Sukses

Ridwan Kamil Bakal Tanam 3 Juta Pohon di Jalan hingga Atap Gedung untuk Kurangi Polusi Jakarta

Calon Gubernur (Cagub) Jakarta Ridwan Kamil (RK) mengatakan dana Rp1 Miliar dalam lima tahun bagi RT/RW di Jakarta juga diperuntukkan untuk program penghijauan. Seperti apa?

Liputan6.com, Jakarta - Calon Gubernur (Cagub) Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil (RK) mengatakan dana Rp1 Miliar dalam lima tahun bagi RT/RW di Jakarta juga diperuntukkan untuk program penghijauan.

Menurutnya, hal itu guna mewujudkan Jakarta menjadi kota hijau. Hal ini disampaikan RK dalam debat terakhir Pilkada Jakarta 2024 di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Minggu (17/11/2024).

"Jangka pendeknya, kami akan menanam 3 juta pohon," kata Ridwan Kamil (RK), Minggu (17/11/2024).

Menurut dia, program tersebut ditargetkan dapat menurunkan suhu dan mengurangi polusi udara di Jakarta. Cara ini, kata dia pernah diterapkan di Kolombia.

"Program ini bertujuan menurunkan suhu hingga 2 derajat Celsius dan mengurangi polusi secara signifikan, seperti yang berhasil dilakukan di Medellín, Kolombia," ucap Ridwan Kamil (RK).

Menurut dia, pohon juga bakal ditanam di berbagai tempat, mulai dari tepi jalan hingga di atap-atap gedung yang ada di Jakarta. RK menyebut, selain polusi, langkah itu juga diharapkan dapat menekan efek gas rumah kaca.

"Kenapa Jakarta panas dan berpolusi? Karena kebanyakan beton dan gedung, sementara pohon minim. Oleh karena itu, anggaran Rp1 Miliar untuk setiap RW akan digunakan sebagian besar untuk penghijauan, yang akan dilakukan serentak di 2.700 RW," terang dia.

Lebih lanjut, RK juga berencana memperluas cakupan JakLingko, sehingga warga Jakarta punya banyak pilihan alternatif transportasi.

Sebelumnya, Calon Gubernur (Cagub) Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil (RK) menyatakan pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Giant Sea Wall sebagai program pengendalian banjir adalah langkah penting.

 

2 dari 3 halaman

Ridwan Kamil: Pembangunan Giant Sea Wall Langkah Penting di Jakarta, Kunci Utamanya Dialog

Hal tersebut disampaikan RK saat menanggapi pernyataan Cagub nomor urut 3 Pramono Anung dalam debat ketiga Pilkada Jakarta 2024 di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Minggu (17/11/2024).

"Saya setuju bahwa pembangunan Giant Sea Wall adalah langkah penting. Namun, saya menekankan bahwa pembangunan di Jakarta harus memenuhi prinsip keadilan sosial, ekonomi, dan lingkungan," ujar Ridwan Kamil, Minggu (17/11/2024)

Oleh sebab itu, RK menyebut pemerintah harus berdialog dengan warga. Selain itu, kata dia, pemerintah juga bisa melibatkan berbagai lembaga dan komunitas pemerhati lingkungan untuk memperoleh masukan.

"Kunci utamanya adalah dialog. Warga, LSM, dan organisasi lingkungan seperti WALHI harus dilibatkan untuk merumuskan apakah Giant Sea Wall adalah solusi satu-satunya," ucap dia.

Lebih lanjut, RK menerangkan bahwa bersama pasangannya Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Suswono juga memiliki visi untuk menambah mangrove dan memperluas tanggul yang sudah ada di Jakarta.

"Tambahan gagasan kami adalah menjadikan kawasan Giant Sea Wall sebagai ruang sosial. Kawasan tersebut harus memberikan manfaat bagi masyarakat, termasuk generasi muda," tandas Ridwan Kamil.

 

3 dari 3 halaman

Program Renovasi Rumah

Sebelumnya, calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono memastikan berbagai permasalahan yang ada di Jakarta dapat ditangani dengan memberikan keadilan tata ruang untuk warganya. Hal itu disampaikan dalam debat pamungkas atau debat terakhir Pilkada Jakarta 2024.

"Selama 7 minggu kami sudah menyapa, blusukan, dan mendapati banyak masalah," tutur Ridwan Kamil di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/11/2024).

"Kesimpulannya hanya satu, semua yang kita rasakan hari ini adalah akumulasi dari ketidakadilan tata ruang," sambungnya.

Menurut Ridwan Kamil, tata ruang Jakarta merupakan warisan sejak zaman kolonial yang hingga kini masih menyisakan dampak negatif. Hasilnya, kata dia, sejumlah masalah pun muncul mulai dari banjir, polusi, hingga kemampuan memiliki hunian yang layak.

"Tugas pasangan Ridwan Kamil dan Suswono adalah menghadirkan keadilan ruang," ucap Ridwan Kamil.

Dia mengatakan, ketidakadilan tata ruang juga dinilai memicu ketimpangan ekstrem, seperti adanya kawasan kumuh yang bahkan mirip dengan pengungsian, berbeda jauh dengan wilayah Sudirman-Thamrin.

"Ketimpangan ini terlihat pada masalah air bersih yang sulit, polusi saat kemarau, banjir saat hujan, dan sampah yang menumpuk di mana-mana," terang dia.

Oleh karena itu, Ridwan Kamil pun menjanjikan program renovasi hunian dengan bantuan sebesar Rp50 juta hingga Rp100 juta per rumah. Tidak ketinggalan adanya upaya membangun hunian vertikal untuk generasi muda di lahan kosong, seperti di atas pasar, stasiun, atau bahkan di tengah sungai.

Ridwan Kamil juga mengulas dampak ketidakadilan tata ruang yang menyebabkan banjir, terutama di wilayah Jakarta Utara imbas dari perubahan iklim dan gaya hidup.

"Solusinya adalah dengan mengelola mangrove dan membangun Giant Sea Wall secara kolaboratif. Untuk persampahan, kami akan melaksanakan konsep zero waste dan inovasi circular economy," ucap dia.

"Polusi juga akan diselesaikan secara ekologis dan teknologis. Kami akan menghadirkan ekonomi baru, seperti kawasan ekonomi khusus di Jakarta Utara, sehingga tercipta satu juta lapangan pekerjaan. Jakarta tidak hanya menjadi kota global, tetapi juga kota yang adil bagi semua warganya," Ridwan Kamil menandaskan.