Sukses

Rano Karno Bicara Jakarta Usai Tak Lagi Jadi Jadi Ibu Kota di Forum Purna Pejabat Pemda DKI

Rano Karno bicara mengenai masa depan anggaran Jakarta setelah perubahan status administrasi dari Daerah Ibu Kota menjadi Daerah Khusus Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta nomor urut 3, Rano Karno, yang akrab dipanggil Doel, menghadiri acara Dialog Para Cagub dan Cawagub DKI 2024 bersama Forum Purna Pejabat Pemda DKI di Blok M, Jakarta Selatan, pada Kamis (26/9/2024).

Dalam acara tersebut, Rano menjawab berbagai pertanyaan dari panelis yang merupakan purna pejabat Pemda DKI, termasuk mengenai masa depan Jakarta setelah tidak lagi menjadi ibu kota, serta terkait pembiayaan dan hubungan antar kota penyanggah (aglomerasi).

Rano mengakui bahwa aglomerasi adalah istilah baru baginya, namun ia menyatakan memiliki pemahaman tentang makna dari istilah tersebut.

“Memang saya baru mendengar tentang aglomerasi ini. Yang saya pahami, ini kan sama dengan Jabodetabekjur. Cuma mungkin ini bedanya, namanya saja berubah,” ungkapnya.

Mantan Wakil Gubernur Banten ini juga bicara mengenai masa depan anggaran Jakarta setelah perubahan status administrasi dari Daerah Ibu Kota menjadi Daerah Khusus Jakarta.

“Pertanyaannya benar. Pembiayaannya gimana ini? Saya pernah menjadi ketua tim koordinator wilayah Jabodetabekjur. Artinya saya paham, Pemda DKI pernah memberikan bantuan ke Tangsel ratusan miliar. Kota Tangerang ratusan miliar, ke Depok, ke Bekasi. Nah sekarang ini gimana nanti? Anggarannya ini. Itu yang mungkin, ya,” tuturnya.

Selain itu, Rano menambahkan bahwa anggaran terkait aglomerasi ini belum didiskusikan lebih lanjut dan menyatakan bahwa persoalan ini harus segera diambil alih oleh pemerintah pusat.

“Karena bahasannya belum jelas. Baru hanya penugasan, kan. Bahwa aglomerasi penanggungjawabnya ada pada wapres. Pada dasarnya pemerintah pusat harus mengambil alih bermasalah ini. Itu yang bisa saya pahami,” tambahnya.

2 dari 3 halaman

Rano Karno Terima Dukungan Pemuda Kaum Betawi di Pilkada DKI Jakarta

Calon wakil gubernur (Cawagub) DKI Jakarta nomor urut 3 Rano Karno atau Doel menghadiri acara deklarasi dari dukungan Pemuda Kaum Betawi (PKB) di Bale H. Sanusi Konte, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (25/9/2024).

Dalam acara tersebut, Rano meminta para relawan dan masyarakat menggunakan hak pilihnya dalam Pilkada DKI Jakarta pada 27 November 2024 mendatang, guna melahirkan pemimpin yang terbaik. 

"Saya mohon doa dan dukungan dari saudara-saudara semua. Saya berharap tentu besok Pilkada harus hadir, harus menang. Inilah warga DKI, menentukan masa depannya," kata Rano dalam keterangannya, Rabu (25/9/2024).

Rano mengharapkan masyarakat memilih dirinya dan Pramono dalam kontestasi ini. Sebab bila salah pilih pemimpin, maka dampaknya bisa sampai lima tahun ke depan. 

"Kalau di sini salah nyoblos, lima tahun hidup susah. Mau hidup susah?" tanya Rano. 

"Nggak," teriak para relawan dan masyarakat. 

"Percaya Si Doel?" teriak Rano.

"Percaya," jawab para peserta yang hadir. 

3 dari 3 halaman

Tim Khusus

Selain itu, Rano mengaku telah sepakat dengan Mas Pram untuk membentuk tim khusus dalam menggaet suara Gen Z tersebut. Pasalnya suara generasi z (gen z) mencapai 50 persen lebih dalam Pilkada Jakarta 2024. 

"Ada potensi 52% itu gen z. Itu mesti di garap secara spesifik. Artinya ada tim-tim khusus yang untuk ke sana (kampanye gen z). Pasti. Mau enggak mau (live sosmed). Cuma saya minta maaf mungkin gemoy saya enggak terlalu luwes gitu loh," jelasnya.

"Artinya begini setiap kita akan berusaha menang satu putaran. Standar satu putaran kan 51 persen, makanya itu kita perlu gerakan masyarakat," pungkasnya.