Sukses

Pose 2 Jari, Ribuan Buruh di Blitar Dukung Cagub Khofifah di Pilkada Jatim

Kehadiran Khofifah menjadi daya tarik bagi para pekerja di SKT Plant Blitar. Terlebih mayoritas pekerja merupakan para perempuan tangguh yang gigih berjuang membantu perekonomian keluarganya.

Liputan6.com, Jakarta - Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 2 Khofifah Indar Parawansa hadir mengunjungi ribuan pekerja Sigaret Kretek Tangan (SKT) Plant Blitar. Kehadiran Khofifah mendapatkan sambutan hangat dari ribuan pekerja yang mayoritas perempuan.

Kehadiran Khofifah langsung disambut penuh antusias dari ribuan pekerja di SKT Plant Blitar. Banyak dari pekerja langsung menjabat tangan Khofifah dan meminta bersua foto bersama dengan penuh kegembiraan dengan menunjukkan pose tangan 2 jari.

Kehadiran Khofifah menjadi daya tarik bagi para pekerja di SKT Plant Blitar. Terlebih mayoritas pekerja merupakan para perempuan tangguh yang gigih berjuang membantu perekonomian keluarganya.

"Padat karya ini sangat dibutuhkan untuk bisa menyerap tenaga kerja kita d iberbagai lini, di berbagai sektor," kata Khofifah dalam sambutannya di Blitar, Sabtu (12/10/2024).

Dia menyebut SKT Plant Blitar menjadi industri padat karya yang telah banyak membantu perekonomian masyarakat Jatim. Sehingga kehadirannya mesti harus dipertahankan demi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Menurut dia, penyerapan tenaga kerja bagi masyarakat akan semakin lebih luas bila keberadaan SKT dapat dijaga dengan baik. Dampaknya tentu terasa akan semakin menekan angka pengangguran yang bermuara pada kemiskinan yang menurun.

"Industri padat karya ini harus memberseiringi dari berbagai upaya menambah ruang ketenaga kerjaan yang dibutuhkan masyarakat," jelas Khofifah.

 

2 dari 2 halaman

Penyerapan Tenaga Kerja

 

Tercatat kerja nyata Khofifah selama memimpin Jatim berhasil turunkan angka kemiskinan ekstrem secara signifikan. Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) per Maret 2024 merlncatat angka kemiskinan ekstrem di Jatim menjadi 0,66% atau sekitar 268 ribu penduduk.

Jumlah tersebut tentunya jauh menurun drastis dibanding angka kemiskinan ekstrem pada 2020 lalu. Di mana pada tahun itu angka kemiskinan ekstrem di Jawa Timur masih mencapai 4,40% atau sekitar 1,8 juta penduduk.

Penurunan kemiskinan ekstrem di Jatim mencapai 3,74%. Angka ini menempatkan Jawa Timur sebagai salah satu provinsi dengan kemajuan terbesar dalam hal pengentasan kemiskinan ekstrem di Indonesia.