Sukses

Pramono Ajak Masyarakat Jadikan Pilkada 2024 Riang Gembira: Happy-Happy Bertarung Gagasan

Bakal Calon Gubernur Jakarta, Pramono Anung, mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menyambut Pilgub Jakarta dengan suasana penuh kegembiraan.

Liputan6.com, Jakarta - Bakal Calon Gubernur Jakarta, Pramono Anung, mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menyambut Pilgub Jakarta dengan suasana penuh kegembiraan. Ia juga menekankan pentingnya para calon bersaing melalui adu gagasan dan ide untuk menarik dukungan pemilih.

"Marilah kita politiknya riang gembira, happy-happy aja bertarung gagasan, bertarung ide, bertarung kepintaran, bertarung hal yang prinsip menyelesaikan persoalan bagi Jakarta," ujar Pram, Sabtu (14/9/2024).

Pramono mengungkit berbagai masalah yang dihadapi warga Jakarta. Dari sisi transportasi publik misalnya MRT, LRT, Transjakarta, Busway, JakLingko. Pun demikian dari masalah kemacetan.

Hal itu, kata dia, lebih penting dicarikan solusi ketimbang sekedar mengumbar-umbar janji-janji kepada warga Jakarta.

"Saya sudah paham satu-persatu di mana persoalan utamanya? Kenapa kemacetan masih ada? Sehingga tidak perlu menawarkan misalnya Jakarta seperti New York, Dubai, Tokyo," ucap dia.

"Udahlah Jakarta tetap Jakarta, Jakarta tetap menjadi episentrum seluruh pembangunan yang ada di negeri ini dan mempersiapkan diri sebagai kota global sesuai dengan Undang-undang Nomer 2 Tahun 2024 apa yang harus dilakukan," sambung dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Koridor MRT Harus Diperpanjang

Pramono mengatakan, koridor MRT harus diperpanjang hingga Bekasi. Hal ini, agar pengguna transportasi pribadi di kawasan tersebut tergugah untuk berpindah ke transportasi publik.

"Orang dari Tangerang, Bekasi tidak perlu bawa mobil, motor datang ke Jakarta, cukup dari sana mereka sudah menggunakan transportasi umum," ucap dia.

Selain penambahan koridor, Pramono juga menilai perlunya mengatur frekuensi perjalanan. Dia melihat pada waktu-waktu tertentu transportasi publik terlihat ramai. Itulah yang harus dibenahi.

"Kalau pagi kita lihat seluruh transportasi umum berjejal-jejal, begitu siang saya cek kosong. Artinya apa? Perlu pengaturan frekuensi yang lebih baik," ucap dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini