tiba-tiba karena sudah menjelang imsak gitu akhirnya muncul nama yang semua orang setuju ternyata,” kata dia.

Mantan Gubernur Jawa Barat ini mengatakan, dirinya memiliki frekuensi yang sejalan dan saling melengkapi dengan Suswono yang kini menjadi pasangan duetnya sebagai bakal calon wakil gubernur Jakarta.

“Pas beliau, Babe Ono pas gitu. Karena beliau mantan menteri. Jadi kami menawarkan itu ya, pengalaman," ucap Ridwan Kamil.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

RK di Lapangan, Suswono Bagian Bikin Adem

Mantan Wali Kota Bandung ini kemudian mengungkapkan rencana pembagian peran saat memimpin Jakarta nanti.

"Beliau mantan menteri, paham pertanian, lingkungan. Saya pernah wali kota, gubernur. Jadi pengalamannya tidak kaleng-kaleng lah. Yang kedua, saya masih junior, istilahnya beliau senior. Jadi saya yang banyak di lapangan, mungkin beliau yang membuat adem ya, mendamaikan,” ungkapnya.

“Jadi, kebayang enggak suasana kebatinannya itu. Ada gubernur lagi lari-lari beresin di sana, di sini ngademin yang demo, nasehatin orang yang marah. Jadi sudah takdirnya gitu,” ucap RK menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.