Liputan6.com, Jakarta Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis elektabilitas pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur (bacagub-bacawagub) di Pilkada Jakarta 2024.
Hasilnya menunjukkan Elektabilitas pasangan Bakal Calon Gubernur dan Bakal Wakil Calon Gubernur Daerah Khusus Jakarta Ridwan Kamil-Suswono unggul dibandingkan Pramono Anung-Rano Karno dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana.
Baca Juga
Menanggapi itu, Pramono langsung mengucapkan rasa syukur.
Advertisement
"Yang pertama saya Alhamdulillah, sangat Alhamdulillah," kata dia di Taman Semanggi, Jakarta Pusat pada Kamis (19/9/2024).
Pramono mengaku tak menyangka elektabilitas meningkat. Padahal, dia memprediksi elektabilitas pasangan Pramono Anung-Rano Karno tak lebih dari 20 persen.
"Karena apa? Semua orang memperkirakan bahwa Minggu pertama setelah mendaftar, kami berdua itu maksimum 20 persen, maksimum. Bahkan Pak Ahok sama Pak Jokowi ketika maju sebelum 4 persen, ketika Diumumkan itu baru 12 persen. Kami sudah 28,4 persen. Saya sendiri terkejut, saya sendiri terkejut tidak menyangka. Karena saya sendiri menyangka paling 20 persen," ucap dia.
Pramono mengatakan, elektabilitas dirinya bersama Rano-Karno diharapkan semakin merangkak naik. Terlebih, saat ini dirinya juga sudah telah memulai untuk melakukan sosialisasi kepada warga di Jakarta.
"Sehingga dengan demikian kalau disurvei hari ini, karena surveinya itu kan tanggal 6 September pasti berbeda, karena kami sudah turun keliling kemana-mana. Sehingga dengan demikian itu yang menambah semangat bagi saya dan bang Doel," ucap dia.
Timbul Khawatir
Sementara itu, Rano Karno atau akrab disapa Bang Doel menangkan, hasil survei LSI berpotensi menimbulkan kekhawatiran dari lawan-lawan politiknya.
Sebab, baru dua minggu saja melakukan mensosialisasikan sudah mendapatkan hasil yang luar biasa.
"Barangkali kalau timbul kekhawatiran itu bukan di kita ya Hasil survei itu, tapi mungkin tetangga sebelah. Karena kita baru kerja dua Minggu, mereka barangkali sudah hampir empat bulan," ucap dia.
"Jadi betul-betul kita ya tentu survei ini menjadi satu pegangan kita sehingga kita tahu daya jangkau kita itu luar biasa bisa dua digit dalam waktu seminggu, saya ngerinya seminggu lagi sudah closing nih," sambung dia.
Rano Karno mengapresiasi LSI yang telah merilis elektabilitas pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur (bacagub-bacawagub) di Pilkada Jakarta 2024.
Menurut dia, hal ini membuktikan, kerja keras mendapatkan sambutan yang luar biasa dari masyarakat.
"Jadi sekali lagi kita sangat apresiasi bahwa kerja keras dan sambutan masyarakat itu membuat kita semakin kuat," ucap dia.
Advertisement
Survei LSI: Anies Bisa Jadi Penentu Pemenang Pilkada Jakarta 2024
Anies Baswedan memiliki peran dan pengaruh cukup penting serta signifikan dalam mempengaruhi peta elektabilitas sekaligus potensi kemenangan para pasangan kandidat yang berkompetisi dalam Pemilihan Gubernur Daerah Khusus Jakarta 2024.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia, Djayadi Hanan dalam rilis temuan survei publik bertema “Pengaruh Anies di Pilgub Jakarta” melalui akun resmi LSI di kanal Youtube pada Rabu (18/09/2024) petang.
Menurut Djayadi, berdasarkan proposisi perlakuan atau treatment yang digunakan dalam survei tersebut, posisi atau sikap dukungan Anies Baswedan terhadap salah satu pasangan calon (paslon) masih dilihat sebagai hal penting bagi para responden atau pemilih untuk menentukan pilihan mereka.
Adapun paslon yang resmi bertarung dalam Pilgub Jakarta 2024 adalah Pramono Anung-Rano Karno yang diusung PDIP, Ridwan Kamil-Suswono yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju Plus (KIM Plus) dan paslon independen Dharma Pongrekun-Kun Wardana.
"Terutama dalam hal peningkatan atau penurunan elektabilitas dari pasangan Pramono-Rano dan pasangan RK-Suswono atau membuka jalan dari salah satu paslon untuk lebih kompetitif dan memenangkan pertarungan” kata Djayadi Hanan.
Proposisi yang digunakan LSI dalam survei terdiri dari tiga treatment terkait pertanyaan siapa yang akan dipilih, yakni proposisi pertama kelompok kontrol di mana Anies Baswedan tidak mendukung siapapun, proposisi kedua kelompok treatment 1 jika Anies mendukung paslon Pramono-Rano dan ketiga adalah kelompok treatment 2 jika Anies mendukung paslon RK-Suswono.
Dari eksperimen dan analisis statistik yang dilakukan LSI, menurut Djayadi berpengaruh signifikan terhadap elektabilitas paslon Pramono-Rano dan juga RK-Suswono. Misalnya dari tabel temuan survei, di mana elektabilitas paslon Pramono-Rano tanpa dukungan Anies, dari angka 29 persen menjadi 31,5 persen ketika paslon ini didukung Anies.
Sementara paslon RK-Suswono, dari angka 51,7 persen tanpa dukungan Anies, meningkat menjadi 53,7 persen jika sikap Anies mendukung paslon ini.
Begitu juga simulasi jika Anies mendukung Pramono-Rano, akan menurunkan elektabilitas paslon RK-Suswono secara tajam ke angka 40,5 persen. Sedangkan jika Anies bersikap mendukung RK-Suswono, akan menurunkan elektabilitas Pramono-Rano menjadi 26,1 persen. Ini artinya, sambung Djayadi, pengaruh Anies menjadi penting dan signifikan bagi kenaikan atau penurunan elektabilitas kedua paslon.
"Kalau Pramono-Rano ingin lebih kompetitif atau mendekatkan jarak elektabilitas mereka dari paslon RK-Suswono, maka mereka membutuhkan dukungan dari Anies Baswedan secara terbuka, karena dari uji statistik mampu meningkatkan elektabilitas mereka dan menurunkan elektabilitas paslon RK-Suswono secara drastis atau signifikan”, papar Djayadi.