Liputan6.com, Jakarta - Bakal calon gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menyiapkan sejumlah program terobosan untuk menekan angka pengangguran di provinsi Jatim. Salah satunya dengan fokus pada penguatan modal Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau UMKM.
“Penguatan modal UMKM. Saya masuk, itu kita memulai dengan memberikan insentif kepada pelaku usaha mikro, belum kecil. Hanya 10 juta tanpa kolateral, kemudian tahun ketiga kita masuk pada 50 juta tanpa kolateral, lebih murah dari KUR,” tutur Khofifah di SCTV Tower, Jakarta, Senin (9/9/2024).
Baca Juga
“Kenapa, saya ingin menyasar pada pelaku UMKM, karena memang kontribusi umkm di jawa timur cukup signifikan terhadap PDRB. Kalau sekarang 59,18 hampir 60 persen, trennya 2030 memang sampai 80 persen,” sambungnya.
Advertisement
Menurut Khofifah, jika masing-masing pelaku UMKM bisa merekrut satu sampai tiga saja tenaga kerja, maka itu sudah cukup untuk menjawab tantangan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT). Dia mengaku bersyukur, bahwa Jawa Timur dalam lima tahun terakhir menjadi provinsi dengan tingkat TPT di bawah nasional.
“Ini menjadi bagian yang kita ingin capai sekarang masuk ke ultramikro, jadi sudah mikro ini ultramikro. Kami menginisiasi melalui zakat produktif. Bisa dibayangkan mereka yang jual gorengan, kemudian mereka yang jual cendol, kadang hanya butuh uang Rp 300 ribu (untuk modal). Tapi sering mereka berangkat ke pasar mereka tidak pegang duit, maka mereka ke rente,” jelas dia.
Bekerjasama dengan Baznas Provinsi
Fenomena tersebut membuat Khofifah mencoba bekerjasama dengan Baznas provinsi, yang dalam perjalanannya ternyata cukup banyak private sector tertarik untuk memberikan bantuan.
Tercatat setiap turun ke lapangan, selalu ada zakat produktif setidaknya Rp 500 ribu.
“Kita juga punya ruang kurasi. Ruang kurasi ini menjadi bagian yang sangat penting dan kemudian ada pelaku yang cukup kuat untuk menyiapkan format bagaimana mereka go digital, pelaku-pelaku UMKM kita dengan free of charge, jadi satu page itu bisa 40 orang, mereka di-training sampai tiga bulan, sudah selesai kurasi diajari bagaimana memotret, diajari bagaimana live streaming, karena mereka berjualan secara online dan seterusnya, dan itu boleh diakses okeh siapa saja, siapa saja di Jawa Timur,” Khofifah menandaskan.
Advertisement