Sukses

Sejumlah Politisi KIM Dukung Pramono-Rano, Suswono Diminta Tidak Panik

Bestari meminta Suswono tidak panik. Bestari juga menyarankan Suswono lebih memikirkan pencalonannya sebagai Cawagub.

Liputan6.com, Jakarta - Politikus Partai NasDem, Bestari Barus, merespons pernyataan Calon Wakil Gubernur nomor urut 1, Suswono, yang menyinggung masalah etika terkait adanya tujuh politikus parpol Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus yang membelot mendukung pasangan Pramono Anung-Rano Karno.

Bestari meminta Suswono tidak panik. Bestari juga menyarankan Suswono lebih memikirkan pencalonannya sebagai Cawagub.

Alangkah baiknya, kata dia, Suswono mengurusi materi dan strategi kampanye agar tidak melakukan kesalahan yang dapat mengurangi keterpilihan.

“Urusin langkah langkah kampanye, urusan materi kampanye, jadwal, jangan memyampaikan narasi yang menyakiti umat sampai harus mengklarifikasi, sampai harus minta maaf, istigfar,” kata Bestari.

Ia mengatakan, Suswono yang telah diberikan rekomendasi oleh parpol seharusnya merangkul banyak pihak untuk memberikan dukungan.

“Ga usah panikan,” katanya.

Bestari menilai pernyataan Suswono tersebut keluar karena panik. Karena bagaimanapun dukungan tujuh politisi partai KIM sedikitnya akan berpengaruh terhadap dukungan masyarakat.

Ditambah lagi Suswono sempat mengeluarkan pernyataan yang kontroversial sehingga harus melakukan klarifikasi.

“Pasti sangat berpengaruh apalagi sempat salah ngomong, apalagi ramai di Medsos sudah pasti, sehingga muncul kepanikan. Tapi harus terkendali, jangan justru membuat statement yang menjadi gaduh,” pungkasnya.

2 dari 2 halaman

7 Politisi Membelot

Sebelumnya Calon Gubernur (Cagub) Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung menerima silaturahmi tujuh politisi anggota partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.

Pertemuan itu dilakukan tertutup di kediaman Pramono Anung di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (31/10/2024).

Tujuh politisi itu menyatakan dukungan langsung untuk paslon Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024. Tujuh politisi itu, yakni Muhammad Ishaq (Partai PPP), H.M Nafiudin (Partai NasDem), Ahmad Faisal (Partai PSI), Firman Abdul Hakim (Partai PPP), Riko (Partai PAN), Ahmad Syukri (PKB), dan Redim Okto Fudin (Partai PKB).