Sukses

Jika Terpilih, Cagub Sulteng Ahmad Ali Akan Beri Perhatian ke Guru dan Tenaga Kesehatan Honorer

Calon gubernur Sulawesi Tengah, Ahmad Ali mengatakan, jika terpilih di ajang Pilkada Sulteng 2024 ini, akan lebih memberi perhatian ke para pekerja honorer khususnya guru dan tenaga Kesehatan.

Liputan6.com, Jakarta Calon gubernur Sulawesi Tengah, Ahmad Ali mengatakan, jika terpilih di ajang Pilkada Sulteng 2024 ini, akan lebih memberi perhatian ke para pekerja honorer khususnya guru dan tenaga Kesehatan.

Cagub Sulteng nomor urut 1 ini, berencana, gaji para guru honorer, tenaga kesehatan dan honorer lainnya minimal setara dengan upah minimum regional (UMR) yang ditetapkan oleh pemerintah.

"Kita menuntut para pendidik, guru untuk melahirkan manusia berkualitas, tapi membiarkan guru-guru honorer dan tenaga kesehatan kelaparan, gaji Rp300 ribu per bulan, bagaimana mereka bisa hidup layak? Ke depan minimal gaji honorer setara gaji UMR," kata Ahmad Ali dalam keterangannya, Minggu (13/10/2024).

Menurut Politikus NasDem itu, selama ini para pekerja honorer diberi beban kerja yang begitu tinggi, namun tidak dibarengi dengan keberpihakan untuk menjamin kesejahteraan mereka.

"Pemerintah menuntut perusahaan menggaji karyawan mereka dengan gaji layak sesuai UMR, tapi pemerintah mempekerjakan honorer, guru, tenaga kesehatan seperti budak. Ke depan, kami ingin pemerintah memberikan gaji layak kepada honorer," ungkap Ahmad Ali.

 

Sebelumnya, dia mengaku kalah start dalam Pilkada Sulteng 2024, lantaran baru bisa melakukan sosialisasi jelang pendaftaran bakal calon saat itu.

Meski demikian, Ahmad Ali masih jadi kandidat paling diunggulkan di Pilkada Sulteng, sebagaimana survei Indikator Politik Indonesia periode 24 Agustus-1 September 2024, di mana dirinya berada di posisi teratas.

2 dari 3 halaman

Ahmad Ali Akan Terus Berkeliling, Jaga Elektabilitas

"Kalau progresnya, kita sudah berjalan mengelilingi Sulawesi Tengah, semua kabupaten sudah kita kelilingi, walau memang saya harus akui kita terlambat untuk start, karena yang kita lawan petahana, kemudian yang kedua kandidat yang sudah jalan kurang lebih sudah lima tahun," kata dia dalam keterangannya, Rabu (2/10/2024).

Meski demikian, Ahmad Alibersyukur masyarakat masih memberikan kepercayaan kepada dirinya.

Kepercayaan masyarakat itu tidak lepas dari kerja-kerja sosial serta berbagai program pemerintah yang diberikan kepada masyarakat Sulawesi Tengah melalui perjuangan Ahmad Ali selama menjadi Anggota DPR RI dua periode.

"Alhamdulillah apa yang selama ini kita lakukan di masyarakat itu masih diingat, sehingga per September kemarin survei kita masih di atas dari semua kandidat yang ada," katanya.

Ahmad Ali juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat Sulawesi Tengah yang memberikan kepercayaan dirinya bersama Abdul Karim Al Jufri sebagai pasangannya.

3 dari 3 halaman

Targetkan 10 Ribu Wirausaha Baru di Sulteng

Calon Wakil Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Abdul Karim Aljufri (AKA) mengatakan dirinya dan Calon Gubenur Ahmad Ali akan melibatkan santri dalam program prioritasnya di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulteng 2024 yakni saat menciptakan 10 ribu wirausahan baru di Sulteng.

“10 ribu wirausaha baru, salah satu prioritasnya menghasilkan ribuan santripreneur. Tentu pemberdayaan ekonomi kami prioritaskan juga ke pemuda gereja, Hindu darma dan dan ada dalam visi misi kami. Kami buka akses modal, pendampingan, pelatihan penjualan dan pasar bagi semua kalangan untuk usaha,” ujar pasangan nomor urut 1 ini.

 AKA mengungkapkan sejumlah alasan 10 ribu wirausaha menyasar santri yakni tingginya semangat bisnis dan besarnya gelombang gerakan kewirausahaan di pada satu setengah decade dI Indonesia.

Fenomena ini melahirkan generasi baru santripreneur yang berperan mendorong pertumbuhan ekonomi seperti mendirikan koperasi, mengembangkan UMKM, bahkan ada yang memiliki inkubator bisnis.

AKA memastikan akan melibatkan pengurus pesantren, pimpinan pompes, dan pihak lainnya untuk mewujudkan santripreneur ini. Menurutnya, keterlibatan aktif para pemilik dan pompes mempercepat pengembangan individu santri dalam mempersiapkan diri 

“Kami butuh kolaborasi aktif dengan mereka (pimpinan pompes). Karena sudah terbukti peran  mereka sangat sentral yakni melahirkan mental para santri berjiwa usaha di Indonesia. Kami (pemerintah) bertugas sebagai fasilitator,” tegasnya.