Sukses

Pakar: Jangan Cemari Pilkada dengan Politisasi Bansos

Dia berharap tidak ada intervensi penguasa melalu praktek berbagi bantuan sosial (bansos) atau pun politik uang.

Liputan6.com, Jakarta - Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin berharap Pilkada 2024 akan menghasilkan pemimpin atau kepala daerah yang berkualitas, sesuai harapan rakyat.

Oleh karena itu, dia berharap tidak ada intervensi penguasa melalu praktek berbagi bantuan sosial (bansos) atau pun politik uang.

“Demokrasi itu benar-benar bisa menghasilkan pemimpin daerah untuk kepentingan rakyat, bangsa dan negara. Kalau dilakukan dengan bansos ya bukan pemimpin yang berkualitas dan berintegritas, bukan pemimpin yang baik. Kalau pun menang karena memberikan sesuatu kepada pemilih, kepada rakyat,” kata Ujang dalam keterangan diterima, seperti dikutip Minggu (20/10/2024).

Ujang pun meminta, masyarakat bisa melapor bila menemukan potensi tindakan kecurangan Pilkada ke Bawaslu. Dia percaya, peran serta masyarakat sangat berpengaruh besar untuk melahirkan pemimpin yang berkualitas di daerah, termasuk Kalteng.

“Bukan hanya menunggu laporan tapi juga diselidiki, diinvestigasi, dicari, siapa-siapa pelakunya dan dibawa ke ranah hukum,” desak Ujang.

2 dari 2 halaman

Kerusakan Moral

Ujang mewanti, kalau tidak maka akan menjadi kerusakan moral dan kerusakan dalam Pilkda karena semuanya diam, cuek, dan tidak peduli.

“Bawaslu punya kewenangan untuk itu, jadi ya harus dicari siapa yang melakukan, diinvestigasi kalau benar melakukan ya dibawa ke ranah hukum dan diberikan sanksi,” Ujang menandasi.

  • Bantuan sosial (bansos) adalah upaya pemberian bantuan yang bersifat tidak tetap agar masyarakat dapat meningkatkan taraf kesejahteraan.
    Bantuan sosial (bansos) adalah upaya pemberian bantuan yang bersifat tidak tetap agar masyarakat dapat meningkatkan taraf kesejahteraan.

    Bansos

  • Pilkada 2024

Video Terkini