Sukses

Pramono Anung: Warga Jakarta Utara Tak Mimpi Wilayahnya Jadi Dubai

Pramono menerangkan, sebenarnya selama ini persoalan banjir sudah terbantu dengan adanya waduk Sukamahi dan Ciawi. Tetapi, hal itu belum menyelesaikan persoalan di bawah seperti pompa.

Liputan6.com, Jakarta - Bakal calon Gubernur Jakarta, Pramono Anung menyebut, bahwa warga Jakarta Utara (Jakut) tidak bermimpi wilayahnya disulap seperti Dubai. Menurutnya, keinginan warga Jakut adalah penyelesaian masalah banjir.

"Tadi waktu di Kelapa Gading, saya menjawab pertanyaan yang sangat mendasar tentang kebanjiran di sana. Bahwa mereka saat ini tidak bermimpi tentang Jakarta atau Jakarta Utara atau Jakarta Pulau Seribu jadi Dubai, tapi yang dimimpikan adalah bagaimana persoalan banjir yang ada di mereka," kata Pramono di kawasan Menteng, Jakarta Utara, Sabtu (7/9/2024).

Pramono menerangkan, sebenarnya selama ini persoalan banjir sudah terbantu dengan adanya waduk Sukamahi dan Ciawi. Tetapi, hal itu belum menyelesaikan persoalan di bawah seperti pompa.

"Tetapi belum menyelesaikan persoalan di bawah, karena apa? sodetan belum selesai, banjir kanalnya belum selesai, dan pompa-pompa di bawah," ucapnya.

Menurutnya, wilayah Jakarta dan lautnya hampir sejajar. Begitu air rob sedikit naik, maka pasti banjir akan terjadi.

"Nah, persoalan ini bisa diselesaikan dengan memasang pompa yang memang pompa yang cukup untuk mengalihkan itu," pungkasnya.

Sebelumnya, bakal calon gubernur Jakarta Ridwan Kamil mengatakan ingin menyulap wilayah utara Jakarta seperti Dubai.

Keinginannya menjadikan wilayah utara Jakarta serupa Dubai menyusul rencana program pembangunan infrastruktur yang hendak dilakukan, salah satunya pembuatan Giant Wall.

"Ada sekitar 70-an program dari mulai infrastruktur raksasa menahan banjir di utara dengan kawasan Giant Wall-nya. Nah nanti Dubai nya Jakarta ada di sana," ucap Ridwan Kamil di Kantor DPN Partai Gelora, Jakarta Selatan, Selasa 27 Agustus 2024.

2 dari 3 halaman

Pramono Anung soal Gerakan 'Anak Abah Tusuk 3 Paslon': Kemarahan Publik hanya Temporary

Bakal calon Gubernur Jakarta Pramono Anung bicara mengenai munculnya gerakan 'Anak Abah Tusuk tiga pasangan calon' di Pilgub Jakarta 2024. Diduga gerakan itu muncul sebagai bentuk kekecewaan pendukung Anies Baswedan lantaran jagoannya tidak maju di Pilkada Jakarta.

Namun, Pramono malah yakin tingkat golput di Pilgub akarta akan menurun tajam. Menurut politius PDIP ini, kemarahan publik hanya sementara saja.

"Dan pilihan untuk golput, saya yakin seyakin-yakinnya ini akan menurun tajam. Jadi kemarahan publik ini hanya temporary," kata Pramono di The Acre Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (7/9/2024).

Pramono ingin menghadirkan politik riang gembira untuk warga Jakarta. Terlebih, ketua tim pemenangan pasangan ini adalah komedian Cak Lontong sebagai bentuk kegembiraan.

"Pemilihan Cak Lontong ini kan bagian dari branding karena kami berkeinginan politik gembira ria. Menampilkan cak Lontong, dan yang bisa diterima semua masyarakat, kelompok, dan lainnya," tuturnya.

3 dari 3 halaman

Tampil Apa Adanya

Sekretaris Kabinet ini menekankan kepada Doel agar tampil apa adanya di publik. Tidak perlu pakai gimmick yang berlebihan. Sebab, realita persoalan di Jakarta begitu banyak.

"Apalagi saya sudah sampai ke bang Doel, pokoknya kita mau tampil di mana aja, apa adanya. Ga usah pakai yang terlalu gimmick, yang terlalu bersolek, gak usah," ujar Pramono.

"Karena realita permasalahan di Jakarta itu adalah permasalahan real yang dihadapi sehari-hari di masyarakat Jakarta. Itu lah yang harus diselesaikan siapapun yang akan jadi pemimpin itu," pungkasnya.

 

Sumber: Muhammad Genantan Saputra/Merdeka.com