Liputan6.com, Jakarta - Direktur Sekolah Kajian Stratejik Global sekaligus Pengamat Ekonomi Universitas Indonesia atau UI, Athor Subroto menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia selama satu dekade Pemerintahan Presiden Joko Widodo memiliki ketahanan luar biasa.
Baca Juga
"Adanya pertumbuhan ekonomi di level 5 itu suatu resiliens ekonomi yang sangat luar biasa dari Presiden Jokowi hingga saat ini” ungkap Athor dalam sebuah wawancara di stasiun televisi, selasa, 24 September 2024.
Advertisement
Pasalnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih dapat bertahan di tengah gempuran disrupsi rantai pasok global. Athor menilai bahwa salah satu hal tersebut dipengaruhi oleh adanya hilirasi yang gencar dilaksanakan di era Presiden Jokowi.
"Ekonomi kita akan lebih kokoh dengan adanya konsep hilirisasi di semua bidang, mengubah bahan baku menjadi bahan jadi, maka akan banyak menimbulkan multiplier effect, maka jika itu terjadi, pertumbuhan ekonomi 8 persen akan bisa tercapai" jelas Athor.
Tak hanya itu, langkah Presiden Jokowi yang merangkul seluruh komponen politisi turut memberikan sinyal positif bagi pengusaha dan masyarakat.
"Politik Indonesia sudah dewasa. Pesan dari Presiden Jokowi kepada jajarannya untuk mendukung kabinet Prabowo dapat menjadi sinyal pasar bahwa beliau ingin transisi ini sukses, karena kepemimpinan yang baik harus bisa diteruskan. Jika tidak, akan menjadi masalah," jelasnya.
Fokus Jaga Daya Beli Masyarakat
Di tempat yang sama, pengamat politik ekonomi dari Universitas Bung Karno, Faisyal Chaniago, menilai Prabowo perlu meneruskan pendekatan harmonis dalam berpolitik seperti yang dilakukan oleh Presiden Jokowi.
"Pendekatan soft dan merangkul semua kompetitor politik adalah kunci menjaga stabilitas politik. Itu yang harus dilakukan oleh Prabowo," kata Faisyal.
Faisyal juga menambahkan bahwa pemerintah selanjutnya harus fokus menjaga daya beli masyarakat dan lapangan kerja.
"Selama ini Presiden Jokowi terus menjaga agar tidak ada penurunan kelas menengah, dan itu harus diteruskan. Selain itu, hilirisasi akan menjadi kunci utama sumber pendapatan negara di masa depan, serta memastikan lowongan kerja tetap tersedia," pungkas Faisyal.
Advertisement