Liputan6.com, Jakarta - Bakal Calon Gubernur Jakarta Pramono Anung berkomitmen mengembangkan waterway sebagai moda transportasi di Kepulauan Seribu.
Hal itu akan diwujudkan bila terpilih menjadi Gubernur Daerah Khusus Jakarta. Demikian yang disampaikan Pramono saat menghadiri Konsolidasi DPC PDI Perjuangan Jakarta Selatan di GOR Cilandak, pada Sabtu (14/9/2024).
Baca Juga
Menurut dia, Waterway menjadi solusi bagi masyarakat yang tinggal di Kepulauan Seribu bila ingin bepergian.
Advertisement
"Saya akan menyampaikan gagasan saya tentang Pulau Seribu, di negara manapun negara kepulauan seperti Pulau Seribu harus ada yang namanya waterway angkutan yang tetap ke pulau-pulau utama," kata dia.
Pramono mengatakan, pengelola waterway nanti diserahkan kepada BUMN, BUMD maupun pihak swasta.
"Semua kita berikan kesempatan yang sama," ujar dia.
Pramono mengatakan, Pulau Seribu menjadi surga baru bagi wisatawan. Dia menyakini, keindahan alamnya tak kalah dengan pulau-pulau lain yang berada di luar negeri. Itulah mengapa harus dikelolah dengan baik.
"Pulau seribu begitu indah, teman-teman pernah ke pulau Maldives pulau yang seperti pulau seribu. Apalagi Yunani, Bangkok dan sebagainya. Potensinya sudah ada," ucap dia.
Pramono Ajak Masyarakat Jadikan Pilkada 2024 Riang Gembira
Sebelumnya, Bakal Calon Gubernur Jakarta, Pramono Anung, mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menyambut Pilgub Jakarta dengan suasana penuh kegembiraan. Ia juga menekankan pentingnya para calon bersaing melalui adu gagasan dan ide untuk menarik dukungan pemilih.
"Marilah kita politiknya riang gembira, happy-happy aja bertarung gagasan, bertarung ide, bertarung kepintaran, bertarung hal yang prinsip menyelesaikan persoalan bagi Jakarta," ujar Pram, Sabtu (14/9/2024).
Pramono mengungkit berbagai masalah yang dihadapi warga Jakarta. Dari sisi transportasi publik misalnya MRT, LRT, Transjakarta, Busway, JakLingko. Pun demikian dari masalah kemacetan.
Hal itu, kata dia, lebih penting dicarikan solusi ketimbang sekedar mengumbar-umbar janji-janji kepada warga Jakarta.
"Saya sudah paham satu-persatu di mana persoalan utamanya? Kenapa kemacetan masih ada? Sehingga tidak perlu menawarkan misalnya Jakarta seperti New York, Dubai, Tokyo," ucap dia.
"Udahlah Jakarta tetap Jakarta, Jakarta tetap menjadi episentrum seluruh pembangunan yang ada di negeri ini dan mempersiapkan diri sebagai kota global sesuai dengan Undang-undang Nomer 2 Tahun 2024 apa yang harus dilakukan," sambung dia.
Advertisement
Koridor MRT Harus Diperpanjang
Pramono mengatakan, koridor MRT harus diperpanjang hingga Bekasi. Hal ini, agar pengguna transportasi pribadi di kawasan tersebut tergugah untuk berpindah ke transportasi publik.
"Orang dari Tangerang, Bekasi tidak perlu bawa mobil, motor datang ke Jakarta, cukup dari sana mereka sudah menggunakan transportasi umum," ucap dia.
Selain penambahan koridor, Pramono juga menilai perlunya mengatur frekuensi perjalanan. Dia melihat pada waktu-waktu tertentu transportasi publik terlihat ramai. Itulah yang harus dibenahi.
"Kalau pagi kita lihat seluruh transportasi umum berjejal-jejal, begitu siang saya cek kosong. Artinya apa? Perlu pengaturan frekuensi yang lebih baik," ucap dia.