Liputan6.com, Jakarta - Bakal calon wakil gubernur (Bacawagub) Jakarta Rano Karno menanggapi adanya penolakan warga terhadap kunjungan bakal calon gubernur Ridwan Kamil (RK) saat melakukan kunjungan ke salah satu wilayah Jakarta. Rano mengimbau agar warga tak lagi melakukan hal tersebut.
"Ya, setiap pilihan itu kan konsekuensi. Tapi, enggak usahlah kita ekstrem (melakukan) penolakan," kata Rano di Aula Warga RT 17/RW 13 Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu (7/9/2024).
Baca Juga
Pria yang akrab disapa 'Si Doel' tersebut menyatakan, warga Jakarta sebagai tuan rumah harus menerima setiap bakal pasangan calon yang maju Pilkada Jakarta 2024. "Sebagai tuan rumah, kita harus menerima tamu," ujarnya.
Advertisement
Meski begitu, Rano bilang setiap bakal pasangan calon yang akan melakukan kunjungan, hendaknya memberitahu warga di wilayah bersangkutan.
"Tapi, memang, tamu harus kasih tahu bahwa mau datang. Jadi enggak kaget," ucap dia.
Rano mencontohkan kunjungannya ke Kapuk, Jakarta Barat yang ditemani Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) Charles Honoris untuk menyapa warga Jakarta Barat lewat bazar minyak goreng murah.
"Coba sekarang, kalau saya enggak minta tolong Bang Charles datang ke sini tiba-tiba, bubar ini Kampung," katanya.
Tetapi, lanjut dia pada dasarnya karakter masyarakat Jakarta tak jauh berbeda dengan karakter masyarakat Indonesia pada umumnya.
Viral Kunjungan Ridwan Kamil ke Jatinegara Ditolak Warga, Begini Faktanya
Sebuah video viral merekam detik-detik rombongan Bakal Calon Gubernur (Bacagub) Jakarta, Ridwan Kamil (RK) ditolak ketika hendak menemui warga di kawasan Rawa Bunga, Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (6/9/2024) malam.
Dikutip lewat akun X @MurtadhaOne1, terlihat orang mengatasnamakan organisasi masyarakat (Ormas) setempat awalnya menolak kehadiran dari RK. Hal ini diduga akibat tidak ada izin yang disampaikan kepada warga setempat.
“Detik-detik RK ditolak warga Rawabunga, Jatinegara, Jakarta Timur,” tulis akun tersebut.
Adapun fakta dari video tersebut, adalah bermula saat RK hendak mendatangi acara silaturahmi di Badan Musyawarah (Bamus) Betawi. Namun tiba-tiba ditolak oleh sejumlah orang karena merasa tidak dilibatkan dalam acara Gerakan Membangun (Gerbang) Betawi.
"Saya mendukung acara ini, tapi kenapa masyarakat sekitar tidak dihargai. Kami sudah lama tinggal di sini," kata salah satu pria yang meluapkan emosinya itu kepada panitia kegiatan tersebut, seperti dikutip dari Antara.
Terkait hal ini, Ketua Forum Betawi Rempug (FBR) Rawa Bunga Abah Latief menjelaskan peristiwa tersebut hanya masalah kesalahpahaman komunikasi antara panitia acara dengan masyarakat setempat. Ia menegaskan bahwa ketegangan sudah diselesaikan dengan damai.
"Memang kami mendukung RK (Ridwan Kamil), tapi kami tidak dilibatkan dalam acara ini. Ini hanya kesalahpahaman saja, dan semuanya sudah berdamai," ujar Abah Latief.
Sementara itu, Ketua Umum Bamus Betawi Muhammad Rifki alias Eki Pitung menjelaskan pihaknya dengan FBR sudah berdialog dan melakukan mediasi.
Advertisement
Penyerahan Rekomendasi Tetap Berlangsung
"Jadi, tadi sebenarnya bukan enggak ada koordinasi. Kita udah anggap keluarga gitu dan melihat situasinya. Akhirnya kita saling membuka persoalan, oh itu ada titik temu ya terus kita langsung memaafkan," katanya
Meski sempat diwarnai keributan, acara penyerahan rekomendasi berupa dokumen yang diberikan Ketua Bamus Betawi Muhammad Rifki alias Eki Pitung kepada RK tetap berlangsung.
"Hari ini Bang Eki mewakili kawasan dewan adat dari Bamus Betawi menyerahkan satu dokumen rekomendasi tentang bagaimana pelestarian budaya Betawi di Jakarta yang baru, Jakarta yang naik kelas menjadi kota global," kata RK.
RK yang kini akrab disapa Bang Emil menyampaikan bersama Bacawagubnya Siswono telah mempersiapkan visi untuk membangun Jakarta dengan nilai kebudayaan yang modern.
"Jangan sampai kota globalnya tercapai, tapi meninggalkan identitas wilayah yang penuh dengan kearifan lokal yaitu budaya Betawi," papar Bang Emil.