Liputan6.com, Jakarta - Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa 6,53 persen penduduk Jakarta menganggur, dengan 70,37 persen di antaranya adalah Gen Z. Menyikapi masalah ini, ketiga calon wakil gubernur DKI Jakarta dalam debat perdana Pilkada Jakarta 2024, mengungkapkan solusi mereka untuk mengentaskan pengangguran dan membuka peluang bagi Gen Z untuk meraih sukses.
Suswono: Memupuk Kreativitas dan Memberdayakan Gen Z
Baca Juga
Calon wakil gubernur nomor urut 1, Suswono, menawarkan program inkubasi dan permodalan bagi wirausaha muda. Ia percaya bahwa dengan dukungan modal dan pelatihan, Gen Z dapat mengembangkan kreativitas mereka dan menciptakan peluang usaha baru. Selain itu, Suswono berjanji membuka program magang di BUMD dan kantor gubernur, memberikan kesempatan bagi Gen Z untuk belajar langsung di lapangan dan meningkatkan keahlian mereka.
Advertisement
Kun Wardana: Menjembatani Kesenjangan Keterampilan
Calon wakil gubernur nomor urut 2, Kun Wardana, melihat adanya ketidaksesuaian antara kebutuhan pasar kerja dengan kemampuan Gen Z. Ia menyoroti pentingnya integrasi antara dunia kerja dan pendidikan, terutama pendidikan vokasi. Kun berharap melalui kerja praktik di industri, Gen Z dapat mendapatkan pengalaman langsung dan melatih keterampilan yang dibutuhkan oleh perusahaan. Ia juga menekankan pentingnya penguasaan dunia digital bagi Gen Z untuk meningkatkan daya saing di era digital.
Rano Karno: Memberikan Akses Pelatihan Kerja Modern
Calon wakil gubernur nomor urut 3, Rano Karno, berfokus pada penyediaan Balai Latihan Kerja (BLK) modern yang lengkap dengan fasilitas pelatihan terkini. Rano percaya bahwa BLK modern dapat membantu Gen Z mengembangkan potensi mereka melalui bimbingan kejuruan, termasuk dalam bidang digital seperti konten kreator animasi. Ia juga menjanjikan hotline 24 jam sebagai panduan bagi Gen Z untuk menemukan jalur karir yang tepat. Selain itu, Rano menawarkan kemudahan syarat melamar kerja untuk PPSU dengan hanya menggunakan ijazah SD.
Berebut Suara Gen Z di Jakarta, Ini Janji Politik Ridwan Kamil dan Pramono Anung
Calon gubernur nomor urut satu, Ridwan Kamil alias RK mendapatkan kesempatan bertanya kepada paslon nomor urut tiga, Pramono Anung-Rano Karno dalam debat Pilkada Jakarta 2024. Momen tersebut digunakan untuk menanyakan perihal generasi Z atau Gen Z yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).
“Untuk golongan Gen Z yang di-PHK, stres tiba-tiba lapangan pekerjaan berkurang kena PHK, bagaimana kira-kira gagasan kepada mereka,” tanya Ridwan Kamil kepada Pramono-Rano di Jakarta International Expo (Jiexpo) Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (6/10/2024).
Pramono pun menanggapi, bahwa ada program bekerja dari mana saja alias Work From Anywhere (WFA). Adapun penerapannya bisa dengan dua hari di kantor, tiga hari di mana saja.
“Kementerian Sekretariat Kabinet telah menerapkan itu dan hasilnya betul-betul tinggi dan sangat memuaskan. Sehingga dengan demikian kalau saya menjadi gubernur Jakarta maka program bekerja dari mana saja akan kami lakukan,” ucap Pramono.
Untuk Gen Z yang terkena PHK, pihaknya akan membuka hotline konseling 24 jam untuk curhat dan menyampaikan keluh kesah. Sementara untuk jangka panjang, baik Gen Z dan milenial memiliki potensi yang sangat luar biasa di sektor ekonomi kreatif.
“Ekonomi kreatif harus ditimbulkan dan mereka mau bekerja di situ. Karena para Gen Z ini, saya ini maju gubernur diajari oleh anak-anak saya, oleh teman-temannya. Dulu tidak pernah terbayangkan, termasuk persoalan ekonomi kreatif. Saya diajak ke car free day, ada tukang foto yang ternyata mereka besar sekali komunitasnya dan mendapatkan penghasilan dari situ,” ujar Pramono.
Advertisement
Jurus RK Tangani Masalah Gen Z
Ridwan Kamil pun menanggapi jawaban Pramono, bahwa pihaknya lebih memilih untuk membuat program dana kekuatan sosial untuk Gen Z yang mengalami PHK.
“Selama tiga bulan sebelum mereka bisa melamar kerja lagi. Nanti angkanya kita hitung sesuai kebutuhan APBD. Itulah negara hadir pada adik-adik Gen Z jika Anda kena PHK,” kata Ridwan Kamil.
Dia pun mengakui penerapan WFA juga penting, namun perlu dilengkapi ketersediaan kopi gratis dan memperbanyak coworking tanpa biaya untuk Gen Z di Jakarta.
“Termasuk minum kopinya, karena Gen Z ini konsumsi kopinya besar sekali dan mahal. Nanti kita gratis kopinya. Yang berikutnya, mari fokus kekuatan ekonomi baru yaitu ekonomi digital, ekonomi kreatif yang akan berbeda dengan ekonomi orang tuanya yang sifatnyan nine to five. Bisa di mana saja dan kapan saja,” ungkap Ridwan Kamil.
Sumber: Antara
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence