Sukses

Survei Litbang Kompas Oktober 2024: Pramono-Rano Unggul Tipis, RK-Suswono Berpotensi Mengejar

Kendati kalah selsih sekitar 3 hingga 4 persen suara, Litbang Kompas menyebut, Ridwan kamil -Suswono masih berpotensi menyalip perolehan suara Pramono - Rano di Pilkada Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Survei Litbang Kompas terbaru menyatakan, pasangan calon Gubernur Jakarta nomor urut tiga Pramono Anung-Rano Karno unggul tipis dari rival terdekatnya, Ridwan Kamil-Suswono. Dalam Survei tersebut, Pram-Rano unggul dengan perolehan suara 38,3 persen. Capaian itu membuat pasangan yang diusung PDI Perjuangan ini menduduki puncak persaingan.

Sementara, Ridwan Kamil-Suswono juga mampu menghimpun dukungan yang cukup besar. Pasangan yang diusung 12 partai politik, antara lain Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Golkar, Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Demokrat, dan Partai Solidaritas Indonesia, itu menguasai dukungan 34,6 persen pemilih. Sementara

Kendati ada selisih sekitar 3 hingga 4 persen suara, Litbang Kompas menyebut, RK-Suswono masih berpotensi menyalip perolehan suara Pramono-Rano.

"Dengan menghitung besaran potensi margin of error survei, pasangan Kamil-Suswono masih terbilang berpeluang untuk menjadi pemuncak dukungan pemilih,” tulis Litbang Kompas yang dikutip dari kompas.id, Selasa (5/10/2024). 

Dari ketiga pasangan calon (paslon)  kepala daerah, persaingan paling ketat terjadi antara  Pramono Anung-Rano Karno dan Ridwan Kamil-Suswono. Sementara paslon  dari jalur independen, Dharma Pongrekun-Kun Wardana, berjarak cukup lebar dengan kedua rival politiknya.

Berdasarkan hasil survei, kali ini  Pramono-Rano mampu menguasai lebih dari sepertiga  dukungan (38,3 persen) pemilih di Jakarta. Capaian itu membuat pasangan yang diusung PDI-P ini menduduki puncak persaingan. Namun, tidak berjarak signifikan, Ridwan-Suswono mendekat  dengan menguasai dukungan  34,6 persen pemilih.

 

 

2 dari 3 halaman

Pramono dan RK Sama-sama Kuat di Pemilih Loyal

Litbang Kompas juga menyebut, ketatnya persaingan di antara kedua paslon itu tergambarkan pula dari sisi kadar loyalitas dukungan para pemilihnya. Pramono-Rano dan Ridwan-Suswono sama-sama punya pendukung yang terbilang loyal (strong voter).  

"Dikatakan loyal lantaran para pemilih menyatakan sudah pasti akan pilihannya, tidak akan berubah hingga pemungutan suara. Hasil survei menunjukkan, lebih dari dua pertiga bagian pemilih dari kedua paslon  terbilang loyal. Sisanya, kurang dari sepertiga bagian kurang loyal (swing voter) atau yang masih dapat berpindah pilihan hingga saat pemungutan suara mendatang.

Hasil survei menunjukkan, tidak kurang dari 68,1 persen pendukung Pramono-Rano  tergolong loyal. Sisanya, kurang dari sepertiga bagian pemilih (31,9 persen), mengaku belum pasti akan pilihannya dan masih memungkinkan berpindah dukungan (swing voter).

Sementara, untuk pendukung Kamil-Suswono juga tidak kalah loyal. Tercatat sebesar 67,1 persen yang tergolong strong voter. Sisanya, kurang dari sepertiga bagian, kurang loyal. Proporsi ini juga tidak berbeda signifikan dengan jumlah swing voter pasangan Pramono-Rano.

3 dari 3 halaman

23,8 Persen Belum Tentukan Pilihan

Litbang Kompas menyebut, sekalipun kadar loyalitas dukungan pemilih terbilang tinggi, masih berpotensi membuka ruang perubahan. Pasalnya, hasil survei ini juga mengindikasikan masih terbuka peluang peningkatan dukungan di antara paslon yang bersaing memperebutkan suara dari kalangan yang belum menjatuhkan pilihan (undecided voter).

"Merujuk hasil survei, sejauh ini sekitar tiga perempat bagian pemilih saja yang sudah menyatakan siapa calon yang akan mereka pilih. Sisanya, masih terdapat 23,8 persen pemilih yang belum mengungkapkan paslon pilihannya,” sebut Litbang Kompas. 

Survei Litbang Kompas dilakukan melalu wawancara tatap muka yang diselenggarakan Litbang Kompas pada 20-25 Oktober 2024. Sebanyak 800 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di Provinsi Jakarta.  

Menggunakan metode ini, pada tingkat kepercayaan 95 persen, margin of error penelitian di rentrang 3,46 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana. Meski demikian, kesalahan di luar pemilihan sampel dimungkinkan terjadi.