Sukses

Kunjungi Pasar Kramat Jati, Bacawagub Suswono Soroti Daya Beli Warga Jakarta Turun

Bakal calon wakil gubernur atau bakal cawagub Jakarta Suswono menyoroti hasil survei yang menyebut daya beli warga Jakarta turun sehingga berdampak ke pedagang pasar saat mengunjungi Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur.

Liputan6.com, Jakarta - Bakal calon wakil gubernur atau bakal cawagub Jakarta Suswono menyoroti hasil survei yang menyebut daya beli warga Jakarta turun sehingga berdampak ke pedagang pasar.

Hal itu disampaikannya saat mengunjungi Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur.

"Nah jadi dari melihat beberapa titik tadi ya, yang patut kita syukuri relatif ya harga ini stabil. Relatif harga stabil, memang ada kenaikan dan ada yang menurun, tapi tidak signifikanlah," ujar Suswono di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (8/9/2024).

"Yang justru dikeluhkan oleh para pedagang ini adalah kehadiran pembeli ya, kehadiran pembeli ini relatif berkurang ya dari pengakuan para pedagang. Karena apa, nah ini yang kita pasti perlu cari akar masalahnya. Boleh jadi memang dari survei masyarakat Jakarta ini termasuk daya belinya yang turun," sambungnya.

Menurut Suswono, meski harga bahan pokok relatif stabil, daya beli warga yang menurun tentu menjadi persoalan pangan dan masalah bagi warga Jakarta.

"Ini juga ada korelasinya dengan tingkat pengangguran yang masih tinggi. Tentu hal seperti ini lah yang menjadi pemikiran kami bersama Pak RK tentu saja sebagai calon gubernur, untuk bagaimana agar pasar-pasar yang sudah ada ini bisa diramaikan," ucap dia.

"Dalam arti pembeli semakin banyak, tentu saja akan menguntungkan bagi para pedagang di pasar ya. Nah ini beberapa titik yang saya kunjungi seperti itu," Suswono menandaskan.

Sebelumnya, bakal calon wakil gubernur (bacawagub) Jakarta Suswono berharap kontestasi Pilkada Jakarta 2024 dapat berlangsung satu putaran saja.

Hal itu dinilai dapat menekan biaya sehingga dapat digunakan lebih untuk masyarakat.

"Kalau memang harus dua putaran ya dua putaran. Tetapi kalau bisa sekali putaran paling tidak bisa mengurangi biaya setidak-tidaknya," tutur Suswono di Jakarta, Minggu (8/9/2024).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bacawagub Suswono Harap Pilkada Jakarta 2024 Satu Putaran, Ini Alasannya

Suswono mengulas sejumlah pengamat politik yang memprediksi Pilkada Jakarta 2024 akan berlangsung dua putaran. Hal itu menurutnya tidak menjadi soal.

"Ya kalau soal prediksi itu sah sah saja termasuk juga survei apapun ya sah-sah saja. Yang penting bahwa kita akan ikuti aturan mainnya," jelas dia.

Lebih lanjut, mantan Menteri Pertanian (Mentan) itu siap bekerja keras untuk memperkenalkan program kerja duet Ridwan Kamil-Suswono (Rido) yang dibutuhkan untuk warga Jakarta.

"Jadi tidak perlu khawatir dengan nanti ada program-program bagus ke masyarakat akan dikurangi enggak, justru kami akan tambah," Suwono menandaskan.

Sebelumnya, Lembaga Political Strategy Group (PSG) merilis hasil survei terkait pemilihan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada serentak 2024.

Kepala Peneliti PSG, Ahsan Ridhoi, mengungkapkan bahwa hasil survei menunjukkan kemungkinan besar Pilkada Jakarta akan berlangsung dalam dua putaran. Menurutnya, persaingan antarkandidat sangat ketat sehingga peluang untuk menyelesaikan Pilkada hanya dalam satu putaran sangat kecil.

"Peluang 1 putaran masih tipis. Di Jakarta, masih harus mendapat lebih dari 50% jumlah suara sah agar terpilih sebagai Gubernur, maka kemungkinan dua putaran,” kata Ahsan dalam Rilis Survei Political Strategy Group (PSG), di Menteng Jakarta, Sabtu 7 September 2024.

 

3 dari 3 halaman

Survei PSG: Pilkada Jakarta Sulit Hanya 1 Putaran

Ahsan menjelaskan bahwa survei tersebut membandingkan dukungan elektabilitas tiga nama, yaitu Anies Baswedan, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dan Ridwan Kamil. Survei juga mengajukan pertanyaan tentang dukungan dalam skenario dua nama, yakni Anies vs. Ridwan Kamil, serta Ahok vs. Ridwan Kamil.

“RK dapat diterima oleh mayoritas dari pendukung Ahok dan hampir mayoritas dari pandukung Anies. Mayoritas Pemilih Anies tidak akan memilih RK,” kata dia.

Ahsan menyatakan bahwa Ridwan Kamil (RK) perlu mampu menarik dukungan dari para pendukung Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), terutama mereka yang kemungkinan condong memilih PDIP.

“Oleh karena itu, kecil kemungkinan RK tidak dapat dukungan mayoritas di putaran pertama. Kesempatan bagi calon lain Pramono Anung (dan Dharma Pongrekun) untuk merebut suara Anies & Ahok. Jika 42% yang tidak akan pernah memilih RK hadir di TPS,“ pungkasnya.

Adapun Survei dilakukan pada 6–15 Agustus 2024 dengan menggunakan metode multistage random sampling. Jumlah sampel sebanyak 1.540 orang.

Sementra toleransi kesalahan (margin of error) sekitar ±2,7% pada tingkat kepercayaan 95 persen. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.