Liputan6.com, Jakarta Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) berencana memanggil dua lembaga penelitian yang dalam waktu berdekatan mempublikasikan hasil surveinya terkait Pilkada Jakarta 2024.
Adapun yang dipanggil adalah Lembaga Survei Indonesia (LSI) dan Poltracking Indonesia. Di mana keduanya memang baru saja merilis secara daring terkait Pilkada Jakarta 2024, salah satunya menyoroti elektabilitas pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang bertarung.
Baca Juga
Hal ini diamini oleh Anggota Dewan Etik Persepi, Saiful Mujani. Menurut dia, pemanggilan ini karena terjadi perbedaan yang signifikan terhadap hasil survei kedua lembaga tersebut.
Advertisement
"Minta penjelasan, mengapa hasil survei mereka menjelang Pilkada DKI (Jakarta) berbeda signifikan," kata dia saat dikonfirmasi Liputan6.com, Kamis (24/10/2024).
Saiful mengungkapkan, dalam pengujian nanti, semua elemen survei keduanya akan dipertanyakan. "(Yang diuji) semua yang terkait dengan hasil survei," ungkap dia.
Meski demikian, Saiful belum memastikan kapan pihak LSI dan Poltracking Indonesia akan dipanggil dan diuji soal hasil surveinya.
"Waktunya sedang diatur," tutur dia.
Saiful juga memastikan, dalam pemeriksaan atau pengujian nanti akan ada tiga orang Dewan Etik Persepi yang memeriksa. Di mana juga akan dibantu oleh pengurus.
"Semua anggota dewan etik (3 orang) dan dibantu pengurus Persepi," kata dia.
Survei LSI Terbaru: Pramono-Rano 41,6%, RK-Suswono 37,4%, Dharma-Kun 6,6%
Pasangan Calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Nomor Urut 3 Pramono Anung - Rano Karno meraih posisi teratas di Pilkada Jakarta 2024.
Hal itu berdasarkan hasil yang dirilis Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada Rabu (23/10/2024). Pramono-Rano unggul dengan elektabilitas 41,6%, disusul Ridwan Kamil-Suswono 37,4% dan Dharma-Kun 6,6%.
“Ketika responden ditanya kalau Pilkada DKI Jakarta diadakan hari ini, siapa yang akan ibu dan bapak pilih? Hasilnya Pramono-Rano unggul dengan elektabilitas paling tinggi, disusul tempat kedua Ridwan-Suswono dan tempat ketiga Dharma-Kun,” kata Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, saat merilis hasil survei LSI di Channel YouTube LSI Live, Rabu (23/10/2024) siang.
Djayadi mengatakan, alasan utama responden memilih Gubernur DKI Jakarta adalah pengalaman di pemerintahan (23,1%), jujur bersih dari korupsi (15,4%), dan sudah ada bukti nyata hasil kerjanya (11,5%).
Apabila melihat hasil berbagai survei Pilkada Jakarta yang ada, terhitung sejak survei LSI (6-12 September 2024), lalu Poltracking (9-15 September 2024), Charta Politika (19-24 September 2024), dan terbaru Survei LSI (10-17 Oktober 2024), maka ada kecenderungan elektabilitas Ridwan Kamil - Suswono turun, Pramono - Rano naik, dan Dharma-Kun stagnan.
“Dari temuan hasil survei ini menunjukkan putaran kedua sangat mungkin terjadi. Hal ini bila melihat ada 14,5% responden yang belum menentukan pilihan. Jadi belum ada yang dapat 50% + 1,” kata Djayadi.
Advertisement
Survei Poltracking Indonesia: RK-Suswono 51,6%, Dharma-Kun 3,9%, Pramono-Rano 36,4%
Lembaga Survei Poltracking Indonesia merilis hasil survei terbaru terkait elektabilitas calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada serentak 2024.
Hasilnya, pasangan nomor 1 Ridwan Kamil dan Suswono meraih angka tertinggi dengan 51,6%, diikuti Pramono Anung - Rano Karno (Si Doel) 36,4% dan Dharma Pongrekun - Kun Wardana Abyoto 3,9%.
"Tren terbaru elektabilitas tiga calon Gubernur – Wakil Gubernur Jakarta menunjukkan pasangan M. Ridwan Kamil - Suswono mengalami kecenderungan naik (4,1%). Sedangkan pasangan Dharma Pongrekun - Kun Wardana Abyoto mengalami kecenderungan turun (1,2%). Sementara pasangan Pramono Anung - Rano Karno (Si Doel) mengalami kecenderungan naik (4,9%)," kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda AR dalam rilis daring, Jakarta, Kamis (24/10/2024).
Sementara pada simulasi tunggal Calon Gubernur Jakarta, M. Ridwan Kamil memperoleh angka elektabilitas 54.8%.
“Diikuti Pramono Anung (32.9%), dan Dharma Pongrekun (4.1%). Sementara pada simulasi tunggal Calon Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno (Si Doel) memperoleh angka elektabilitas (49.0%), diikuti Suswono (33.7%), dan Kun Wardana Abyoto (4.2%),” bebernya.
Adapun survei dilaksanakan pada pertengahan Oktober 2024, dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling. Pengambilan data lapangan dilakukan pada tanggal 10 – 16 Oktober 2024. Sampel pada survei ini adalah 2000 responden dengan margin of error +/- 2.2% pada tingkat kepercayaan 95%.
Wawancara dilakukan tatap muka dengan menggunakan teknologi aplikasi terhadap responden yang telah terpilih secara acak. Setiap pewawancara mewawancarai 10 responden untuk setiap satu desa/kelurahan terpilih.