Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video viral merekam detik-detik rombongan Bakal Calon Gubernur (Bacagub) Jakarta, Ridwan Kamil (RK) ditolak ketika hendak menemui warga di kawasan Rawa Bunga, Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (6/9/2024) malam.
Dikutip lewat akun X @MurtadhaOne1, terlihat orang mengatasnamakan organisasi masyarakat (Ormas) setempat awalnya menolak kehadiran dari RK. Hal ini diduga akibat tidak ada izin yang disampaikan kepada warga setempat.
Baca Juga
“Detik-detik RK ditolak warga Rawabunga, Jatinegara, Jakarta Timur,” tulis akun tersebut.
Advertisement
Adapun fakta dari video tersebut, adalah bermula saat RK hendak mendatangi acara silaturahmi di Badan Musyawarah (Bamus) Betawi. Namun tiba-tiba ditolak oleh sejumlah orang karena merasa tidak dilibatkan dalam acara Gerakan Membangun (Gerbang) Betawi.
"Saya mendukung acara ini, tapi kenapa masyarakat sekitar tidak dihargai. Kami sudah lama tinggal di sini," kata salah satu pria yang meluapkan emosinya itu kepada panitia kegiatan tersebut, seperti dikutip dari Antara.
Terkait hal ini, Ketua Forum Betawi Rempug (FBR) Rawa Bunga Abah Latief menjelaskan peristiwa tersebut hanya masalah kesalahpahaman komunikasi antara panitia acara dengan masyarakat setempat. Ia menegaskan bahwa ketegangan sudah diselesaikan dengan damai.
"Memang kami mendukung RK (Ridwan Kamil), tapi kami tidak dilibatkan dalam acara ini. Ini hanya kesalahpahaman saja, dan semuanya sudah berdamai," ujar Abah Latief.
Sementara itu, Ketua Umum Bamus Betawi Muhammad Rifki alias Eki Pitung menjelaskan pihaknya dengan FBR sudah berdialog dan melakukan mediasi.
Penyerahan Rekomendasi Tetap Berlangsung
"Jadi, tadi sebenarnya bukan enggak ada koordinasi. Kita udah anggap keluarga gitu dan melihat situasinya. Akhirnya kita saling membuka persoalan, oh itu ada titik temu ya terus kita langsung memaafkan," katanya
Meski sempat diwarnai keributan, acara penyerahan rekomendasi berupa dokumen yang diberikan Ketua Bamus Betawi Muhammad Rifki alias Eki Pitung kepada RK tetap berlangsung.
"Hari ini Bang Eki mewakili kawasan dewan adat dari Bamus Betawi menyerahkan satu dokumen rekomendasi tentang bagaimana pelestarian budaya Betawi di Jakarta yang baru, Jakarta yang naik kelas menjadi kota global," kata RK.
RK yang kini akrab disapa Bang Emil menyampaikan bersama Bacawagubnya Siswono telah mempersiapkan visi untuk membangun Jakarta dengan nilai kebudayaan yang modern.
"Jangan sampai kota globalnya tercapai, tapi meninggalkan identitas wilayah yang penuh dengan kearifan lokal yaitu budaya Betawi," papar Bang Emil.
Advertisement
RK Ingin Bangun Jakarta Berbasis Budaya Betawi
Bang Emil pada kesempatan itu menyinggung pengalamannya yang sudah 10 tahun menjadi kepala daerah (wali kota Bandung dan Gubernur Jabar) selalu mengedepankan identitas, termasuk pendidikan karakter berbasis budaya.
"InsyaAllah akan kita lakukan dalam bentuk pendidikan masyarakat, sekolah, maupun ekspresi visual. Ada arsitekturnya, ada ekspresi keseniannya, dan lain-lain," ucapnya.
Dia ingin Jakarta dibangun dengan basis budaya Betawi. Seperti yang ia lakukan di Jawa Barat dengan budaya Sunda-nya.
“Kami sebelum ke sini, sudah bikin pendidikan karakter berbasis budaya di sekolah-sekolah SMA. Sampai pemerintah Singapura dua bulan lalu datang ke kami ingin mempelajari bagaimana kok bisa pendidikan budaya diterapkan ke dalam kurikulum dan dipraktikkan dengan baik. Karena dulu di Jawa Barat budaya Sunda, ya tentunya berbasis budaya Sunda," ucapnya.
Reporter: Bachtiarudin Alam
Merdeka.com