Sukses

Dialog dengan Kelompok Tani, Setyo Wahono Tegaskan Komitmen Sejahterakan Petani di Bojonegoro

Wahono mengungkapkan komitmennya untuk memperjuangkan nasib petani. Menurutnya, pertanian adalah sentra pendapatan ekonomi masyarakat di tingkat akar rumput.

Liputan6.com, Jakarta - Calon Bupati Bojonegoro Nomor Urut 2 Setyo Wahono, menekankan pentingnya perhatian terhadap kesejahteraan petani. Mengingat mayoritas penduduk Bojonegoro berprofesi sebagai petani.

Dalam sebuah acara dialog bersama komunitas tani dan kelompok masyarakat di Desa Miyono Kecamatan Sekar, Wahono mengungkapkan komitmennya untuk memperjuangkan nasib petani. Menurutnya, pertanian adalah sentra pendapatan ekonomi masyarakat di tingkat akar rumput.

"Petani adalah tulang punggung ekonomi daerah. Kesejahteraan mereka harus lebih diperhatikan dalam program pembangunan," ujar Wahono, Senin, (7/10/2024).

Wahono menggarisbawahi perlunya dukungan akses ke modal, seperti koperasi, dan pasar yang lebih baik untuk meningkatkan produksi pertanian. Ia juga menyarankan pengembangan program perhutanan sosial yang dapat membantu petani dalam mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan.

“Harapan kami, yang selama ini petani hutan tidak bisa diakomodir subsidi pupuk, insya allah nanti pemerintah akan memberikan subsidi pupuk bagi para petani. Karena problem masyarakat di Gondang dan Sekar itu masih belum banyak memiliki lahan pribadi, tetapi lahan perhutani,” ungkapnya.

2 dari 2 halaman

Ungkap Persoalan Krusial Dihadapi Petani

Dengan semangat untuk mewujudkan Bojonegoro yang lebih makmur dan membanggakan, Wahono berharap dukungan dari masyarakat untuk bersama-sama mengatasi tantangan yang dihadapi petani.

Kata dia, ada tiga persoalan krusial yang sering dihadapi petani Bojonegoro selama ini. Yakni masalah pengairan, pupuk, dan anjloknya harga setiap musim panen raya.

“Penduduk Bojonegoro itu kan mayoritas tani, dan buruh tani. Kalau di Kecamatan Sekar ini kan mayoritas petani hutan. Bagi petani itu kan yang paling penting, pupuk dan harga tidak anjlok saat panen raya,” ungkapnya.

“Insyaalah itu menjadi fokus kami untuk mewujudkan petani yang makmur dan sejahtera. Sehingga kalau petaninya sejahtera pasar nantinya rame. Karena sudah dipikirkan oleh pemerintah,”imbuh Wahono.