Liputan6.com, Jakarta Calon Gubernur Jakarta, Pramono Anung berkomitmen akan membantu siswa yang ijazah tertahan akibat terkendala masalah biaya.
Hal itu disampaikan oleh Pramono usai menerima aduan dari salah seorang kepala sekolah swasta. Dalam hal ini, dia memperkenalkan program pemutihan ijazah.
Baca Juga
"Saya akan memutihkan ijazah-ijazah yang sudah tertahan lama di masing-masing pendidikan, sekolah-sekolah yang ada," kata dia kepada wartawan, Selasa (5/11/2024).
Advertisement
Politikus PDIP ini mengatakan, ia memahami siswa yang ijazah sebagian besar karena terhambat persoalan biaya. Sehingga, hal itu perlu dicarikan solusi agar mereka-mereka bisa mendapatkan ijazah kembali.
"Karena pasti ijazah yang terlalu lama ini adalah keluarga-keluarga yang tidak mampu. Jadi, sampai kapanpun, ini enggak akan bisa diambil. Dengan demikian ada yang sampai 10 tahun, 3 tahun, 5 tahun, saya akan putihkan kalau saya jadi gubernur," ucap dia.
Pramono kemudian menceritakan pengalaman,saat membantu salah satu keluarga di Cengkareng menebus ijazah. Dia tergerak setelah melihat kondisi yang dialami oleh keluarga tersebut
"Waktu itu di Cengkareng. Keluarga yang sangat kasihan banget. Ijazahnya udah 3 tahun enggak diambil. Padahal diperlukan untuk mencari kerja," ujar dia.
"Sehingga saya langsung tebus sendiri. Tetapi yang begini ternyata banyak sekali. Sehingga itu dibiarkan hanya akan menumpuk saja, percuma. Maka harus dilakukan pemutihan. Seperti yang dilakukan oleh Presiden Prabowo ketika memutihkan utang-utang UMKM," imbuh dia.
Borong Lima Lukisan Karya Pelukis Disabilitas
Calon Gubernur Jakarta, Pramono Anung memborong lima buah lukisan dari seniman penyandang disabilitas di Pameran Pelukis Istimewa, Jakarta, Selasa (5/11/2024).
Lukisan-lukisan yang diboyong oleh Pramono merupakan hasil dari lima orang seniman, dua diantaranya adalah milik Kahlia Adinda Thung berjudul "Mama's Chicken Soup" dan Muhammad Haykal Asri berjudul "Circus".
Pramono bercerita, pemilihan lima lukisan itu hasil dari diskusi dengan anak keduanya, Dhilla yang juga ikut dalam pameran itu. Mulai dari goresan hingga makna di dalam pola.
"Saya sudah dikasih tahu lukisannya apa saja, dan saya tadi jalan banyak berdiskusi dengan Dhilla maunya yang mana saja, akhirnya terpilih lima lukisan itu," ucapnya.
Pramono mengatakan, pembelian lukisan sebagai bentuk apresiasi kepada para pelukis disabilitas. Ke depan, para pelukis akan difasilitasi oleh pemerintah Jakarta agar dapat mengekspresikan diri lebih baik.
"Anak-anak ini pasti akan menjadi seniman hebat dan mereka harus memiliki kesempatan yang sama dengan para pelukis yang lain," lanjut dia.
Di dalam pameran itu, setidaknya terdapat 55 hasil lukisan dari 14 pelukis penyandang disabilitas. Acara akan berlangsung dari 5 November hingga 15 November 2024.
Selain pameran, pengunjung juga dapat mengikuti lelang lukisan yang akan dibuka oleh penyelenggara.
Advertisement