Sukses

Pengamat: Peluang Nanang-Antoni Kejar Elektabilitas Egi-Syaiful Sulit

Igor menyoroti efek ekor jas dari kemenangan Prabowo Subianto di Pilpres 2024 sebagai salah satu alasan kuat meningkatnya dukungan terhadap Egi-Syaiful.

Liputan6.com, Jakarta - Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Survei dan Polling Indonesia, Igor Dirgantara, menyatakan bahwa peluang pasangan petahana Nanang-Antoni untuk mengejar elektabilitas Egi-Syaiful dalam Pilkada Lampung Selatan 2024 cukup sulit. Menurutnya, keunggulan Egi-Syaiful tidak hanya didasarkan pada elektabilitas mereka, tetapi juga pada daya tarik program-program yang ditawarkan kepada masyarakat.

“Hasil survei terbaru menunjukkan bahwa elektabilitas Egi-Syaiful mencapai 51,1 persen, sedangkan Nanang-Antoni hanya mendapatkan 43,8 persen. Dengan margin of error sekitar 3,5 persen, posisi Egi-Syaiful masih cukup aman dan sulit untuk dikejar oleh pasangan petahana,” ungkap Igor, Jum’at (18/10/2024).

Ia menambahkan bahwa selisih elektabilitas ini memperlihatkan keunggulan yang signifikan dari Egi-Syaiful di mata masyarakat Lampung Selatan. Igor menjelaskan bahwa salah satu faktor kunci yang membuat Egi-Syaiful unggul adalah program-program yang mereka tawarkan yang dianggap relevan dengan kebutuhan masyarakat, khususnya kaum muda.

“Program seperti perbaikan infrastruktur, beasiswa pendidikan, dan penciptaan lapangan pekerjaan menjadi daya tarik tersendiri bagi pemilih milenial dan Gen Z. Mereka melihat pasangan ini sebagai agen perubahan yang dapat membawa Lampung Selatan ke arah yang lebih baik,” jelas Igor.

Selain itu, Igor menyoroti efek ekor jas dari kemenangan Prabowo Subianto di Pilpres 2024 sebagai salah satu alasan kuat meningkatnya dukungan terhadap Egi-Syaiful. Hal ini turut mengerek suara Egi-Syaiful yang merupakan calon pilihan Prabowo.

“Efek Prabowo ini sangat kuat, karena masyarakat sudah melihat sinkronisasi antara pemerintah pusat dan daerah sebagai hal yang penting. Ketika Prabowo dilantik nanti, efek ini akan semakin memperkuat posisi Egi-Syaiful,” ujarnya.

Menurut Igor, untuk pasangan Nanang-Antoni, mengejar ketertinggalan ini membutuhkan strategi kampanye yang lebih agresif dan inovatif. Namun, ia juga menekankan bahwa masyarakat Lampung Selatan sudah memiliki preferensi yang kuat untuk Egi-Syaiful.

“Masyarakat menginginkan perubahan, dan sosialisasi dari Egi-Syaiful selama ini sudah berhasil menyentuh aspirasi mereka. Jika Nanang-Antoni tidak mampu menawarkan sesuatu yang lebih menarik, peluang mereka akan semakin kecil,” katanya.

2 dari 3 halaman

Elektabilitas Egi-Syaiful Melonjak

Tren elektabilitas pasangan Calon Bupati-Wakil Bupati (Cabub-Cawabub) nomor urut 2, Radityo Egi Pratama-Syaiful Anwar terus menunjukkan peningkatan signifikan menjelang Pilkada Lampung Selatan (Lamsel) 2024. Pengamat politik dari Citra Institute, Efriza, mengatakan lonjakan elektabilitas ini mencerminkan keinginan masyarakat kuat untuk perubahan mengingat lawan dari pasangan Egi-Syaiful adalah petahana.

"Masyarakat Lampung Selatan sangat berharap akan adanya sosok pemimpin baru yang bisa membawa perubahan," ungkap Efriza dalam keterangannya, Rabu (16/10/2024).

Elektabilitas Egi-Syaiful yang melonjak menunjukkan pasangan ini mampu meraih simpati dan kepercayaan masyarakat. Survei terbaru yang dirilis Poltracking Indonesia menunjukkan elektabilitas Egi-Syaiful mencapai 51.1 persen, unggul telak atas Nanang-Antoni yang hanya 43.8 persen.

"Perbedaan 7,3 persen ini menjadi bukti bahwa pasangan Egi-Syaiful lebih memikat di mata pemilih," kata Efriza.

Efriza menilai keinginan masyarakat untuk mengganti bupati sangat tinggi. Tingginya popularitas Egi-Syaiful juga dipengaruhi oleh personal branding mereka yang kuat dan terfokus pada program-program yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.

"Personal branding Egi-Syaiful sebagai simbol perubahan telah berhasil memenangkan hati masyarakat. Ini adalah momentum bagi Egi-Syaiful untuk menunjukkan kepemimpinan baru yang diharapkan oleh warga Lampung Selatan," ujarnya.

Efriza menambahkan, Pilkada Lampung Selatan diprediksi akan menjadi ajang pertempuran antara perubahan dan keberlanjutan. Jika tren ini terus berlanjut, pasangan Egi-Syaiful bisa semakin sulit dikejar oleh Nanang-Antoni.

“Jika tren perubahan berlanjut makan akan sangat sulit dikejar oleh petahana,” pungkas Efriza.   

 

3 dari 3 halaman

Infografis