Liputan6.com, Jakarta - Suara keramaian menggema di Kecamatan Soa Sio, Tidore. Warga dari sejumlah penjuru Maluku Utara (Malut) berkumpul untuk menyambut Calon Gubernur Malut, Sultan Husain Alting Sjah untuk berkampanye.
Kampanye berlangsung dengan meriah, sebab Sultan Husain mengingatkan masyarakat akan sosok Sultan Nuku, pahlawan besar Maluku yang telah berjuang melawan penjajahan, membawa kemerdekaan, dan membebaskan rakyatnya dari penderitaan.
Baca Juga
“Di sini, di tanah kelahiran Sultan Nuku, kita harus menghidupkan kembali martabat, kejayaan, dan ruh Maluku Utara. Kepahlawanan Sultan Nuku bukan hanya cerita sejarah, melainkan sebuah warisan semangat yang harus kita jaga dan hidupkan.” kata Calon Gubernur Maluku Utara, Sultan Husain Alting Sjah, seperti dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (8/11/2024).
Advertisement
Sebagai calon pemimpin, Sultan Husain berpegang teguh pada prinsip dan nilai luhur yang membuktikan dirinya sebagai sosok yang tak pernah gentar menghadapi tantangan.
“Sebagaimana Sultan Nuku dahulu berjuang untuk membebaskan rakyat Maluku dari segala bentuk penindasan dan kejahatan penjajah, saya pun siap berdiri tegap melindungi rakyatnya dari segala bentuk penderitaan yang menjerat rakyat selama ini,” janji dia.
Sultan Husain ingin mengikuti cara Sultan Nuku yang mengandalkan kekuatan rakyat dalam menghadapi penjajah. Dia meyakini, kekuatan sejati ada pada rakyat, bukan pada nepotisme atau kehadiran keluarga dalam roda pemerintahan.
“Pemimpin adalah tugas mulia yang tidak boleh dikotori oleh kepentingan pribadi atau keluarga, tetapi harus dijalani dengan pengabdian penuh untuk kesejahteraan rakyat,” ungkapnya.
Kenang Perjuangan Leluhur
Karenanya, dalam rangka memperingati Hari Pahlawan pada tanggal 10 November yang akan datang, Sultan Husain mengajak seluruh masyarakat Maluku Utara untuk mengenang kembali perjuangan para leluhur seperti halnya Sultan Nuku yang berjuang melawan penindasan dan mengembalikan kemerdekaan rakyat.
“Sekali layar terkembang, pantang biduk surut ke pantai. Peribahasa Makassar ini adalah pengingat bagi kita semua bahwa perjuangan harus diteruskan, dan tidak boleh ada rasa gentar atau keinginan untuk menyerah dalam menghadapi rintangan yang ada, " dia menandasi.
Advertisement