Liputan6.com, Jakarta - Ratusan Kader AlKhairaat bergabung dengan Relawan Berani Gaspoll dengan mendeklarasikan dukungan kepada calon Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) nomor urut 2, Anwar Hafid. Alasan Abnaul Khairaat dari seluruh wilayah Sulawesi Tengah memberikan dukungan lantaran Anwar Hafid dinilai sosok pemimpin yang berpengalaman.
Koordinator Abnaul Khairaat Sulteng Muhammad Saffa mengatakan, Anwar Hafid paling cocok memimpin Sulteng, selain karena bagian dari Alkhairaat, Anwar Hafid juga kaya akan pengalaman memimpin.
Baca Juga
“Selain beliau ini kader dari Alkhairaat, beliau juga kaya akan pengalaman,” ucap Saffa, (Sabtu 12/10/2024).
Advertisement
Pengalaman sebagaimana dimaksud oleh Saffa adalah rekam jejak Anwar Hafid selama 32 tahun berkutat pada dunia pelayanan publik. Hal ini yang membuat semua lapisan masyarakat tambah yakin pada figur Anwar Hafid.
Sebagaimana diketahui, Anwar Hafid memulai karir pengabdiannya sebagai Kepala Desa di Rantebala pada tahun 1992. Selama tujuh tahun, ia mampu membuktikan kinerjanya gemilang, yang kemudian membuka peluang jabatan ke tingkat lebih tinggi. Pada tahun 2000, Anwar diangkat sebagai Camat Towuti, selanjutnya menjabat sebagai Camat Nuha pada tahun 2003.
Karier Anwar Hafid semakin bersinar ketika ia dipercaya menjadi Kepala Bagian Pemerintahan Kabupaten Luwu Timur pada tahun 2005. Dengan kepemimpinan yang kuat dan visi yang progresif, ia terpilih sebagai Bupati Morowali selama dua periode, dari Desember 2007 hingga 2018.
Tidak berhenti di situ, dedikasinya terhadap masyarakat terus berlanjut ketika pada tahun 2019, Anwar Hafid terpilih sebagai Anggota DPR RI, mewakili Sulawesi Tengah untuk periode 2019-2024. Saffa mengatakan, Anwar Hafid juga memiliki nilai-nilai yang diajarkan oleh Alkhairaat yakni soal persatuan dan kepedulian.
“Nilai-nilai menjaga persatuan dan kepedulian terhadap sesama seperti yang diajarkan di Alkhairaat itu ada pada Anwar-Reny,” tegas Saffa.
Dukungan dari Abnaul Khairaat ini mempertegas posisi Anwar Hafid dan Reny Lamadjido sebagai pasangan calon yang memiliki ikatan kuat dengan akar budaya dan keagamaan di Sulawesi Tengah. Sekaligus menunjukkan bahwa pasangan BERANI mampu menarik simpati dan empati dari berbagai lapisan masyarakat.
Anwar Hafid Dinilai Sebagai Pemimpin Berani
Tokoh Masyarakat Palasa, Rafli Lapanca, menyampaikan apresiasinya atas kepemimpinan dan komitmen Anwar Hafid dalam menghadirkan program-program yang tepat dan relevan bagi masyarakat.
Rafli mengatakan, hanya Anwar Hafid pemimpin yang sesuai dengan programnya. Hanya Anwar Hafid pemimpin paling berani diantara para pesaingnya.
“Hanya Abah ini pemimpin yang sesuai dengan programnya, pemimpin yang berani,” kata Rafli, Kamis (10/10/2024).
Pernyataan ini diungkap Rafli karena melihat keseriusan Anwar Hafid dalam merancang berbagai program pro rakyat. Baginya, Anwar Hafid bukan hanya sekedar pemimpin yang mementingkan dan memikirkan pribadinya semata, melainkan mendahulukan dan mengutamakan kepentingan rakyat.
Rafli menambahkan, dirinya telah mendukung Anwar Hafid sejak awal dan akan terus berada di barisan nomor dua. Menurutnya, sosok Anwar Hafid memiliki kemampuan yang luar biasa, baik dari segi kepemimpinan maupun sisi keagamaan.
“Dari awal sudah saya sampaikan, saya berada dalam barisan nomor 2, karena beliau mampu dari sisi agama manapun,” tegas Rafli.
Advertisement
Program Anwar Hafid
Adapun program yang mencerminkan keinginan Anwar Hafid mendahulukan kepentingan rakyat yakni melalui gagasan pendidikan dan kesehatan gratis. Dua program ini dinilai masyarakat sebagai bentuk pemahaman mendalam Anwar Hafid terkait kesengsaraan masyarakat.
Dua program utama ini tepat menjawab tantangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sulteng yang masih jauh dibawah rata-rata nasional. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulteng tahun 2023, indeks pembangunan manusia (IPM) Sulawesi Tengah tercatat sebesar 71,66 persen, sedangkan rata-rata nasional berada diangka 74,39 persen.
Sedangkan program Berani Cerdas, cocok mengatasi angka putus sekolah yang sangat besar di Sulteng. Dinas Pendidikan Provinsi Sulteng mencatat, pada tahun 2023, ada 4.509 anak putus sekolah, jumlah ini didominasi oleh tamatan SMA dan SMK.