Sukses

Dukung RK-Suswono di Pilgub Jakarta, Din Syamsuddin Wanti Pemilih Tak Tergoreng Isu

Din mengajak masyarakat Jakarta dan umat Islam untuk tetap fokus pada substansi kampanye RIDO, jangan mau dibelokkan dengan isu sumir.

Liputan6.com, Jakarta - Cendekiawan Din Syamsuddin menyampaikan dukungannya kepada Ridwan Kamil dan Suswono (RIDO) sebagai Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta 2024-2029. Hal itu disampaikan saat Suswono bersilaturahmi ke kediamannya bersama petinggi PKS, Hidayat Nur Wahid.

“Sebagai warga Jakarta, saya bersama keluarga memberi dukungan penuh kepada Bang Emil dan Mas Suswono maju sukses sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur. Semoga Allah SWT meridhoi perjuangan beliau berdua untuk Jakarta,” kata Din dalam keterangan pers diterima, Selasa (5/11/2024).

Din pun mengajak masyarakat Jakarta dan umat Islam untuk tetap fokus pada substansi kampanye RIDO, jangan mau dibelokkan dengan isu sumir. Khususnya, soal pernyataan Suswono yang sempat memantik perhatian publik.

“Pak Suswono sudah mengaku bersalah, meminta maaf, dan mencabut pernyataan yang dipermasalahkan itu. Dalam ajaran Islam, jika ada yang meminta maaf, seyogianya dimaafkan, dan tidak malah digoreng kemana-mana,” jelas dia.

“Mari fokus pada hal-hal yang lebih penting, yang menjadi perjuangan Pak Suswono untuk kesejahteraan warga Jakarta dan peduli pada pengentasan kemiskinan dan pengangguran,” ajak dia.

 

2 dari 2 halaman

Pemikiran Dinilai Berkualitas

Ketua Centre for Dialogue and Cooperation among Civilizations (CDCC) ini justru mencatat, banyak pemikiran-pemikiran RIDO yang luar biasa, khususnya Suswono yang pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi IV DPR RI serta Menteri Pertanian RI di era Presiden SBY. 

“Pemikiran Pak Suswono dinilai berkualitas dan bernas, terutama dalam bidang pertanian dan lingkungan. Maka dari itu, pencalonan Suswono sebagai Calon Wakil Gubernur Jakarta memberi harapan bagi keterwakilan umat Islam dan memperjuangkannya,” ungkap Din. 

Din berharap, ke depan tokoh-tokoh masyarakat, khususnya para pemimpin umat Islam, tidak membawa isu ke ranah teologis atau politik secara berlebihan. Sebab sebagai manusia, tidak luput dari kesalahan. 

“Mari kita tidak terjebak dalam isu-isu artifisial yang mungkin merupakan gorengan dan permainan politik,” dia menandasi.

Video Terkini