Sukses

Jadi Ketua Timses Mualem-Dek Fadh di Pilkada Aceh, Ermiadi: Perkuat Konsolidasi Akar Rumput

Ermiadi menyebutkan, dengan kerjasama yang solid antar partai koalisi maka diharapkan perolehan suara akan tersebar secara merata di 23 Kabupaten/Kota yang ada di Aceh.

 

Liputan6.com, Jakarta Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh Muzakkir Manaf - Fadhlullah resmi menunjuk Ermiadi Abdul Rahman sebagai Ketua Tim Pemenangan.

Penunjukan tersebut sebagaimana tertera dalam surat bernomor istimewa yang ditandatangani langsung oleh pasangan Calon Gubernur - Wakil Gubernur yang diusung oleh koalisi 13 Partai Politik. Dalam menjalankan tugasnya, mantan Duta Besar Gerakan Aceh Merdeka (GAM) untuk Timor Leste ini didampingi oleh politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Makhyaruddin Yusuf sebagai Sekretaris dan Teuku Irsyadi MD sebagai Bendahara. 

Menyikapi penunjukan dirinya sebagai Ketua Tim Pemenangan, Ermiadi Abdul Rahman menyatakan kesiapannya untuk mengemban amanah ini. Ermiadi, yang saat ini juga menjabat sebagai Ketua Bapilu Partai Aceh menyatakan akan bekerja semaksimal mungkin untuk memastikan kemenangan paslon yang biasa disapa Mualem-Dek Fadh dalam Pilkada 2024. 

“Sebagai partai lokal yang lahir dari rahim MoU Helsinki, Partai Aceh memiliki basis massa yang jelas dan tersebar hingga ke tingkat gampong. Tentu ini adalah salah satu kekuatan yang harus kita manfaatkan semaksimal mungkin”, ujarnya. 

Lebih lanjut Ermiadi menyebutkan, dengan kerjasama yang solid antar partai koalisi maka diharapkan perolehan suara akan tersebar secara merata di 23 Kabupaten/Kota yang ada di Aceh. 

“Setiap partai koalisi tentu memiliki struktur dan basis massa masing-masing. Apalagi kita baru menghadapi Pemilu Legislatif sehingga mesin politik partai di tiap tingkatan masih panas. Jadi kuncinya, masing-masing partai harus memperkuat konsolidasi mesin partai di akar rumput”, tuturnya. 

 

2 dari 2 halaman

Ada Upaya Hembuskan Narasi Memojokkan Mualem-Dek Fadh

Dalam era digital seperti saat ini, Ermiadi tak menampik bahwa pertarungan persepsi di media begitu gencar dilakukan.

Dia menyadari adanya upaya untuk menggiring narasi yang memojokkan pasangan Mualem - Dek Fadh terutama di sosial media. Menurutnya ini adalah hal yang lumrah dalam demokrasi dan menjadi bagian dari kebebasan berpendapat dan berekspresi. 

Mantan anggota DPRA periode 2009-2019 ini menegaskan bahwa Tim Pemenangan Mualem - Dek Fadh lebih fokus melakukan konsolidasi alih-alih menanggapi berbagai fitnah yang ditujukan kepada mereka. Terlebih, saat ini yang menjadi prioritas adalah  sesegera mungkin menyusun struktur Tim Pemenangan Mualem - Dek Fadh dari tingkat pusat hingga ke tingkat gampong.

“Meski begitu, Tim Siber kami akan terus memantau pertarungan ‘udara’ ini. Setiap bukti yang menjurus pada tindak pidana akan kita kumpulkan untuk kemudian kita lihat apa tindakan yang paling bijak yang akan kita tempuh. Selama masih dalam batas wajar, kita sangat memakluminya. Karena pada dasarnya momentum ini adalah wadah pembelajaran berdemokrasi bagi masyarakat Aceh”, pungkasnya.