Sukses

Pramono-Rano Temui Ketum FBR, Janji Majukan Budaya Betawi

Pramono-Rano menandatangani kesepakatan untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat Betawi secara maksimal.

Liputan6.com, Jakarta - Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta Pramono Anung-Rano Karno janji bakal melestarikan dan memajukan budaya Betawi bila terpilih. Hal itu disampaikan saat bersilaturahmi dengan Ketua Umum Forum Betawi Rempug (FBR) KH Lutfi Hakim di Cakung, Jakarta Timur pada Kamis (3/10/2024).

Dalam kesempatan itu, Pramono-Rano menandatangani kesepakatan untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat Betawi secara maksimal. Hal ini, kata Lutfi sejalan dengan kewenangan khusus Jakarta di bidang kebudayaan yang diatur dalam Pasal 31 UU Nomor 2 Tahun 2024 tentang Daerah Khusus Jakarta.

"Kami minta untuk dibuatkan produk hukum dan turunannya berkaitan dengan (UU Nomor 2 Tahun 2024 tentang Daerah Khusus Jakarta)," kata Lutfi.

Lutfi meyakini, Pramono mampu membuat produk hukum tersebut. Dia kemudian mengungkit rekam jejak yang sudah malang-melintang di pemerintahan.

"Beliau berpengalaman nyusun kebijakan peraturan, regulasi dan semacamnya," ujar dia.

Di tempat yang sama, Pramono mengatakan, akan memenuhi aspirasi dari Ketum FBR bila terpilih menjadi gubernur. Menurut dia, hal itu selaras dengan isi di dalam Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta .

"Apa yang disampaikan Kiai Lutfi intinya adalah sangat bisa untuk dilakukan. Karena bagaimana pun dengan Undang-undang Nomor 2 tahun 2024, bahwa Jakarta itu bukan sebagai ibu kota negara, maka dengan demikian kebudayaan yang utama, dalam hal ini memang Jakarta apapun kebudayaan utamanya adalah kebudayaan betawi," ujar dia.

"Untuk itu kalau kami mendapatkan amanah kalau memang bisa buat perda, maka kita buat perda. Pergub pun saya sanggup untuk melakukan dan saya sudah sampaikan ke Pak Kiai, kalau perlu di awal bahkan kami sebelum jadi gubernur pun saya akan bantu untuk menyiapkan perda maupun pergub. Karena ini kan selama 10 tahun, saya menggeluti bidang itu," Pramono menandaskan.

2 dari 3 halaman

Jelang Debat Pilkada Jakarta, Pramono Harap Tak Ada Pertanyaan Singkatan-Singkatan

Sementara itu, Pramono Anung berharap penggunaan singkatan dan istilah tidak lazim yang mewarnai debat Pilpres 2024 tak terulang lagi di dalam debat Pilkada Jakarta 2024.

Hal itu disampaikan Pramono usai bersilaturahmi dengan keluarga besar K.H. Zainuddin MZ di bilangan Jakarta Selatan pada Rabu (2/10/2024). Adapun KPU Jakarta menjadwalkan debat Pilkada Jakarta pada Minggu (6/10/2024).

"Jadi lebih baik substansi nya gagasannya, idenya bagaimana cara penyelesaiannya, itu lebih substansi," kata Pramono.

Pramono berharap, kandidat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur membeberkan gagasan serta visi-misi ketimbang mempertanyakan singkat-singkatan yang sulit dipahami. Karena dia tahu betul, tak semua orang menghafal singkatan-singkatan.

"Karena bagaimana pun kalau cuman nanya singkatan ya enggak semua orang pasti hafal akan singkatan itu. Yang namanya singkatan juga bisa dibuat-buat," ujar dia.

Pramono berkomitmen tidak akan menggunakan istilah maupun singkatan sulit pada debat perdana nanti. Dia lebih memilih untuk membeberkan program dan kebijakan yang diusung.

"Iya saya akan lebih mengutamakan yang namanya debat itu jangan nanya singkatan," ujar dia.

3 dari 3 halaman

Pramono Akan Temui Anies dan Ahok

Pramono Anung juga berencana berdiskusi dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Basuki Tjahja Purnama alias Ahok. Pertemuan dengan para mantan gubernur itu akan dilakukan Pramono jelang debat perdana Pilkada Jakarta 2024 yang bakal diselanggarakan pada Minggu 6 Oktober 2024.

"Ya pastilah (ngobrol sama Anies dan Ahok)," kata dia kepada wartawan di Jakarta Selatan, Selasa (1/10/2024).

Pramono mengaku, telah mempelajari program Anies Baswedan dan Ahok di Jakarta. Menurut dia, ada kesamaan program mereka dengan program-progam yang akan dijalankan Pramono Anung-Rano Karno bila terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta periode mendatang.

"Begini, saya sudah membaca programnya Mas Anies dan juga Pak Ahok, apa yang menjadi program Mas Anies dan Pak Ahok relatif tidak terlalu berbeda dengan saya," ujar dia.

 

Video Terkini