Sukses

Relawan: Pramono-Rano Paham Pentingnya Melestarikan Kebudayaan Betawi

Pramono-Rano benar-benar memahami betapa pentingnya melestarikan culture dan kebudayaan betawi yang sudah terjalin selama ratusan tahun.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Relawan Tempur Pramono-Rano (RETRO) Achyar Al Rasyid mengatakan, keberpihakan Pramono Anung dan Rano Karno terhadap kehidupan religius adalah wujud nyata untuk membumikan nilai-nilai luhur kebudayaan.

Menurut dia, Pramono Anung dan Rano Karno menawarkan ruang bagi umat untuk bersama-sama kembali pada nilai-nilai dasar yang universal.

“Sebagai agama yang membawa rahmat dan kedamaian bagi semua, ini adalah bentuk nyata dari dakwah yang mengedepankan persatuan dan kebersamaan,” kata Achyar seperti dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (25/9/2024).

Achyar meyakini, dengan mengedepankan dakwah yang penuh kasih sayang dan persaudaraan, Pramono Anung-Rano Karno menekankan pentingnya membangun kehidupan yang harmonis antara sesama umat, baik di dalam maupun di luar tempat ibadah.

“Islam sebagai agama sosial diajarkan melalui tindakan nyata, seperti gotong royong, peduli terhadap lingkungan sekitar, dan saling membantu sesama,” jelas dia.

Achyar merespons perhatian pasangan nomor urut 3 di Pilgub Jakarta tersebut perihal tempat ibadah. Dia percaya, Pram-Rano dapat melihat kebutuhan yang diperlukan untuk memfasilitasi para pendakwah.

“Pramono-Rano benar-benar memahami betapa pentingnya melestarikan culture dan kebudayaan betawi yang sudah terjalin selama ratusan tahun antara masyarakat, ulama, kiai, habib hingga masyarakat dari berbagai latar belakang suku dan agama yang tumpah ruah mengadu nasib di Jakarta,” jelas dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bukan Lips Service

Achyar yakin, rencana yang akan diusulkan Pramono-Rano bukan hanya lips service akan tetapi peresapan nilai dari kultur betawi, hingga bisa di aplikasik menjadi program bermanfaat secara sosial dan budi pekerti yang mulia agar terus dapat dilanjutkan pada generasi generasi berikutnya yang hidup di DKJ.

“Hal ini seluruhnya adalah proses pengejawantahan dari Hadist “Sebaik Baiknya Manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya” imbuh dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.