Sukses

Gagas Jakarta Fund, Inovasi dari Pramono Anung untuk Kemajuan Jakarta

Calon gubernur Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung berkomitmen meningkatkan pemasukan untuk Provinsi Daerah Khusus Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta Calon Gubernur Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung berkomitmen meningkatkan pemasukan untuk Provinsi Daerah Khusus Jakarta.

Salah satu caranya melalui program Jakarta Fund yang direalisasikan bila pasangan Pramono Anung-Rano Karno terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Jakarta 2024.

Hal itu diungkapkan Pramono usai berdialog dengan warga Ancol Barat, Jakarta, Sabtu (12/10/2024).

Pramono akan menyisihkan sedikitnya Rp2 triliun sampai Rp3 triliun dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Jakarta untuk pendanaan program Jakarta Fund.

"Dana SiLPA (Sisa Lebih Perhitungan Anggaran) APBD Jakarta yang rata-rata Rp5 triliun-Rp6 triliun setiap tahunnya kenapa enggak diambil Rp3 triliun untuk Jakarta Funding," jelas Pramono Anung.

Mantan Sekjen PDI Perjuangan itu mengatakan Jakarta selama ini hanya mengandalkan pajak, retribusi, dan deviden Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sebagai pendapatan daerah. Karena itu, dia menilai, diperlukan terobosan baru untuk menambah pemasukan daerah.

"Jakarta harus mempunyai temuan-temuan baru inovasi baru untuk menambah income atau revenue," ujar Pramono.

Cagub Jakarta yang diusung PDIP itu menyatakan konsep dana abadi ini mirip dengan Indonesia Investment Authority (INA) atau lembaga Overeign Wealth Fund Indonesia yang digunakan untuk pembangunan.

Saat diinisiasi pada 2,5 tahun lalu, dana awal INA hanya sekitar Rp6 triliun, namun kini sudah berkembang menjadi Rp150 triliun dengan pengelolaan yang profesional dan terbuka.

Konsep serupa bisa diterapkan di Jakarta lewat dana abadi. Dengan total APBD sekitar Rp86 triliun, Jakarta dinilai memiliki modal dasar yang baik.

Jika dikelola secara profesional, dana ini nanti digunakan untuk keperluan seperti berkebudayaan, berkesenian dan lainnya termasuk pendidikan. Konsep dana abadi Jakarta akan mampu mendukung pengembangan kegiatan kesenian dan kebudayaan di Jakarta.

"Kalau itu bisa dilakukan, Indonesia (INA) saja bisa sampai Rp150 triliun. Kalau Jakarta Fund dikelola secara transparan dan terbuka, hire (mempekerjakan) orang-orang profesional, saya yakin enggak sampai dua tahun dapat Rp20 triliun itu, gampang sekali," tuturnya.

2 dari 2 halaman

Pramono Akan Bentuk Jakarta Fund agar Tak Bergantung pada Pajak

Calon Gubernur Daerah Khusus Jakarta, Pramono Anung, mengatakan Jakarta membutuhkan terobosan dalam mendapatkan pemasukan daerah. Menurut Pramono, Jakarta tidak lagi harus bergantung pada pajak dan retribusi.

Pramono menyebut, Jakarta mendapatkan pemasukan pajak dalam satu tahun hampir Rp3.000 triliun. Dari jumlah itu, karena pajak menjadi kewenangan pusat, Jakarta hanya menerima kurang lebih 1,5 persen.

"Jadi masih sangat kecil," kata Pramono Anung dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (5/10/2024).

Oleh karena itu, jika ia terpilih sebagai gubernur, Pramono dengan pengalamannya akan membentuk yang namanya Jakarta Funding atau Jakarta Fund supaya ada penerimaan baru bagi Jakarta.

Pramono mengatakan konsep Jakarta Fund ini meniru apa yang dilakukan oleh pemerintahan Presiden Jokowi yang membentuk Ina Fund atau Indonesia Fund. Nantinya badan ini akan menjadi investor untuk daerah-daerah yang ada di Jakarta maupun di luar Jakarta.

"Kalau Jakarta Fund dilakukan, revenue-nya Jakarta tidak hanya bergantung pada pajak dan restribusi," ujar Pramono. "Yang penting dikelola secara profesional," sambung Pramono.