Liputan6.com, Jakarta - Calon Gubernur atau Cagub Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung berjanji tidak akan melakukan penggusuran terhadap pedagang kaki lima (PKL) selama masa kepemimpinannya menjadi Gubernur Jakarta jika terpilih pada Pemilihan Kepala Daerah Jakarta (Pilkada Jakarta 2024). Asalkan, kata dia, PKL bisa berperilaku tertib.
"Tidak ada penggusuran terutama untuk PKL, kaki lima, buat kaki lama yang penting pemberdayaan dan mau diatur dengan baik," ujar Pramono Anung kepada wartawan di Danau Sunter, Jakarta Utara pada Minggu (10/11/2024).
Baca Juga
Pramono Anung mengatakan, Pemerintah Provinsi Jakarta akan membina dan memfasilitasi para PKL agar berjualan dengan tertib dan aman.
Advertisement
"Jadi kita akan mengkoordinasikan agar PKL itu tertib bersih rapi dan ditata oleh pemerintah Jakarta tidak kemudian mereka dikejar-kejar. Kan mereka rata rata untuk kehidupan sehari-hari," ucap dia.
Pramono berkata demikian sekaligus menepis isu yang beredar. Dia mendengarkan kabar kurang sedap bahwasannya bila Pramono Anung diberi mandat akan meminggirkan PKL. Pramono tegas membantah.
Pramono Anung justru mengaku akan memfasilitasi pedagang kaki lima (PKL).
"Mereka kita beri ruang untuk bisa bekerja dengan baik, karena saya mendengar bahwa seakan akan kalau kita memimpin PKL akan dipinggirkan, engga, saya sudah menyampaikan secara terbuka," tandas Pramono Anung.
Sebelumnya, Calon gubernur nomor urut 3 Jakarta Pramono Anung berjanji akan menjadi gubernur bagi seluruh masyarakat Jakarta.
Dia berjanji tidak akan membeda-bedakan siapapun meski pemilih dari partai politik lawan di Pilkada Jakarta 2024.
"Kalau saya jadi gubernur, maka gubernur semua golongan, semua agama, semua kelompok, semua partai, saya tidak akan pernah membeda-bedakan," kata Pramono saat kampanye di Jalan Danau Sunter Selatan, Jakarta Utara pada Minggu (10/11/2024).
Pramono: Saya Tak Janjikan Jakarta Seperti Dubai, Tapi Akan Selesaikan Masalah Warga
Pramono mengatakan, dia tak mau sesumbar menjadikan Jakarta seperti kota-kota di luar negeri. Menurut dia, yang terpenting kini bagaimana menyelesaikan persoalan yang dihadapi oleh masyarakat Jakarta.
"Saya tidak menjanjikan Jakarta seperti Dubai, Jakarta seperti New York, Jakarta seperti London tetapi saya ingin menyelesaikan persoalan yang dihadapi bapak-bapak ibu ibu sekalian," ujar dia.
"Contohnya KJP, yang dulu dapat tiba-tiba banyak yang tidak dapat begitu tidak dapat ngurusnya ke Rawa Bunga, di Rawa Bunga di pingpong kanan kiri, enggak selesai selesai akhirnya putus asa pulang ke rumah ngomel ngomel. Maka untuk Kartu Jakarta Pintar penyelesaiannya di kecamatan masing masing," sambung dia.
Pramono juga berjanji akan meneruskan program-progam yang baik peninggalan gubernur terdahulu. Misalnya, terkait petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU).
"Progam-program yang bagus dari gubernur sebelumnya akan saya lanjutkan termasuk yang dilakukan Pak Ahok, syaratnya saat ini SLTA dan dikuasai OD alias orang dalam. Maka kalau saya dapat amanah yang ijazah SD boleh jadi PPSU, yang paling penting bisa baca tulis dan rajin kerja," ujar dia.
Advertisement
Janji Pramono Anung untuk PKL
Pramono mengatakan, program Kartu Jakarta Pintar atau KJP juga dikembangkan. Adapun, penerima manfaat KJP nanti bisa mendapatkan pelbagai fasilitas termasuk berkunjung ke tempat-tempat rekreasi di Jakarta secara gratis.
"Bagi anak-anak penerima KJP saya akan atur supaya mereka pernah lihat Monas, lihat Taman Mini, lihat Ragunan dan lihat museum museum yang ada di Jakarta. Termasuk lihat Ancol gratis, dan ibunya boleh nganter, bapaknya gantian, itulah program program real saya yang akan kami buat untuk masyarakat," ujar dia.
Pramono menegaskan, dia tidak punya beban, dan berani mengambil keputusan untuk rakyat Jakarta. Salah satunya soal pedagang kaki lima (PKL).
"Saya akan menerapkan prinsip begini, yang penting tertib tidak ada penggusuran terutama untuk PKL, kaki lima, buat kaki lama yang penting pemberdayaan dan mau diatur dengan baik. Sehingga mereka kita fasilitasi dan mereka kita beri ruang untuk bisa bekerja dengan baik, karena saya mendengar bahwa seakan akan kalau kita memimpin PKL akan dipinggirkan, enggak, saya sudah menyampaikan secara terbuka," tandas dia.